Harian Nasional

Page 1

SELASA, 26 AGUSTUS 2014 | Nomor 344 Tahun I

Hari ini 32 halaman | Rp 3.000,-

A

“MALAIKAT” SAJA MASIH KURANG » B17

DINAMIS DAN MENCERAHKAN

PERTAMINA PANGKAS PASOKAN HARIAN » A7

HANDYCRAFT DARI BATIK HINGGA DENIM » C25

Implementasi Tol Laut Dikebut

Pasokan Solar Lambat Sejumlah nelayan antre menunggu pasokan BBM jenis solar di SPBU Alang Laweh Padang, Sumatera Barat, Senin (25/8). Jatah solar nelayan 800 liter per kapal yang hanya datang sekali dalam dua hari itu sering terlambat. Pembatasan pembelian BBM subsidi hingga pukul 18.00 WIB juga memaksa mereka tak bisa melaut.

Jakarta

24-33° C

Bandung

22-32° C

Semarang

23-33° C

Yogyakarta

JAKARTA (HN) Salah satu dari tiga isu menonjol terkait opsi kabinet dan kelembagaan pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla, pembentukan Kementerian Maritim. Poin utama kerja kementerian baru tersebut mengimplementasikan poros maritim. Upaya mematangkan rencana membangun konektivitas maritim atau tol laut pun terus dilakukan. Sejumlah pakar dan pemangku kepentingan bidang kelautan, misalnya, bertemu dalam sebuah diskusi yang digelar Institut Keamanan dan Keselamatan Maritim Indonesia (IK2MI) di Jakarta, Senin (25/8). Ketua Umum Gerakan Nelayan dan Tani Indonesia, Rokhmin Dahuri menilai Indonesia sebagai negara bahari dan kepulauan terbesar di dunia yang terdiri atas 17.504 pulau, memiliki 95.181 km garis pantai terpanjang kedua setelah Kanada, dan 75 persen wilayah berupa laut, belum bisa disebut sebagai negara maritim. “Bisa disebut sebagai negara maritim ketika Indonesia berhasil memanfaatkan kekayaan laut untuk membangkitkan ekonomi, iptek, dan juga budaya. Negara kepulauan itu das sein, negara maritim das solen-nya,” katanya. Menurut mantan Menteri Kelautan itu, gagasan tol laut yang tercantum dalam visi misi JokowiJK menjadi awal kebangkitan sektor kelautan di Tanah Air. “Tol laut sekadar bahasa komunikasi. Yang dimaksud tol laut, konektivitas maritim,” ujarnya. 21-32° C

Surabaya

24-34° C

lesaikan dalam lima tahun pemerintahan Jokowi-JK adalah perikanan tangkap, perikanan budi daya, industri pengolahan hasil perikanan, industri bioteknologi kelautan, pertambangan dan energi, serta pariwisata bahari. “Kita tahu teknologinya dan punya modal. Keenam sektor itu bisa menciptakan lapangan kerja masif, bisa sembilan juta lebih.” Komisaris Utama PT Arpeni Pratama Ocean Line Tbk (APOL), Oentoro Surya menginginkan angkutan dalam negeri harus kapal nasional, bukan kapal asing. Usulan itu mengingat, sebagai contoh, kapal dari Singapura bisa masuk ke mana-mana. Oentoro pun sempat mengkritik kebijakan pemerintah yang tak pernah mendukung perusahaan kapal dalam negeri. Angkutan laut dalam negeri seharusnya sudah dikuasai armada nasional. “Pengusaha kapal tidak didukung pemerintah selama ini. Akibatnya, kami defisit US$35 miliar per tahun,” katanya. O RIZAVAN S THORIQI

Rokhmin mengatakan, tol laut memuat tiga komponen pembangunan yaitu pembangunan kapal laut, pelabuhan, dan pengembangan industri pembuatan kapal laut. “Untuk membangun konektivitas maritim ada dua metode yang ditawarkan. Salah satunya pendulum nusantara, dengan membangun enam hub port serta beberapa pelabuhan kecil penghubung enam pelabuhan besar,” tuturnya. Enam hub port bakal dibangun di seluruh kepulauan di Indonesia. Hub port ini didesain sebagai penginteraksi ke beberapa pelabuhan luar negeri. Trigger port sebagai pelabuhan pengumpan atau pelabuhan kecil digagas. “Di Jawa ada Tanjung Perak dan Tanjung Priok. Pelabuhan Cirebon enggak mungkin dibuat sama. Trigger port penyuplai barang bisa dibangun di Sulawesi Utara, Gorontalo, dan Kalimantan. Kita sedang bidik di Morotai. Infrastrukturnya sudah bagus.” Menurut Rokhmin, enam prioritas yang harus segera dise-

» Berita Terkait di Halaman A11

POLA ALIRAN KOMODITAS PERDAGANGAN DUNIA 11,45%

12,49%

EROPA

AMERIKA

60,93% ASIA

3,61%

A

AFRIK

11,07%

AU ST R

AL IA

HARIAN NASIONAL | JOKO SUTRISNO

ANTARA | IGGOY EL FITRA

Pengusaha kapal dalam negeri sempat defisit US$ 35 miliar per tahun akibat pemerintah tak mendukung.

Denpasar

PERBANDINGAN PELABUHAN PERIKANAN NEGARA

Jepang Thailand Indonesia

PANJANG GARIS PANTAI (km)

JUMLAH PELABUHAN (Unit)

KETERANGAN

34.000 2.600 95.181

3.000 52 18

1 pelabuhan setiap 11 km garis pantai 1 pelabuhan setiap 50 km garis pantai 1 pelabuhan setiap 4.500 km garis pantai Sumber: Rokhmin Dahuri Institute

24-32° C

Hujan Lebat

Hujan Sedang

Hujan Ringan

Berawan

Cerah Berawan

Cerah


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.