KAMIS, 23 OKTOBER 2014 | Nomor 401 Tahun II
Hari ini 32 halaman | Rp 3.000,-
A
Semarak Rekor Liga Champions » B17
DINAMIS DAN MENCERAHKAN
INVESTOR TUNGGU SUSUNAN KABINET » A7
MUSEUM UNIK NEGERI KINCIR ANGIN » C25
Jokowi Tempuh Langkah Hati-hati Wakil Presiden Jusuf Kalla membantah, penundaan pengumuman namanama menteri dalam kabinet karena tarik-ulur politik.
nama calon menteri diserahkan ke KPK jauh-jauh hari agar clear dan bisa segera diumumkan. Selain ada persoalan sejumlah calon menteri masuk catatan KPK, molornya pengumuman itu karena tarik-menarik kepentingan politik sangat kuat.
ANTARA | TERESIA MAY
‘’SERUNI’’ BIYAN WANAATMADJA Model membawakan busana rancangan desainer Biyan Wanaatmadja bertajuk Seruni dalam pergelaran ‘’Bazaar Fashion Festival 2014’’ di Runaway Stage, Jakarta Convention Centre, Jakarta, Rabu (22/10). Tema koleksi perancang yang telah eksis di dunia fesyen selama 31 tahun ini adalah simbolisasi bunga krisan yang dipercaya sebagai sumber kehidupan serta keabadian dalam masyarakat Asia. Biyan menuangkannya dalam koleksi busana yang memadukan seni-budaya Jepang secara kontras dengan nuansa etnik Sumba.
Jakarta
24-34° C
Bandung
22-32° C
Semarang
24-35° C
Yogyakarta
menteri dalam kabinet Joko Widodo-Jusuf Kalla batal diumumkan di terminal tiga Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (22/10) malam. Penundaan tersebut dinilai sebagai langkah yang tepat dan wujud kehati-hatian presiden. “Pak Jokowi sosok bersih di mata KPK. Jangan sampai menteri yang akan menjadi pembantunya malah menjadi beban pemerintahan ke depan. (Penundaan) ini wujud kehati-hatian Pak Jokowi memilih menteri,” kata pengamat politik UGM Yogyakarta Arie Sudjito dihubungi HARIAN NASIONAL tadi malam menanggapi penundaan itu. Menurut Arie, langkah Jokowi memercayakan pada KPK dan PPATK terkait rekam jejak calon menteri perlu diapresiasi. Seleksi calon pembantu presiden secara tertutup juga dinilai tepat. “Belajar dari pemerintahan sebelumnya yang melakukan wawancara terbuka, hasilnya ternyata jeblok. Tak sedikit menteri yang terjerat kasus korupsi,” ujarnya. Arie mengatakan, tarik-ulur pengumuman nama menteri secara tidak langsung akan memengaruhi kesolidan Koalisi Indonesia Hebat (KIH). “Kalau goyah itu wajar. Tetapi kan harus konsekuen, koalisi yang dibangun tanpa syarat,” katanya. Direktur Eksekutif PolcoMM Institute Heri Budianto berpendapat, seharusnya nama22-34° C
Surabaya
25-35° C
Denpasar
REUTERS
JAKARTA (HN) N a m a - n a m a
Ya saya sampaikan apa adanya ya. Kan kita sampaikan itu pada KPK dan PPATK, ada delapan nama yang tidak diperbolehkan. Tidak bisa disebutkan JOKO WIDODO, PRESIDEN RI
“Itu terlihat dari beberapa statement politisi PDI-P yang menyarankan Jokowi berembug dan berkonsultasi dengan Megawati selaku pimpinan partai politik. Pos-pos yang masih belum jelas, juga memicu tarik-ulur kepentingan itu,” ujarnya. Dia juga menyayangkan, Jokowi tidak memberikan informasi kapan pengumuman itu dilakukan. “Walaupun menjadi hak prerogatif presiden, seharunya Pak Jokowi memberikan informa25-33° C
Hujan Lebat
Hujan Sedang
si yang jelas kapan pengumuman kabinet disampaikan agar tak membingungkan publik,” kata Heri. Sebelumnya, Presiden Jokowi belum memastikan, kapan pengumuman menteri dilaksanakan. “Dulu kan sudah saya sampaikan, setelah dilantik segera, secepat-cepatnya mengisi kabinet. Secepatnya, secepatnya, secepatnya,” tuturnya. Menurut Jokowi, salah satu kendala pengumuman kabinet, adanya sejumlah nama yang tidak direkomendasikan KPK dan PPATK. “Ya saya sampaikan apa adanya ya. Kan kita sampaikan itu pada KPK dan PPATK, ada delapan nama yang tidak diperbolehkan. Tidak bisa disebutkan,” katanya. Wakil Presiden Jusuf Kalla juga mengaku kesulitan mencari sosok tepat pengisi kabinet yang akan bekerja lima tahun mendatang. Menurut dia, tidak perlu terburu-buru menunjuk menteri karena membutuhkan pertimbangan-pertimbangan matang. “Sosok menteri, haruslah yang memiliki keahlian, kredibilitas, pengalaman, kepemimpinan, dan rekam jejak yang baik,” tuturnya. Jusuf Kalla menilai, tidak mudah menyeimbangkan menteri dari kalangan profesional nonpartai dan dari partai politik. “Ini kabinet nusantara, jadi harus mengharmonisasikan kepentingan semua wilayah di Indonesia. Agama harus seimbang, laki-laki, dan perempuan,” katanya. Dia membantah terjadi tarikulur politik dan desakan partai pendukung dalam penyusunan kabinet. Partai politik sebatas merekomendasikan nama-nama calon. “Kepentingan kita hanya untuk rakyat.” O RIZAVAN S THORIQI Hujan Ringan
Berawan
Cerah Berawan
Cerah