Harian Nasional

Page 1

SABTU-MINGGU, 25-26 JULI 2015 | Nomor 648 Tahun n II II

Hari ini 32 halaman | Rp 3.000,-

PELABUHAN SUNDA KELAPA

SOSOK

Sejarah yang Terlupakan

ENDANG SUKARA Profesor Riset Mikrobiologi LIPI

»C29

A

»A8-A9

» B17 JAMAIKA vs MEKSIKO

Tak Ada HOKI Lagi

PEMUDIK DENGAN ANGKUTAN BUS TIBA DI TERMINAL PULOGADUNG, JAKARTA, SELASA (21/7) | ANTARA | HAFIDZ MUBARAK A

DINAMIS DAN MENCERAHKAN

SIMALAKAMA

B

agai lembaran klise, setiap usai Lebaran berbondong-bondong penduduk desa kembali ke kota-kota. Selain yang melanjutkan aktivitas menggeluti mata pencaharian rutin di kota, bersama mereka ikut pula para pendatang baru yang tidak sedikit di antaranya tanpa tujuan pasti. Sekadar mengundi peruntungan nasib. Siapa tahu di kota bisa mendapatkan pekerjaan baru yang lebih mampu menggaransi kehidupan yang lebih baik.

Jakarta

26-33°C

Bandung

18-30°C

URBANISASI Ibarat dua sisi mata uang, urbanisasi tidak sepenuhnya berdampak negatif. Banyak lapangan pekerjaan di kota membutuhkan tenaga-tenaga baru. Namun, datang ke kota tanpa bekal keahlian maupun keterampilan khusus bisa menimbulkan masalah sosial serius. Bukan meringankan, melainkan malah

menambah beban kota. ‘’Terkait urbanisasi, terpenting bagaimana mengarahkan mobilitas dari desa ke kota itu tanpa menimbulkan problemproblem baru. Problem itu muncul ketika yang masuk kota adalah orang yang tidak berkualitas,’’ ujar Direktur Analisis Dampak Kependuduk-

an BKKBN Suyono Hadinoto di Jakarta, Jumat (24/7). Ia menilai urbanisasi di Indonesia merupakan fenomena yang menarik untuk dikaji. Semaju-majunya desa, urbanisasi pasti terjadi karena kota tetap membutuhkan kelompok masyarakat dari desa. ‘’Contohnya Jakarta. Ketika gedung-

Urbanisasi tak Selalu Merugikan | Memburu Mimpi yang belum Pasti Semarang

25-34°C

Yogyakarta

22-32°C

Surabaya

23-34°C

Denpasar

22-32°C

Hujan Lebat

gedung tinggi didirikan, pasti butuh tenaga kerja kasar untuk membangun gedung-gedung itu,’’ kata Suyono menguraikan. Di sisi lain, ujar Suyono menambahkan, berbagai implikasi negatif akan timbul, terutama di desa yang ditinggalkan. ‘’Akibat urbanisasi, tenaga produktif untuk mengelola pertanian menjadi kosong. Padahal daerah pertanian menjadi penyangga ketahanan pangan.’’ Implikasi negatif lainnya, perpindahan orang desa yang tidak terampil maupun terdidik berpotensi menimbulkan sejumlah masalah sosial dan kriminal karena tidak mampu bersaing. Dampak urbanisasi oleh warga desa jenis itu juga potensial menumbuhkan kampung-kampung kumuh baru di kota. ‘’Inilah yang harus diwaspadai. Jangan hanya memindahkan kemiskinan dari desa ke perkotaan. Kalau mereka tidak mampu bersaing, ya akan timbul masalah seperti kriminalitas itu,’’ ujar Suyono. Alhasil, diperlukan strategi dan kebijakan yang tepat agar urbanisasi benar-benar mengalir di kanal yang tepat pula, menguntungkan pelakunya serta tidak menambah beban maupun masalah perkotaan. Butuh pula ketegasan sikap dan kerja keras. Salah satunya, demikian Suyono, adalah membangun pusat-pusat pertumbuhan (center growth) secara merata di wilayah Indonesia. Di mana pun center growths itu dibangun, orang-orang akan datang dan mengarah ke tempat tersebut. Tidak ramai-ramai menyerbu Ibu Kota Jakarta. ‘’Dulu saat zaman Orde Baru sudah ada center growths yang dibuat. Di kawasan Sumatera ada Medan, di Jawa ada Surabaya, dan di Sulawesi ada Ujung Pandang (Makassar). Diharapkan kota-kota itu mampu menjadi lokomotif untuk menarik daerah di sekitarnya,’’ kata Suyono.

» A2 Hujan Sedang

O ARIF KUSUMA

Hujan Ringan

Berawan

Cerah Berawan

Cerah sumber: BMKG


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
Harian Nasional by Harian Nasional - Issuu