Harian Nasional

Page 1

SABTU-MINGGU, 22-23 APRIL 2017 | Nomor 1159 Tahun IV

A

Hari ini 32 halaman | Rp 3.000,-

REAL MADRID vs BARCELONA

GREEN TRAVELER

NO BALE, NO PROBLEM

LIBURAN ALA PENCINTA LINGKUNGAN

»B17

»C25

MULAI 31 MARET 2017

DENPASAR

BRISBANE

EVVY KARTINI PENELITI NUKLIR

» A14 A15 BERITA UTAMA ATURAN KAMPANYE PERLU DISEMPURNAKAN »

A3

BIAYA PENGOBATAN KARDIOVASKULAR BISA DITEKAN

A5

»

TEROPONG KETIKA AYAH IKUT MENGAJAR »

A7

PHOTOGRAPHY L“HIDUP” DARI MALAM

» A8 A9

F

JABODETABEK NORMALISASI SUNGAI BELUM TUNTAS »

A10

EKONOMI MENHUB APRESIASI PRAMUGARI LION AIR »

A12

GLOBAL HANTU TEROR DI PILPRES PRANCIS »

Masyarakat perlu merekonstruksi lembaga patriarkal di bawah kondisi budaya dan sejarah tertentu. enomena perempuan berstatus kepala keluarga atau orangtua tunggal bukan barang baru di Tanah Air. Status tersebut disandang karena berbagai macam persitiwa. Ujungujungnya, anak menjadi korban. Kondisi itu sebenarnya menggambarkan terjadinya krisis patriarkalisme. Krisis patriarkalisme sebagai akibat interaksi kapitalisme informasional dengan gerakan feminis dan identitas sosial seksual, memanifestasikan keragaman dalam membagi kehidupan dan membesarkan anak. Jika tren sosial, ekonomi, dan teknologi yang mendasari krisis

Orangtua Tunggal patriarkalisme hadir di seluruh dunia, maka masuk akal, masyarakat perlu merekonstruksi lembaga patriarkal di bawah kondisi budaya dan sejarah tertentu. Yang menjadi masalah sebenarnya bukan hilangnya keluarga, tetapi diversifikasi dan perubahan yang mendalam dalam sistem kekuasaannya. Akibatnya, kehidupan anak berubah. Anak yang dibesarkan dalam keluarga marjinal meningkat hanya dalam tiga dekade. Untuk itu, jaringan dukungan merupakan salah satu bentuk baru yang penting. Sebagai contoh, sebuah studi tentang pasangan ber-

cerai kelas menengah di pinggiran Kota San Francisco menemukan, sepertiga dari mereka mempertahankan hubungan kekerabatan. Kondisi seperti itu menunjukkan bukan akhir dari keluarga. Dalam keluarga baru, peran, aturan dan tanggung jawab perlu dinegosiasikan ketimbang diterima begitu saja seperti khasnya dalam keluarga tradisional. Di seluruh dunia, patriarkalisme masih hidup, meski gejala krisis berlangsung. Kehebatan reaksi dalam membela patriarkalisme adalah tanda intensitas tantangan antipatriarkal. Nilainilai yang abadi, alami, ilahi,

sekarang perlu ditegaskan melalui tekanan. Kemampuan atau ketidakmampuan gerakan feminis dan gerakan sosial identitas seksual untuk melembagakan nilai-nilai mereka pada dasarnya tergantung pada hubungan mereka dengan negara, sebagai aparatur terakhir dari patriarkalisme sepanjang sejarah. Namun, tuntutan luar biasa yang ditempatkan kepada negara melalui gerakan sosial, menyerang lembaga dominasi pada akar mereka, muncul pada saat negara seolah menjadi dirinya sendiri di tengah-tengah krisis struktural. O

A13 PEREMPUAN DI PUSARAN KEBUTUHAN HIDUP | ANAK HARUS SELALU DEKAT » A2

Jakarta

25-31°C

Bandung

20-30°C

Semarang

22-32°C

Yogyakarta

23-32°C

Surabaya

26-35°C

Denpasar

26-35°C

Hujan Lebat

Hujan Sedang

Hujan Ringan

Berawan

Cerah Berawan

Cerah sumber: BMKG

Berkaitan peringatan Isra’Mi’raj Nabi Muhammad SAW, harian ini TIDAK TERBIT pada Senin, 24 April 2017. HARIAN NASIONAL akan terbit lagi pada Selasa, 25 April 2017. Kepada pembaca dan relasi harap maklum.

SEORANG IBU SINGLE PARENT DARI YAYASAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN KEPALA KELUARGA (PEKKA) MENUNJUKKAN SEJUMLAH BARANG HASIL KERAJINAN TANGAN ANGGOTA PEKKA DI JAKARTA, KAMIS (20/4). - HARIAN NASIONAL | AULIA RACHMAN

DINAMIS DAN MENCERAHKAN


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.