KAMIS, 23 JUNI 2016 | Nomor 920 Tahun III
A
Hari ini 32 halaman | Rp 3.000,-
MASJID HIDAYATULLAH JAKARTA »C25
» ULASAN LENGKAP B13-B24
DINAMIS DAN MENCERAHKAN
Presiden: Natuna Milik NKRI JAKARTA (HN) Klaim wilayah perairan Natuna yang dilakukan oleh China membuat Presiden Joko Widodo bereaksi. Hari ini, Presiden dijadwalkan bersama Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo dan Kapolri Jenderal Badrodin Haiti mengunjungi perairan Natuna. Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengatakan, kehadiran Jokowi—Joko Widodo biasa disapa—merupakan pesan kepada pemerintah China bahwa perairan Natuna merupakan bagian dari NKRI. Alhasil, pemerintah China tak bisa mengklaim, termasuk menuding Indonesia telah melakukan pelanggaran terkait pengamanan kapal China yang tengah mencari ikan. “Natuna milik NKRI. Itu sudah final. Presiden ingin memastikan (Natuna) merupakan bagian dari kedaulatan (Indonesia),” kata Pramono di Jakarta, Rabu (22/6). Klaim Natuna oleh China bukanlah kali pertama. Insiden serupa juga terjadi pada Maret 2016. Ketika itu, TNI AL mengamankan kapal dengan delapan ABK yang kedapatan mencuri ikan di perairan Natuna. Imbas protes keras yang disuarakan pemerintah Indonesia, China akhirnya mengakui bahwa Natuna menjadi bagian dari NKRI. Pengalaman tersebut, menurut Pramono, membuat Indonesia telah memiliki persiapan, termasuk membangun jaringan. Wakil Ketua Komisi I DPR Hanafi Rais mempertanyakan
ANTARA | DISPEN KOARMABAR
Komisi I DPR mengusulkan Natuna segera dijadikan pangkalan militer.
KRI Imam Bonjol (383) melakukan pemeriksaan Han Tan Cou yang memasuki perairan Indonesia di Natuna, Jumat (17/6). TNI Angkatan Laut menangkap Han Tan Cou karena terdeteksi sedang menebar jala di perairan Indonesia.
dasar China mengklaim berhak mengambil ikan di perairan Natuna. Menurut dia, klaim tersebut tanpa dasar aturan. Sementara Indonesia telah sesuai United Nations Convention on the Law of the Sea (UNCLOS) ihwal
kepemilikan Natuna. Guna menghindari konflik berkepanjangan, ia mengusulkan Natuna dijadikan pangkalan militer. Komisi I, kata dia, telah menyetujui alokasi anggaran terkait rencana pem-
bangunan, meski realisasi dilakukan bertahap. Kendati demikian, ia menilai keterbatasan anggaran masih dimungkinkan untuk membuat pangkalan militer di Natuna. “Menjadikan natuna dan beberapa pulau lain sebagai pangkalan militer itu cara kita memenangkan law enforcement dan jaga kedaulatan,” ungkapnya. Hanafi mengingatkan, kedekatan antara Indonesia dan China jangan sampai terganggu insiden. Alhasil, pendekatan diplomasi disarankan tetap dilakukan. Cara yang dianjurkan yakni berupa perundingan. Meski begitu, penindakan pelanggaran kedaulatan harus tetap dilakukan secara tegas. “Saya kira China paham, apalagi mereka overlapping maritim map dengan Indonesia. Itu harus diselesaikan,” imbaunya. Anggota Komisi I DPR Tantowi Yahya mengatakan, klaim kepemilikan Natuna harus diselesaikan lewat pembahasan bersama antara China dan Indonesia. Pemerintah Indonesia disarankan untuk mengingatkan China soal kepemilikan Natuna. Menurut Tantowi, Komisi I DPR telah membuat rencana untuk dilakukan rapat gabungan guna membahas penyelesaian konflik di Laut China Selatan. Namun, kegiatan tersebut belum terbentuk jadwal. Anggota Komisi I Sukamta menyarankan Kementerian Luar Negeri untuk membuat departemen khusus terkait persoalan Natuna, terutama terkait Laut China Selatan. Meski begitu, ia mengingatkan diplomasi untuk tetap dikedepankan guna menyelesaikan persoalan.
JEJAK INSIDEN NATUNA Klaim China CHINA atas wilayah perairan 200 mil laut ZEE Pulau sengketa Paracels
Scarborough Shoal
VIETNAM
PILIFINA Spratlys Natuna MALAYSIA
INDONESIA Sumber: UNCLOS
JUMAT 17 JUNI 2016 | PUKUL 08.00 KRI IBL-383 Imam Bonjol menangkap 12 kontak kapal ikan asing KRI Imam Bonjol melakukan pengejaran Petugas menggeledah Kapal Han Tan Cou 19038 berbendera China Han Tan Cou terdeteksi sedang menebar jala Han Tan Cou bermanuver KRI Imam Bonjol memberikan tembakan peringatan ke udara dan haluan kapal PUKUL 09.30 Imam Bonjol menerjunkan TIM VBSS untuk dilakukan pemeriksaan dan penggeledahan 7 awak kapal WN China diamankan PUKUL 11.00 Imam Bonjol merapat ke Han Tan Cou untuk mengawal PUKUL 11.45 Kapal Coast Guard China 3303 berkomunikasi lewat radio meminta Han Tan Cou dilepaskan Permintaan ditolak PUKUL 12.55 Imam Bonjol menggandeng Han Ton Cou menuju pangkalan AL Ranai Coast Guard China menjauh PUKUL 22.46 Coast Guard China kembali mendekati konvoi sembari memprovokasi Awak kapal meminta KRI Imam Bonjol melepaskan Han Tan Cou SABTU 18 JUNI 2016 | PUKUL 01.35 Coast Guard China terus membayangi KRI Imam Bonjol PUKUL 05.00 Coast Guard China kembali meminta Han Tan Cou dilepaskan PUKUL 18.20 Imam Bonjol dan Han Tan Cou menuju Sabangmawang
O AHMAD REZA | TARI OKTAVIANI
Sumber: Komando Armada RI Kawasan Barat
IMSAKIYAH RAMADHAN 1437 H | 23 JUNI 2016 JAKARTA & SEKITARNYA Imsak 04.30 Subuh 04.40 Maghrib 17.51
SURABAYA & SEKITARNYA Imsak 04.09 Subuh 04.19 Maghrib 17.25
MEDAN & SEKITARNYA Imsak 04.45 Subuh 04.55 Maghrib 18.40
MAKASSAR & SEKITARNYA Imsak 04.38 Subuh 04.48 Maghrib 18.02
BALIKPAPAN & SEKITARNYA Imsak 04.41 Subuh 04.51 Maghrib 18.19
MANADO & SEKITARNYA Imsak 04.04 Subuh 04.14 Maghrib 17.52
JAYAPURA & SEKITARNYA Imsak 04.12 Subuh 04.22 Maghrib 17.43 Sumber: Kementerian Agama RI
Jakarta
24-33°C
Bandung
21-29°C
Semarang
:25-32°C
Yogyakarta
24-33°C
Surabaya
26-35°C
Denpasar
26-35°C
Hujan Lebat
Hujan Sedang
Hujan Ringan
Berawan
Cerah Berawan
Cerah sumber: BMKG