Harian Nasional

Page 1

MINGGU, 24 NOVEMBER 2013 | Nomor 84 Tahun I

Menunggu sang Pemilik Takhta

HART MEMIKAT HATI

FREENYAN K. LIWANG

Tiga Pelajaran Penting dari Negeri China

Pellegrini bingung menunjuk kiper nomor satu City. »B13

»A6-A7

Hari ini 32 halaman | Rp 3.000,-

A

»C21

NASIONAL H A R I A N

DINAMIS DAN MENCERAHKAN

Pemeriksaan Boediono Fokus FPJP nur Bank Indonesia (BI) Boedio­ no akhirnya diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) berkaitan dugaan korupsi dana talangan (bailout) Bank Century sebesar Rp 6,7 triliun. Pemeriksaan dilakukan di Istana Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Selatan, Ja­ karta, Sabtu (23/11). Tim penyi­ dik KPK memeriksa sejak pukul 10.00 hingga selepas Isya selama hampir 10 jam. Boediono mengatakan peme­ riksaan di Istana Wakil Presiden sudah dikoordinasikan dengan KPK. “Saya dengan persetujuan KPK melaksanakan pemeriksa­ an,” kata Boediono dalam jumpa pers usai pemeriksaan. Ia mengusulkan pada akhir pekan agar tidak mengganggu agenda kenegaraan pada hari ker­ ja. “Ini hari bebas untuk diman­ faatkan, memberikan penjelasan saya kepada KPK secara tuntas,” katanya. Boediono tidak menyam­ paikan banyak hal terkait de­ ngan pemeriksaan. Namun dia mengatakan pemeriksaan KPK difokuskan pada fasilitas pen­ danaan jangka pendek (FPJP). “Mulai awal sampai adanya bailout, saya jelaskan secara tuntas,” katanya. Boediono mengatakan, ke­ jadian pada Oktober-November 2008 dalam kondisi krisis. “Sua­ sananya memang sangat eksklu­ sif, “ katanya. Menurut dia, ke­ gagalan dari institusi keuangan betapa pun kecilnya, bisa menim­ bulkan dampak domino yang cu­ kup luas atau dampak sistemik. Sebab itu, kata Boediono, pada bulan itu ada berbagai negara yang menerapkan kebi­ jakan penjaminan penuh (blanket guarantee). Yaitu penjaminan deposito yang ada di semua bank guna menangkal risiko sistemik (systemic risk). “Kita memang diputuskan untuk tidak menerapkan blanket guarantee. Tapi satu-satu­ Jakarta

24-34° C

Bandung

ANTARA | GERI ADITYA

JAKARTA (HN) Mantan Guber­

Mantan Gubernur BI Boediono memberikan keterangan pers seusai diperiksa KPK atas kasus dana talangan Bank Century di kantor Wapres, Jakarta, Sabtu (23/11).

nya cara, kita mengamankan bank-bank jangan sampai jatuh dan menimbulkan sytemic risk,” ­katanya. “Saya sebagai Gubernur BI dan bersama rekan-rekan ber­ keyakinan, instrumen yang utama, mungkin, pada saat itu untuk menangkal timbulkan systemic risk adalah FPJP. Oleh sebab itu, kita lakukan revisi dari ketentuan FPJP untuk mengha­ dapi masalah itu.” “Saya merasakan apa yang kami lakukan dengan Menteri Keuangan (Sri Mulyani) dalam KSSK pada waktu itu, keadaan sudah begitu darurat, sehingga Bank Century kalau dibiarkan akan rontok.” Dia mengatakan, kalau di­ biarkan bisa systemic risk berupa

24-34° C

Semarang

24-34° C

Yogyakarta

domino terhadap bank-bank lain. “Kami melakukan pengambilan alih (bailout) dari Bank Century. Sebab pemegang saham yang utama sudah tidak ada di sana. Kalau bailout, pemegang saham masih ada kemudian kita injeksi. Kalau ini diambil alih total, jadi bukan untuk mem-bailout peme­ gang saham yang lama. Itu yang kami lakukan. Alhamdu­lillah setelah itu kita melewati krisis global dengan selamat,” ujarnya. Boediono mengatakan, bah­ kan sejak memasuki 2009 per­ ekonomian Indonesia juga tum­ buh dengan baik. “Kita nomor dua dalam kelompok G-20,” k ­ atanya. Ia mengatakan, sudah men­ jalankan tanggungjawabnya se­ bagai Gubernur BI, begitu pula dengan Menteri Keuangan Sri 23-31° C

Surabaya

24-33° C

Mulyani. “Bagi saya itu suatu kehormatan. Mengenai evalu­ asi dan penilaiannya kita serah­ kan kepada siapa pun, tapi saya pribadi merasa sangat terhormat mendapatkan peran pada waktu itu,” katanya. Ia mengatakan, apa yang di­ lakukan pada waktu krisis itu adalah suatu tindakan yang mulia. “Upaya mulia untuk mena­ ngani krisis ekonomi negara kita. Kalau kemudian ada upaya pihakpihak untuk menyalah­ gunakan ini, sebenarnya s­ angat menyakit­ kan kita semua,” k ­ atanya. Dia mengatakan siapa pun dan pihak mana pun yang meng­ gunakan upaya mulia ini untuk tujuan tidak benar, patut ditin­ dak dengan tegas. “Saya mendu­

Denpasar

24-31° C

Hujan Lebat

Hujan Sedang

kung KPK sepenuhnya,” katanya. Menanggapi pemeriksaan tersebut, Praktisi Hukum Uni­ versitas Trisakti, Abdul Fickar Hadjar mengatakan langkah KPK memeriksa Boediono sebuah terobosan kemajuan hukum di Indonesia. Itu karena suatu pros­ es hukum yang masuk ke ranah pro justicia, semua orang diper­ lakukan secara sama di hadapan hukum. Ia juga memuji langkah yang dilakukan KPK. Menurut dia, figur-figur di KPK saat ini sangat menentukan upaya pemeriksaan ini untuk menegakkan keadilan sesuai dengan haknya. “Kita angkat tangan dengan KPK jilid tiga ini,” katanya. l ANDI NUGROHO | HERMAN SINA

» Berita Terkait di Halaman A3 Hujan Ringan

Berawan

Cerah Berawan

Cerah sumber: BMKG


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
Harian Nasional by Harian Nasional - Issuu