Harian Nasional

Page 1

SENIN, 21 SEPTEMBER 2015 | Nomor 696 Tahun III

Hari ini 32 halaman | Rp 3.000,-

A

Menikmati Rasa ala California

Batik Air Umumkan Pemenang Undian »A7

»C25

» B17

HOT BENZ Karim Benzema siap menyambut tantangan pelatih Rafael Benitez untuk mencetak sedikitnya 25 gol dalam satu musim.

DINAMIS DAN MENCERAHKAN

INSIDEN DI GP SINGAPURA

REUTERS | EDGAR SU

Lesatan tidak terkendali mobil pebalap tim Force India Nico Hulkenberg (Jerman) usai berbenturan dengan mobil Felipe Massa (Brasil) dari tim Williams pada balapan Grand Prix F1 Singapura di Sirkuit Jalanan Marina Bay, Singapura, Minggu (20/9) malam. Apes dialami tidak hanya Hulkenberg dan Massa, tetapi juga sang pemimpin klasemen sementara pebalap Lewis Hamilton. » Berita di Halaman B23

Biaya Penjagaan Hutan Minim Pengendalian pembakaran hutan dan lahan dinilai belum jadi prioritas utama. penJAKARTA (HN) Biaya jagaan hutan di Indonesia sejak 2011-2015 hanya Rp 44.194 per hektare per tahun. Angka tersebut diperoleh Indonesia Budget Centre (IBC) menggunakan luasan total hutan sebesar 129.425.443,29 hektare hingga 2013. Pada pratiknya, anggaran yang digunakan diperkecil lagi yaitu Rp 39.338 per hektare per tahun. Kecilnya biaya penjagaan hutan mengindikasikan pengendalian pembakaran hutan dan lahan belum jadi prioritas utama. “Jika menjadi prioritas utama, tentu anggarannya menjadi lebih besar,” kata Peneliti IBC Roy Salam, Minggu (20/9). Roy mencatat, total anggaran untuk menjaga lingkungan pada pagu Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2015 hanya 0,84 persen. Anggaran tersebut turun menjadi hanya 0,81 persen pada Rancangan AnggarJakarta

26-33°C

Bandung

an Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2016. “Total biaya ini lebih kecil dibanding tahun anggaran 2014 yang mencapai 1,04 persen dari APBN sehingga memungkinkan biaya penjagaan hutan sebesar Rp 48.685 per hektare per tahun,” ujarnya. Minimnya anggaran menyulitkan target pemerintah mengendalikan dan menurunkan titik api (hot spot). Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019, pemerintah menargetkan penurunan jumlah hot spot sebesar 10 pesen sehingga titik panas yang pada 2014 sebanyak 17.820 turun menjadi 16.038 pada 2018. Pemerintah juga menargetkan menurunkan areal hutan yang terbakar sebesar 10 persen (386,1 hektare), sehingga ratarata areal terbakar yang pada 2014 mencapai 3.861,3 hektare menjadi 3.475 hektare pada 2018. “Tahun 2013-2014 de-

18-30°C

Semarang

25-34°C

Yogyakarta

ngan anggaran yang lebih tinggi, kita bisa menurunkan rata-rata wilayah yang terjadi pembakaran sebesar 20 persen. Saat itu, biaya pencegahan kebakaran hutan sebesar Rp 32-37 juta per hektare per tahun, belum termasuk biaya dari BNPB,” kata Roy. Dia berharap, pemerintah bisa menempatkan pencegahan dan pengendalian pembakaran lahan sebagai prioritas utama. Peningkatan anggaran bisa digunakan untuk operasional Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) yang saat ini terdapat kurang lebih 120 unit di seluruh Indonesia. “Seharusnya pemerintah bisa lebih efektif dalam mengelola dana dengan memaksimalkan instrumen yang ada misal KPH. Dengan lembaga yang telah ada, pemerintah tidak perlu repot membuat pos anggaran serta regulasi yang baru,” ujarnya. Anggota DPD RI Abdul Gafar Usman mengimbau pemerintak melihat persoalan kebakaran hutan secara holistik. “Banyak faktor yang membuat kebakaran 22-32°C

Surabaya

23-34°C

Denpasar

KEBAKARAN HUTAN DI INDONESIA Kebakaran hutan di Indonesia menjadi masalah tahunan saat musim kemarau, terutama ketika hutan dibuka dan dibakar untuk lahan perkebunan. Berikut data grafik menunjukkan kebakaran hutan di Indonesia setiap hari sebagaimana direkam satelit Terra dan Aqua milik NASA. KEBAKARAN PER HARI 1,200 1,000 800 600 400 200 0

2013

2014

2015

Sumber: Global Forest Watch; NASA

» Berita Terkait di Halaman A14

hutan, di antaranya faktor alam dan manusia. Pemerintah harus menangani kebakaran hutan menjadi rawan satu atau jadi prioritas yang harus ditangani,” ujarnya. Untuk itu, pemerintah harus membuat aturan yang mengikat dan memaksa terkait keba22-32°C

Hujan Lebat

Hujan Sedang

karan hutan yang menjadi masalah regional dan internasional. “Tugas DPD memperjuangkan dan mengawal masalah hutan di daerah ke pemerintah. Masalah hutan ini perlu dikawal dan rakyat perlu bukti,” kata Gafar. Direktur Eksekutif Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Fadhil Hasan meminta pemerintah merevisi UU Lingkungan Hidup yang membolehkan pembakaran lahan maksimal 2 hektare. “Kalau dulu mungkin masuk akal, tapi sekarang ini berbahaya karena apinya bisa merembet keUmana-mana. Pemerintah harus melakukan revisi Undang-undang Lingkungan Hidup tersebut,” ujarnya. Aktivis Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Pius Ginting mengatakan, perkebunan wajib mempunyai sarana dan prasarana yang baik. “Di Riau tidak punya persyaratan itu. Itu bagian dari komitmen, pemerintah tidak mengantisipasi hal tersebut,” katanya. O ROSMHA WIDIYANI | ARIF KUSUMA Hujan Ringan

Berawan

Cerah Berawan

Cerah sumber: BMKG


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.