Harian Nasional

Page 1

SENIN, 23 JANUARI 2017 | Nomor 1085 Tahun IV

A

Hari ini 24 halaman | Rp 3.000,-

JUVENTUS 2-0 LAZIO

PARAS BARU BIANCONER

SAJIAN TEXAS BARBEQUE

»B9

»C17

DINAMIS DAN MENCERAHKAN KEPEMIMPINAN PRESIDEN TRUMP

ANTISIPASI BELEID EKONOMI PEDAGANG PASAR SENEN Para pedagang terdampak kebakaran bangunan Pasar Senen menjajakan dagangan mereka di trotoar jalan di kawasan Senen, Jakarta Pusat, Minggu (22/1). Mereka mengatakan terpaksa berjualan di trotoar dan halte karena tempat penampungan sementara belum tersedia.

HARIAN NASIONAL | YOSEP ARKIAN

8,5

INDIA

7,1

25-31°C

Bandung

JANUARI-DESEMBER 2016 (Miliar US$)

BELANDA

2,5

AUSTRALIA

-1,9

THAILAND

-4,0

TRUMP BUKA PINTU DIPLOMASI dagangan periode JanuariOktober 2016 mencapai US$ 19,27 miliar. “Namun, beberapa produk ekspor Indonesia yang memiliki substitusi impor di AS, seperti minyak sawit, patut diwaspadai peluangnya untuk dikenakan kebijakan restriktif, khususnya dalam bentuk nontarif. Hambatan nontarif di AS sangat banyak dan bervariasi,” imbau Faisal. GubernurBIAgusMartowardojo

20-30°C

A2

Semarang

CHINA

-15,6

» A3

SAATNYA ANTIPOLITIK UANG DITERAPKAN » Jakarta

PERDAGANGAN NONMIGAS INDONESIA

AMERIKA SERIKAT

ANTARA | FILES

JAKARTA (HN) P e m e r i n t a h Indonesia perlu mengantisipasi kebijakan ekonomi yang akan dibuat Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Mohammad Faisal memprediksi, kebijakan ekonomi selama kepemimpinan Trump akan memantik kekhawatiran, lantaran dilandasi kepentingan ekspansi. Beleid ini, menurut Faisal, juga akan berlaku bagi Indonesia. Alhasil, respons pemerintah untuk mengantisipasi gejolak perlu ditingkatkan. “Kebijakan Trump yang ekspansif tidak hanya akan meningkatkan jumlah utang yang harus dibiayai dengan obligasi, juga akan mendorong kenaikan inflasi. The Fed (Bank Sentral AS) bahkan telah berencana menaikkan suku bunga acuan hingga level 1,75 persen pada 2017,” kata Faisal di Jakarta, Minggu (22/1). Efeknya, Faisal mengingatkan, akan mendorong larinya aliran modal dari sejumlah negara, termasuk Indonesia, ke Amerika. Kondisi ini, kata Faisal, akan membebani APBN, mengingat porsi utang dalam bentuk obligasi mencapai 79 persen dari total outstanding utang pemerintah per November 2016. “Volatilitas rupiah juga berpotensi lebih tinggi tahun ini, sehingga mendorong BI (Bank Indonesia) menerapkan kebijakan moneter lebih ketat. Aliran modal keluar juga berpotensi meningkat dibandingkan periode ketika tingkat suku bunga The Fed masih rendah,” tutur Faisal. Dari sisi perdagangan, CORE menilai kebijakan perdagangan AS akan semakin protektif. Kendati demikian, menurut Faisal, hal ini tidak banyak memengaruhi ekspor Indonesia. Amerika merupakan mitra dagang utama Indonesia dengan nilai total per-

memastikan BI terus mengikuti perkembangan politik AS, terutama terkait kabinet Trump. Ihwal antisipasi, Agus mengakui tidak dilakukan secara khusus, terutama terhadap pasar keuangan pascapelantikan Trump. “Kami masih terus mengikuti menteri-menteri yang akan dipilih. Kami juga ingin mengetahui kebijakan fiskalnya, apakah betul akan ada ekspansi begitu besar dengan potensi penurunan tingkat rate pajak,” ujar Agus.

BI, Agus melanjutkan, juga terus memperhitungkan efek ekspansi penurunan tarif pajak AS terhadap sumber pembiayaan. BI juga mengawasi kerja sama Trump dengan The Fed. Sepanjang 2016, Agus mencatat, nilai tukar rupiah menguat year to date sebesar 2,3 persen, dibandingkan salah satu negara besar yang mengalami depresiasi hingga 7,0 persen. Dengan kondisi saat ini, ia mengingatkan, Indonesia perlu waspada. “Kita tidak bisa diam, harus selalu melihat kondisi fundamental Indonesia, juga perkembangan negara-negara utama mitra dagang Indonesia. Kalau tidak, Indonesia yang baru mulai bangkit ekspornya menjadi tidak kompetitif, itu akan dijaga BI,” kata Agus. Peneliti Indef Ahmad Heri Firdaus mengingatkan, Pemerintah

POLEMIK PP NO 72/2016 DAN PRASYARAT HOLDING BUMN » 22-32°C

Yogyakarta

23-32°C

Surabaya

26-35°C

Denpasar

A4

26-35°C

Indonesia harus menguatkan basis data produk pertanian dalam World Trade Organization (WTO). Jika data tidak valid, sambungnya, negara lain mudah menggugat Indonesia terkait pembatasan impor produk pertanian. Belum lama, AS dan Selandia Baru memenangkan gugatan WTO. Gugatan mempersoalkan kebijakan Indonesia membatasi impor produk agrikultur. “Indonesia memerlukan data kuat untuk memastikan bisa memproduksi berbagai produk hortikultura dan ingin melindungi petani lokal. Ini diperbolehkan dalam salah satu klausul WTO,” imbaunya. India dan Turki, Heri mencontohkan, memenangkan gugatan kendati membatasi impor imbas memiliki kekuatan data, termasuk pengacara internasional yang mumpuni. O INTAN NIRMALA SARI | ELVI ROBIATUL ADAWIYAH

KUR SEKTOR PRODUKTIF DIGENJOT » Hujan Lebat

Hujan Sedang

Hujan Ringan

Berawan

A5

Cerah Berawan

Cerah sumber: BMKG


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
Harian Nasional by Harian Nasional - Issuu