KAMIS, 23 JANUARI 2014 | Nomor 141 Tahun I
Hari ini 32 halaman | Rp 3.000,-
Melengkapi Rute Kapten Scott
NAIKKAN PAJAK ORANG KAYA
»C25
Tak Ada Ruang Kesalahan
»A7
A
»B17
NASIONAL H A R I A N
HARIAN NASIONAL | AULIA RACHMAN
DINAMIS DAN MENCERAHKAN
Seorang warga membersihkan sampah bawaan banjir di halaman sebuah masjid di Kebon Baru, Tebet, Jakarta, Rabu (22/1). Warga di kawasan Kebon Baru sempat terendam banjir setinggi 3 meter akibat tergerusnya tanggul yang melindungi kawasan itu dari luapan air di anak Sungai Ciliwung.
Parpol Cuma “Numpang Nampang” Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT) Helmy Faishal Zaini menilai tak etis jika kondisi bencana dijadikan momentum politik. JAKARTA (HN) Aula Masjid Attahiriyah di Kelurahan Bukit Duri, Jakarta Selatan, Rabu (22/1) siang dipadati ribuan pengungsi. Banjir yang menggenangi hampir seluruh kawasan itu membuat 3.200 warga mengungsi. Aula masjid pun disulap menjadi tempat menginap. Kondisi di depan masjid tak kalah padat. Posko berwarnawarni menjadi pelengkap. Tumpukan logistik berupa barang bantuan untuk korban banjir padati posko. Bendera dan atribut kelembagaan, mulai dari merek pakaian, makanan, hingga partai politik menambah semarak. Jumlah pengungsi yang mencapai ribuan termasuk di antaranya 285 balita dan 105 lansia Jakarta
23-31° C
Bandung
membuat tenda-tenda bantuan berdiri kokoh. Namun tak sedikit dari ratusan posko itu dibuatnya sekadar “numpang nampang”. Koordinator posko pengungsian di Masjid Atthairiyah Ghozi Tohir kerap mendapatkan permintaan pemasangan atribut partai di tempat pengungsian. Suatu waktu, dia bingung karena hanya menerima bendera dan umbul-umbul partai tanpa diiringi bantuan. Akhirnya, berdasarkan kesepakatan dengan warga, Ghozi menolak pemasang an artibut partai atau kelembagaan di posko pengungsian. “Yang dibutuhkan pengungsi bukan sekadar bendera,” ujarnya. Salah satu penghuni posko partai enggan menjawab rinci.
22-29° C
Semarang
24-29° C
Yogyakarta
Dia hanya mengaku ditugasi menjaga posko. Di posko yang dihuni oleh bapak tiga anak itu, atribut sebuah partai lebih mendominasi ketimbang kebutuhan pengungsi. “Saya cuma diminta jaga,” kata pria tambun itu. Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT) Helmy Faishal Zaini, saat berkunjung ke lokasi banjir di Bukit Duri, menilai tak etis jika kondisi bencana dijadikan momentum politik. Menurut dia membantu para korban bencana seharusnya tidak diikuti embel-embel kampanye. Apalagi kondisi para korban bencana tidaklah memerlukan bantuan berupa bendera saja. “Kebutuhan yang paling mendesak kan susu, makanan, dan obat-obatan,” katanya. Peneliti Forum Masya rakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) Lucius Karus me 23-29° C
Surabaya
24-32° C
nganggap kegiatan “numpang nampang” yang dilakukan sejumlah partai politik merupa kan bentuk rasa peduli dadakan di tengah momentum bencana. Kegiatan itu dianggap tak murni menolong, melainkan demi memoles citra bahwa elite politik berpihak kepada rakyat. Tanggapan masyarakat korban bencana pun seragam. Ada yang tak peduli kegiatan itu, ada pula yang kesal dibuatnya. Mamat, misalnya, warga Bukit Duri yang rumahnya terendam itu tak mempermasalahkan hal tersebut. “Yang penting masih ada yang dikasih,” kata bapak empat anak itu sambil meminum air mineral dengan kemasan gelas bergambar wajah seorang calon legislatif. Maryati lain lagi. Ibu dua anak ini mengaku kesal dengan kegiatan “numpang nampang”. Pernah suatu waktu dia men-
Denpasar
23-31° C
Hujan Lebat
Hujan Sedang
datangi sebuah posko miliki partai politik demi mengharapkan bantuan mie instan. Namun, tak ada bantuan yang bisa dia bawa ke pengungsian. “Wong enggak ada apa-apanya di posko itu.” Pengamat politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Firman Noer berpendapat, para caleg dan partai wajar membantu korban bencana karena itu sangat dibutuhkan. Menurut dia, pemberian bantuan juga pernah dilakukan Presiden AS Barack Obama ketika berkampanye sebagai calon presiden. “Dari pada mereka berdiam diri melihat penderitaan para pengungsi,” katanya. Namun, kata dia, ketulusan caleg dan partai kepada para pe ngungsi bisa dilihat dari kedekat an. Jika dekat pada saat dan sesudah bencana, berarti mereka tulus memperhatikan konstituen. l AHMAD REZA | CATUR NUGROHO Hujan Ringan
Berawan
Cerah Berawan
Cerah