Harian Nasional

Page 1

KAMIS, 22 MARET 2018 | Nomor 1420 Tahun V

Hari ini 24 halaman | Rp 3.000,-

TRAVEL & LIFESTYLE

SPORTS

MINIATUR TANAH LELUHUR

AMBISI NOMOR SATU

»A11

»B17

A

DINAMIS DAN MENCERAHKAN

Pengendara sepeda motor melintasi jembatan Kali Sunter, Jakarta Utara, Rabu (21/3). Kali yang dipenuhi busa ini diduga berasal dari pembuangan limbah rumah tangga dan industri di sekitar wilayah tersebut.

PENCABUTAN HAK POLITIK POLITISI KORUPTOR DIAPRESIASI » Jakarta

24-32°C

Bandung

20-29°C

Semarang

24-32°C

PENGELOLAAN

AIR

ANCAMAN Tiga daerah rawan kekeringan lima tahun ke depan:

ra te ma

an air di Indonesia masih berupaya membuang air ke laut. Pemerintah, menurut dia, justru bangga jika tidak ada genangan (banjir) ketika hujan. Di sisi lain, daerah RTH terus berkurang. Kondisi ini membuat bencana banjir kian besar dan meluas. Namun, airnya terbuang percuma. “Ironisnya, masyarakat kesulitan air bersih ketika musim kemarau. Kawasan pertanian dan sawah justru kekeringan. Kesalahan orientasi pengelolaan air berdampak sejumlah daerah berpotensi kekeringan setidaknya lima tahun ke depan.” Kepala Bidang Pengelolaan dan Diseminasi Hasil Penelitian Pusat Penelitian Limnologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Hendro Wibowo berujar, Indonesia seharusnya tidak mengalami kelangkaan air. Ketersediaan SDA di

Su

JAKARTA (HN) Krisis air dinilai mengancam sejumlah daerah di Tanah Air. Potensi krisis air ini salah satunya tak terlepas dari faktor masih minimnya kesadaran dan pemahaman pemangku kebijakan seperti pemerintah daerah (pemda) dalam melestarikan sumber daya air (SDA). “Pemda harus aktif menjaga situ, waduk, embung, dan danau,” kata Pengamat Lingkungan dari Universitas Trisakti Nirwono Joga kepada HARIAN NASIONAL, Rabu (21/3). Pernyataan Nirwono terkait peringatan Hari Air Sedunia pada Kamis (22/3) ini. Dia berpandangan, pemda masih melihat situ, waduk, embung, dan danau sebatas sumber pendapatan asli daerah. Oleh karena itu, Nirwono menekankan, peringatan Hari Air Sedunia tidak hanya sekadar diisi acara seremonial belaka. Momen ini harus mampu mengubah cara berpikir dan bertindak pemda maupun pemerintah pusat serta pihak terkait lainnya dalam memanfaatkan situ, waduk, embung, dan danau untuk kelestarian air. Menurut dia, pemerintah juga sudah saatnya mengubah orientasi pengelolaan air kepada sistem ekodrainase. Sistem ini memanfaatkan alam untuk menampung air sebanyakbanyaknya sehingga mendorong perluasan dan penambahan ruang terbuka hijau (RTH). “RTH dimanfaatkan sebagai daerah resapan, tangkapan air, pengendalian banjir. Air diserap menjadi cadangan air tanah berupa situ, waduk, danau, dan embung,” katanya. Menurut Nirwono, pengelola-

ANTARA | APRILLIO AKBAR

Perluasan dan penambahan ruang terbuka hijau harus didorong.

Jawa Rawan

Aman

Pemicu : Kabupaten/kota pada tiga daerah tersebut rutin dilanda bencana banjir di musim hujan dan mengalami kekeringan di musim kemarau TANTANGAN Upaya mengubah sudut pandang mengenai pengelolaan air di Indonesia yang dinilai masih terjebak dalam pandangan bagaimana membuang air secepatnya ke laut sehingga yang dilakukan lebih mengedepankan normalisasi sungai, membuat sodetan dan membangun kanalisasi Ruang terbuka hijau hutan, kebun, dan sawah semakin berkurang karena dijadikan vila, permukiman, hotel, kawasan wisata, hingga industri

A3 Yogyakarta

Kalimantan

Tanah Air hampir setara dengan 10 persen total air di dunia. Faktanya, menurut dia, sebagian besar wilayah di Jawa, Bali, Sulawesi, dan Nusa Tenggara Timur, defisit air bersih. Hal ini akibat pengelolaan SDA yang tidak sesuai dengan kaidah konservasi air. Permasalahan memuncak karena populasi penduduk meningkat pesat. “Maka situ, waduk, embung, waduk, dan danau harus dijaga eksistensinya karena dapat menjaga pasokan air ke depan,” katanya. Hendro berpendapat, sertifikasi situ, waduk, embung, dan danau penting untuk melindungi keberlanjutannya dari sisi hukum. Pemerintah dapat mencegah munculnya okupasi lahan di kawasan tersebut. Sementara, Kepala Balai

UTANG RI DINILAI MENGKHAWATIRKAN » 23-32°C

Surabaya

26-33°C

Denpasar

A5

25-32°C

Hujan Lebat

Pengembangan Instrumentasi LIPI Anto Tri Sugiarto menjelaskan, solusi konsep terintegrasi dibutuhkan terkait pengelolaan serta rehabilitasi sungai, danau, dan waduk. Dia mencontohkan kondisi sungai dan danau di DKI Jakarta yang kotor serta penuh sampah. Anto berujar, sistem air Kota Jakarta saling terintegrasi antara air tanah, sungai, waduk, dan laut. Air tanah berkaitan dengan 13 sungai, 55 danau, serta waduk yang terhubung dengan seluruh sistem sungai. “Konsekuensinya sungai, danau, dan waduk yang tercemar akan mencemari seluruh sistem air di Jakarta. Pencemaran ini berbahaya. Jika tidak segera diantisipasi, akan menjadi bencana bagi kota itu sendiri,” ujar Anto. O ALVIN TAMBA

PRESIDEN MYANMAR MUNDUR »

A10

Hujan Sedang

Cerah Berawan

Hujan Ringan

Berawan

Cerah sumber: BMKG


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
Harian Nasional by Harian Nasional - Issuu