Harian Nasional

Page 1

SABTU-MINGGU, 24-25 NOVEMBER 2018 | Nomor 1613 Tahun VI

Hari ini 24 halaman | Rp 3.000,-

SPORTS

TRAVEL & LIFESTYLE

ANOMALI LINGARD & RASHFORD

MENEBUS MIMPI DI PULAU KEI

» B9

» C17

A

DINAMIS DAN MENCERAHKAN BERITA UTAMA KINERJA DPR BELUM MENUAI PRESTASI

KONSULAT CHINA-PASAR DI PAKISTAN DISERANG »

A3

ANGIN KENCANG ANCAM SEBAGIAN JAWA SANKSI TEGAS GURU BERPERILAKU MENYIMPANG

A4

EKONOMI THAI LION AIR RAIH MASKAPAI LCC TERBAIK ASIA

LONJAKAN HARGA PANGAN TUJUH PROVINSI DIPANTAU »

B

A5

uku adalah jendela dunia. Idiom ini rupanya mulai terlupakan. Ada kecenderungan, kini anakanak lebih menyukai gawai dibandingkan membaca buku. Meskipun banyak laman dengan konten edukatif serta menyediakan buku elektronik gratis, tetapi tak banyak yang mengunjunginya. Anak-anak cenderung suka bermain game, bermedia sosial, dan menonton video-video di gawai. Data Perpustakaan Nasional pada 2017, rata-rata orang Indonesia hanya membaca tiga hingga empat kali per minggu. Sedangkan buku yang dibaca

CHICHA KOESWOYO POLITIKUS DAN PEKERJA SENI

» A6 A7 Jakarta

24 - 31°C

TBM Kolong dan TBA Matahari berusaha bertahan di tengah serbuan gawai. hanya lima hingga sembilan buku per tahun. Tahun sebelumnya, Central Connecticut State University dalam “Most Literred Nation in The World,” mengungkap minat baca di Indonesia berada di peringkat 60 dari 61 negara yang diteliti. Jika diangkakan, hanya sekitar 0,01 persen setara satu berbanding 10 ribu. Berbagai upaya dilakukan pemerintah, misalnya melalui program Gerakan Baca hingga membangun perpustakaan dari

skala kecil hingga besar. Namun sebagian masyarakat terkesan acuh dan membiarkannya sepi. Orangtua juga lebih suka mengajak anak ke pusat perbelanjaan dibanding ke perpustakaan. Padahal, minat baca harus ditanamkan sejak dini. Cover story kali ini mengulas sekumpulan anak muda di Tangerang Selatan, Banten, yang berjuang mengembalikan minat baca pada anak. Mereka rela menjemput bola menyambangi satu per satu rumah.

Perjuangan tak selesai setelah terbentuknya Taman Baca Masyarakat (TBM). Mereka harus terus memutar otak agar TBM tetap diminati anak. Kreativitas mereka kembangkan agar tak kalah mengasyikkan dibanding game online yang digemari anak-anak Generasi Z. Beberapa dari mereka berinovasi dengan membangun wahana mainan anak, mengadakan kegiatan mingguan seperti mendongeng, menari, bimbingan belajar hingga mengajak orangtua turut aktif membuat kerajinan tangan bernilai ekonomi. Ketika itu tidak dilakukan, TBM sepi pengunjung. O

MENGHADIRKAN TAWA-CANDA ANAK | TERKENDALA SUMBER DAYA MANUSIA » A2

Bandung

20 - 29°C

Semarang

24 - 33°C

Yogyakarta

23-32°C

Surabaya

26-35°C

Denpasar

26-35°C

Hujan Lebat

Hujan Sedang

Hujan Ringan

Berawan

Cerah Berawan

SUASANA KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR DI TAMAN BACA MASYARAKAT KOLONG DI KAWASAN CIPUTAT, TANGERANG, SELATAN, BANTEN. – FOTO DOKUMEN TBM KOLONG

»

Cerah sumber: BMKG


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.