SENIN, 22 AGUSTUS 2016 | Nomor 960 Tahun III
Hari ini 32 halaman | Rp 3.000,-
A
“TJERGAM TAROENG”
BRASIL SANG JUARA
MERENGKUH KEJAYAAN JAGOAN LOKAL
»B17
»C25
DINAMIS DAN MENCERAHKAN
Harga Rokok Masih Dikaji JAKARTA (HN) Wacana
peningkatkan harga rokok layaknya dua sisi mata uang. Di sisi pertama, kenaikan diyakini mampu menurunkan konsumsi rokok. Sebaliknya, jelas Ketua Asosiasi Perusahaan Indonesia Hariyadi Sukamdani, peningkatan harga akan membuat cukai yang dibayarkan berkurang. Imbasnya, ia melanjutkan, perusahaan akan mengurangi jumlah karyawan. “Karyawan akan dikurangi dan pembelian tembakau juga dikurangi. Pertanyaannya apakah pemerintah bisa mengatasi dampaknya?” kata Hariyadi kepada HARIAN NASIONAL di Jakarta, Minggu (21/8). Sampai saat ini, Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) masih melakukan kajian. Alhasil, jumlah pasti terkait besaran harga rokok belum diputuskan. Direktur DJBC Kementerian
Keuangan Heru Pambudi mengatakan, kajian dilakukan untuk mengetahui dampak yang ditimbulkan jika cukai rokok dinaikkan. Menurut dia, jika kenaikan dilakukan secara signifikan dapat mematikan industri rokok, termasuk meningkatkan jumlah rokok ilegal. “Pengumuman (kenaikan tarif) diharapkan bisa secepat mungkin, kami harapkan bisa dalam tiga bulan. Ini supaya ada persiapan bagi semua pihak, (termasuk) kami untuk menyiapkan pita cukai, administrasi atau harga jualnya,” tutur Heru. Mengalkulasi pertumbuhan ekonomi sebesar 5,3 persen dan inflasi 4,0 persen pada 2017, sambungnya, kenaikan cukai rokok seharusnya berkisar di angka 10 persen. “Itu yang alami. Tapi akan ada tarik ulur antara pro-
INDUSTRI ROKOK INDONESIA Produksi rokok di Indonesia diperkirakan menurun pada paruh kedua tahun ini setelah 10 tahun mengalami kenaikan penjualan. Prediksi PRODUKSI pemerintah dalam miliar batang Prediksi industri
350 300 250 200 150 100 50 0
2002
2005
2010
2015
CUKAI PAJAK Perubahan persentase (yoy) 20
JUMLAH PABRIK ROKOK 4.000
15
3.000
10 5
2.000
Prediksi Industri
1.000
0 2010
2015
0 2009
2015
Sumber: Kementerian Perindustrian; Kementerian Keuangan; Asosiasi Produsen Rokok Indonesia
PENGAWASAN TRAVEL LEMAH » Jakarta
23-34°C
Bandung
20-30°C
A5 Semarang
HARIAN NASIONAL | YOSEP ARKIAN
PENINGKATAN HARGA SECARA SIGNIFIKAN DIKHAWATIRKAN MEMBUAT ANGKA PENGANGGURAN BERTAMBAH.
KETOPRAK GUYON Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat didandani sebelum pementasan Ketoprak Guyon di Gedung Kesenian Jakarta, Minggu (21/8). Djarot bersama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan sejumlah Direktur Utama BUMN mementaskan Ketoprak Guyonan Campur Tokoh Adhi Budaya.
kesehatan dan petani tembakau,” ujarnya. Guna menghindari polemik, DJBC berusaha mencari titik temu, yakni terkait tarif ideal. Saat ini, Heru menjelaskan, fokus cukai tidak sekadar pada penerimaan, melainkan mengendalikan konsumsi dan peredaran rokok. “Tapi kalau dengan cukai yang tinggi justru terjadi kegiatan ilegal, maka artinya cukai telah memicu kegiatan ilegal,” katanya. Di tengah masyarakat, rumor harga rokok usai terkena imbas peningkatan tarif cukai menjadi Rp 50 per bungkus telah beredar. Saat dimintai pendapat, Ketua DPR Ade Komarudin mengaku setuju harga rokok dinaikkan, bahkan hingga Rp 50 ribu. Ade berharap peningkatan harga rokok mampu mengurangi kebiasaan masyarakat. Menukil
ELEKTABILITAS PETAHANA TURUN » 22-32°C
Yogyakarta
23-32°C
Surabaya
data Pusat Kajian Ekonomi dan Kebijakan Kesehatan (PKEKK) Universitas Indonesia, sebanyak 46 persen pencandu rokok diperkirakan akan berhenti imbas kenaikan harga. Survei dilakukan terhadap 1.000 responden pada 2015. Dari jumlah tersebut, 41,3 persen responden diketahui mengonsumsi 1-2 bungkus rokok per hari. “Naiknya harga rokok akan menekan jumlah perokok aktif turun sampai 50 persen,” kata Kepala PKEKK UI Hasbullah Thabrany. Namun jika dihitung dari penerimaan negara, cukai rokok menyumbang sedikitnya Rp 162,2 triliun. Alhasil, kenaikan harga rokok dikhawatirkan meningkatkan angka pengangguran. Pengurus Komnas Pengendalian Tembakau Tulus Abadi menyatakan, kenaikan harga rokok mampu menekan angka
A12
26-35°C
Denpasar
kemiskinan, mengingat perokok aktif banyak berasal dari kalangan ekonomi rendah. “70 persen konsumsi rokok justru menjerat rumah tangga miskin,” ujarnya. Head of Regulatory Affairs, International Trade and Communications PT HM Sampoerna Tbk Elvira Lianita mengatakan, peningkatan harga secara drastis, termasuk menaikkan cukai secara eksesif, “bukan langkah bijaksana. Karena setiap kebijakan yang berkaitan dengan harga dan cukai rokok harus mempertimbangkan seluruh aspek secara komprehensif.” Aspek yang dimaksud yakni mata rantai industri tembakau nasional, meliputi petani, pekerja, pabrik, pedagang, konsumen, termasuk ikut mempertimbangkan kondisi industri dan daya beli masyarakat. O INTAN NIRMALA SARI >> Berita Terkait di Halaman A7
PESTA PERNIKAHAN BERDARAH DI TURKI » 26-35°C
Hujan Lebat
Hujan Sedang
Hujan Ringan
Berawan
A15 Cerah Berawan
Cerah sumber: BMKG