Harian Nasional

Page 1

JUMAT, 25 NOVEMBER 2016 | Nomor 1041 Tahun IV

A

Hari ini 32 halaman | Rp 3.000,-

CELTIC 0-2 BARCELONA

TUAH MESSI

ES KRIM YANG BIKIN “KEPO”

»B17

»C25

DINAMIS DAN MENCERAHKAN

ANTARA | NOVA WAHYUDI

ONGKOS PRODUKSI MELONJAK

KEMACETAN DI PALEMBANG Sejumlah kendaraan terjebak kemacetan saat hendak menyeberangi Jembatan Ampera di Kota Palembang, Sumatera Selatan, Kamis (24/11). Untuk mengurai kemacetan serta mengurangi penambahan beban Jembatan Ampera, Pemprov Sumsel membangun jembatan penyeberangan alternatif Musi IV, Musi VI, serta kereta ringan/light rail transit (LRT) yang ditargetkan selesai sebelum pelaksanaan Asian Games 2018.

REFORMASI KEJAKSAAN MENDESAK » Jakarta

23-34°C

Bandung

20-30°C

A4

Semarang

JAKARTA (HN) Lonjakan ongkos produksi memicu kenaikan harga anak ayam (Day Old Chicken/DOC). Di sisi lain, kenaikan ongkos produksi tidak mengerek harga jual ayam ke pasaran. Ketua Dewan Pembina Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat Indonesia (Pinsar) Indonesia Hartono mengatakan, harga DOC sebelumnya berkisar Rp 4.000 hingga Rp 4.750 per ekor. Saat ini sudah di atas Rp 6.000 per ekor. Harga jual ayam di pasar sekitar Rp 15 ribu-Rp 16 ribu tergantung berat. Padahal harga pokok produksi versi Kementerian Pertanian sekitar Rp 18 ribu per kilogram. “Kerugian antara Rp 2.000-Rp 3.000 per kilogram. Ini memberatkan peternak jika diakumulasi dalam penjualan bersifat besar. Harga ayam semakin murah tapi harga DOC mahal,” ujar Hartono kepada HARIAN NASIONAL di Jakarta, Kamis (24/11). Menurut dia, penyebab lonjakan harga, terutama dari sisi pengembangbiakan (breeding) DOC. Contohnya, DOC dipelihara sendiri oleh pengembangbiak (breeder) sehingga pasokan DOC ke pasar menyusut dan memicu harga naik. “Lalu kemitraan breeder besar yang membeli DOC antar breeder memicu permintaan DOC naik. Itu juga memicu harga naik,” kata dia. Hartono menyebut, perlu perubahan sistem breeding untuk mendorong harga DOC stabil. Sistem ini harus dikembalikan kepada peternak rakyat sehingga peternak memiliki andil. Pemerintah memiliki andil besar pengaturan breeding DOC. “Kemarin Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman menjanjikan mengalokasikan penjualan DOC ke peternak rakyat mandiri di atas 50 persen, sehingga harga bisa stabil,” ujar Hartono. Untuk mendukung hal tersebut, pemerintah melalui Kementerian Pertanian (Kementan) akan mengeluarkan Peraturan Menteri Pertanian (Permentan). Rencananya Permentan ditandatangani Senin (28/11). “Senin Menteri mau tanda tangan permentan yang akan menjadi payung hukum. Kami baca Senin isi permentannya,” kata dia. Hartono berharap pemerintah cepat

BERANTAS PUNGLI, DKI TERJUNKAN 100 INTELIJEN » 22-32°C

Yogyakarta

23-32°C

Surabaya

26-35°C

Denpasar

A12 26-35°C

tanggap mengenai DOC, sehingga tidak berulang-ulang memicu masalah. Hal ini juga dilatari Undang-Undang 1945 Pasal 33 mengenai ekonomi kerakyatan dan UU Pemberdayaan Petani Nomor 19 Tahun 2013. “Pemerintah yang berhasil adalah pemerintah yang bisa menciptakan sejuta UMKM baru, bukan yang hanya membesarkan 12 konglomerat. Peternak rakyat berharap pemerintah (Menteri Pertanian) bisa pro-UMKM,” kata Hartono. Menteri Pertanian Amran Sulaiman POPULASI DAN PRODUKSI PETERNAKAN DI INDONESIA PRODUKSI DAGING (000 TON) AYAM BURAS 2015 299,77

POPULASI (000 EKOR)

5,26%

AYAM BURAS 2015 285.304,31

2016 (Asem) 298.672,97

AYAM RAS PETELUR

4,69%

2015 102,80

2016 (Asem) 162.051,26

AYAM RAS PEDAGING

4,54%

2015 1.628,31

2016 (Asem) 1.689,58

3,76%

AYAM RAS PEDAGING 2015 2016 (Asem) 1.528.329,18 1.592.669,40

Asem: Angka Sementara

4,21%

Sumber : Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan

menyatakan telah menerima keluhan peternak ayam mengenai harga DOC. Pemerintah, ia melanjutkan, berupaya menstabilkan harga DOC dengan berbagai cara. Untuk mencari solusi jangka panjang, Kementan akan menggelar dialog dengan peternak ayam tradisional dan perusahaan penyedia bibit ayam. Pertemuan direncanakan berlangsung Senin ini. “Pertemuan itu membahas regulasi mengenai hal tersebut,” kata Amran. Menurut dia, Kementan akan mencarikan kebijakan yang adil bagi semua pihak. “Regulasi adil pada semua pihak agar semua berjalan lancar,” ujarnya. O ELVI ROBIATUL ADAWIYAH

SKANDAL VIAGRA GUNCANG SEOUL » Hujan Lebat

2016 (Asem) 105,74

2,86%

AYAM RAS PETELUR 2015 155.007,39

2016 (Asem) 315,54

Hujan Sedang

Hujan Ringan

Berawan

A15 Cerah Berawan

Cerah sumber: BMKG


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.