Harian Nasional

Page 1

JUMAT, 22 NOVEMBER 2013 | Nomor 82 Tahun I

Pelemahan Rupiah Gerogoti APBN »A7

Hari ini 32 halaman | Rp 3.000,-

PESAWAT TERAKHIR Uruguay genapi 32 tim yang berlaga di putaran final Piala Dunia 2014 Brasil. »B17

Gaya Eropa di Kaki Sibayak

A

»C25

NASIONAL H A R I A N

REUTERS | CARLOS BARRIA

DINAMIS DAN MENCERAHKAN

Misi Kemanusiaan ke Negara Rival Sengketa Kapal rumah sakit ‘’Peace Ark’’ China meninggalkan Pangkalan Angkatan Laut di Kepulauan Zhoushan, Provinsi Zhejiang, Kamis (21/11), dalam perjalanan ke Filipina untuk membantu para korban Topan Haiyan. Hingga kemarin topan yang menghajar Filipina Tengah pada 8 November merenggut sedikitnya 4.000 nyawa dan hampir 2.000 orang dinyatakan hilang. Mayat-mayat dilaporkan masih ditemukan di antara puing-puing reruntuhan. Pengiriman misi kapal rumah sakit berbobot mati 14 ribu ton ini menyusul bantuan kemanusiaan pemerintah Beijing ke Filipina meskipun kedua negara masih bersengketa di Laut China Selatan.

LIMA TAHUN BARU SATU DITAHAN

KPK Janji Tuntaskan Century telah bergulir selama lima tahun dan memanggil 87 saksi serta empat saksi ahli, hingga kini Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) baru menahan dan menetapkan mantan Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Bidang Pengelola­ an Moneter Budi Mulya sebagai tersangka. KPK berjanji kasus ini tetap dituntaskan. “Kasus Century tak akan ber­ akhir di Budi Mulya saja,” kata Ketua KPK, Abraham Samad ke­ pada HARIAN NASIONAL, Kamis (21/11). Anggota Panwas Century DPR RI, Bambang Soesatyo ber­ pendapat penahanan Budi Mulya sebagai sinyal, petinggi BI ketika itu tak bisa lepas tanggung jawab. KPK tak adil jika hanya menempat­ kan Budi Mulya sebagai pihak yang bertanggung jawab dalam pembe­ rian fasilitas pendanaan jangka pendek (FPJP) dan penetap­ an Bank Century sebagai bank gagal berdampak sistemik. “Kebijakan strategis BI selalu dirumuskan dan Jakarta

23-33° C

Bandung

diputuskan secara kolektif oleh de­ wan gubernur.” Menurut Bambang, yang ber­ wenang memberikan FPJP menu­ rut sistem penetapan Peraturan Bank Indonesia (PBI) adalah para anggota dewan gubernur BI. Dalam FPJP untuk Bank Century, dia mengingatkan, pengubahan PBI dibahas dalam rapat dewan gubernur. “Rapat itu dipimpin Boediono,” ujarnya. Dia mengingatkan kejanggal­ an dana bailout yang meningkat dari Rp 1 triliun menjadi Rp 6,7 triliun. Padahal sejak 6 November 2008, Bank Century berstatus peng­awasan khusus BI. Tapi sejak status itu disematkan hingga 10 Agustus 2009, bank milik keluarga Robert Tantular itu justru kebobol­ an hingga Rp 938 miliar. Padahal, tak semua nasabah diperboleh­ kan menarik uang yang disimpan. Setidaknya, terdapat 1.427 reke­ ning yang semestinya diharamkan dana­nya ditarik sejak Bank Cen­ tury berstatus dalam pengawasan. Pada 31 Oktober dan 3 Novem­

22-32° C

Semarang

24-32° C

Yogyakarta

BOBOLNYA BANK CENTURY 6-13 November 2008

HARIAN NASIONAL | JOKO SUTRISNO

JAKARTA (HN) Meski

Rp 344 miliar 14-21 November 2008

Rp 273,8 miliar 24 November 2008-10 Agustus 2009

Rp 320,7 miliar

Sumber: Panwas Century DPR RI

ber 2008, manajemen Bank Cen­ tury mengajukan FPJP Rp 1 triliun kepada BI. Atas pengajuan itu, BI mulai menempatkan para peng­ awas pada 6 November 2008. Pada hari yang sama, BI mengeluarkan surat yang melarang penarikan dana dari rekening simpanan. Ber­ 23-30° C

Surabaya

23-33° C

dasar data Panwas Century, surat berasal dari Deputi Gubernur BI bernomor 10/9/DpG/DPB1/Ra­ hasia itu ditujukan kepada mana­ jemen Bank Century. Surat itu menyebutkan manajemen Bank Century lama untuk tak melayani penarikan dana dari rekening pi­ hak terkait dengan bank. Alih-alih diblokir, kata Bam­ bang, kebocoran yang terjadi berkali-kali membuat dana suntik­an BI dan Lembaga Penja­ min Simpanan (LPS) tak pernah cukup menyehatkan bank itu. ­ Menurut dia, hal itulah penye­ bab dana bantuan yang semula hanya Rp 632 miiliar membeng­ kak menjadi Rp 6,7 triliun. Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan, Bank Century sejatinya tak perlu diberi dana talangan. Menurut dia, bank itu tak akan berdampak sistemik jika terjadi kegagalan. Apalagi, kondisi ekonomi Indonesia ke­ tika itu tidak tengah dilanda kri­ sis. “Semua sektor perekonomi­ an juga dalam tingkat aman,”

Denpasar

24-31° C

Hujan Lebat

Hujan Sedang

katanya usai diperiksa penyidik KPK sebagai saksi ahli. Pada 20 November 2008 sore, Jusuf Kalla mengakui menggelar rapat bersama Menteri Keuang­ an Sri Mulyani dan Boediono. Dia mengatakan, dalam rapat Sri M ­ ulyani dan Boediono mem­ berikan laporan, tak ada masalah ekonomi serius, juga dengan bank yang tengah terancam masalah. Pada hari yang sama tepatnya malam hari, Komite Stabilitas Sektor Keuangan (KSSK) meng­ gelar pertemuan di Kementerian Keuangan. Hasilnya memutus­ kan Bank Century sebagai bank gagal berdampak sistemik dan perlu mendapat bantuan. Majelis itu dipimpin Sri Mulyani. “Saya tak tahu ada rapat dan saya juga tidak diundang,” ujarnya. Jusuf Kalla berpendapat, Bank Century tak berstatus bank gagal berdampak sistemik, melainkan terjadi perampokan. “Makanya, saya suruh tangkap perampoknya waktu itu,” kata dia. l AHMAD REZA Hujan Ringan

Berawan

Cerah Berawan

Cerah sumber: BMKG


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.