KAMIS, 22 MEI 2014 | Nomor 255 Tahun I
Hari ini 32 halaman | Rp 3.000,-
BUDAPEST
MALAMMALAM MENEGANGKAN »B17
A
Pusat Budaya Eropa »C25
DINAMIS DAN MENCERAHKAN
PROGRAM EKONOMI
PROGRAM EKONOMI
JOKOWI - JK
PRABOWO – HATTA
Pembangunan SDM dengan wajib belajar 12 tahun, bebas biaya pendidikan negeri/ swasta
Meningkatkan pendapatan per kapita mnejadi Rp 60 juta per tahun (menuju pertumbuhan ekonomi 10%) Pemerataan pertumbuhan dengan target gini ratio 0,31% dan IPM 85
ANTARA | RONY MUHARRAM
Kedaulatan pangan berbasis agribisnis kerakyatan Pengendalian impor pangan, pengendalian mafia pangan Penanggulangan kemiskinan pertanian Membangun daulat energi berbasis kepentingan nasional
Ketersediaan lapangan pekerjaan 2 juta per tahun Membangun industri pengolahan Membangun dan mengembangkan industri nasional Menjaga stabilitas sektor keuangan Membangun kawasan ekonomi khusus terpadu (investasi pemerintah US$ 2,25-3 miliar selama 7 tahun)
INDONESIA CITY EXPO 2014
Pembangunan industri migas nasional Menyusun energi cerdas baru dan terbarukan
Tim kesenian Bandung beraksi saat pawai budaya Indonesia City Expo (ICE) di Dumai, Riau, Rabu (21/5). Sebanyak 98 kota di Indonesia berpartisipasi menampilkan kesenian kota masing-masing dalam pawai budaya dan pembukaan ICE 2014 yang berlangsung mulai 21 hingga 25 Mei ini.
Mengatasi kelangkaan listrik Membangun infrastruktur migas di bidang transportasi
Melakukan pemberdayaan buruh Penguatan sektor keuangan berbasis nasional Penguatan investasi bersumber domestik dengan gerakan menabung Penguatan kapasitas fiskal negara
HARIAN NASIONAL | SURYANDA
Penguatan infrastruktur dengan mengembangkan transportasi massal terintegrasi Pembangunan ekonomi maritim Penguatan sektor kehutanan Pembangunan kota-kota terpencil untuk kawasan pertumbuhan ekonomi baru Mengembangkan kapasitas perdagangan nasional, UMKM, SNI, dan lain sebagainya Mengembangkan industri manufaktur
JAKARTA (HN) Rencana kebijakan ekonomi kedua calon presiden (capres) dan wakil presiden (cawapres) dinilai belum pro masyarakat kecil. Kebijakan yang sudah dipaparkan hanya sebatas janji tanpa penjelasan implementasi lebih rinci. Pengamat ekonomi Universitas Indonesia (UI) Telisa Aulia Falianty mengatakan, perlu ada penjelasan eksekusi dari visi misi yang diusung. Kedua pasangan harus menjelaskan apa yang akan dilakukan. Misalnya, ingin Jakarta
23-33° C
Bandung
Perbaikan daya saing usaha
SEKADAR JANJI, TANPA PENJELASAN meningkatkan pertumbuhan ekonomi menjadi sekian persen. “Tanpa penjelasan, ini sekadar janji. Tapi dengan penjelasan detail, rakyat akan mengetahui kebijakan mereka mengarah pada rakyat atau tidak,” katanya di Jakarta, Rabu (21/5). Ia menilai kebijakan yang paling sulit dilakukan adalah mengurangi anggaran subsidi bahan bakar minyak (BBM). Menurut dia, subsidi BBM dinilai jelas tidak tepat sasaran. Namun jika ditarik, rakyat akan menilai capres dan cawapres tersebut tidak pro rakyat. “Perlu sosok yang betul-betul pro rakyat dan tegas dapat merealisasikan pengurangan subsidi yang membebani APBN,” katanya. Pengamat ekonomi Institute for Development of Economic and Finance (Indef) Eko Listianto me-
22-32° C
Semarang
24-33° C
Yogyakarta
nilai, visi misi yang telah dituangkan dalam bentuk janji masih belum menjelaskan secara rinci apa yang akan dilakukan. Visi misi hanya seperti rencana yang mau dilakukan. “Seperti mau ini itu tetapi belum mengetahui apa yang harus dilakukan,” ujarnya. Eko menilai yang harus diutamakan memperbaiki kualitas pertumbuhan ekonomi, terutama menggeser sumber utama pertumbuhan dari sektor non-tradable ke sektor tradable (pertanian dan industri pengolahan). Selain itu, tingkat pengangguran dan kemiskinan harus diusahakan berkurang signifikan. Direktur Eksekutif Saiful Mujani Research and Consulting Djayadi Hanan mengatakan, visi misi bukan senjata utama memenangi pemilihan presiden (pilpres). Yang diperlukan faktor 23-33° C
Surabaya
25-34° C
Denpasar
Belanja negara sebagai alat pemerataan Menurunkan defisit anggaran, mengurangi utang luar negeri
VISI EKONOMI DUA CAPRES
Penguasaan SDA dengan menambah pengusaha tambang nasional
APBN Pro-Rakyat (penerimaan pajak ditingkatkan)
kedekatan hingga sosok yang dipandang bersih menjadi idaman masyarakat. “Visi belum tentu memengaruhi calon pemilih. Begitu juga dengan money politics.” Belum Pro Energi Pengamat Minyak dan Gas Bumi dari Center for Petroleum and Energy Economics Studies, Kurtubi mengatakan hingga saat ini belum ada capres dan cawapres yang mengangkat tata kelola migas, energi, dan tambang nasional yang baik. Sistem tata kelola ketiganya masih tidak sejalan dengan amanat Pasal 33 UUD 1945. “Saya belum mendengar mereka bicara soal energi. Kenyataan yang ada di Indonesia, cabang poduksi energi dikuasai asing,” katanya. Eksekutif Asosiasi Pengusa25-34° C
Hujan Lebat
Hujan Sedang
Menjadikan Indonesia pusat pengembangan usaha/perbankan/keuangan syariah dan industri kreatif muslimah Prioritaskan anggaran untuk pertanian, kehutanan, perikanan dan kelautan, koperasi dan UMKM Meningkatkan penyaluran kredit perbankan ke sektor UMKM Melindungi dan memodernisasi pasar tradisional Alokasi APBN Rp 1 miliar per desa Mendirikan lembaga tabung haji Mempercepat reformasi agraria Mencetak 2 juta hektare lahan pertanian baru Menjamin harga pangan yang menguntungkan petani, peternak, nelayan, dan sebagainya Sumber: Dokumen masing-masing capres.
ha Mineral dan Batubara Indonesia (APEMINDO) Ladjman Damanik mengatakan, pasangan capres-cawapres belum banyak menyinggung, terutama pemanfaatan energi terbarukan. Padahal negara ini sudah tidak bisa lagi bergantung pada energi fosil. Contohnya panas bumi, energi surya, air, dan masih banyak lagi. “Energi terbarukan ini dapat diperbaharui, bahkan tidak akan habis selama bumi masih berputar,” katanya. O NURUL HANIFAH | DIAN R ROSMAYANTI Hujan Ringan
Berawan
Cerah Berawan
Cerah