Harian Nasional

Page 1

MINGGU, 26 APRIL 2015 | Nomor 578 Tahun II

A

Hari ini 32 halaman | Rp 3.000,-

DEWI HUGHES, AKTRIS DAN PEGIAT PENDIDIKAN MASYARAKAT

Panorama Eksotis “Kota Hujan”

Berbakti Lewat Dunia Pendidikan »A6-A7

CELTA VIGO vs REAL MADRID

AYO, CHICHARITO!

»C21

B13 DINAMIS DAN MENCERAHKAN

“ KIAMAT KECIL” DI NEPAL

Jakarta

24-33° C

Bandung

22-29° C

Warga berkumpul dekat bangunan yang roboh di Ibu Kota Kathmandu, Nepal, Sabtu (25/4). Bawah: Foto file pendaki berjalan menuju Puncak Everest di Distrik Solukhumbu, Nepal, pada 27 April 2014.

REUTERS | PHURBA TENJING SHERPA | FILES

KATHMANDU (HN) Gempa bumi dahsyat berkekuatan 7,9 pada skala Richter mengguncang Nepal serta negara-negara tetangganya, seperti India, China, dan Bangladesh, pada Sabtu (25/4). Hingga menjelang tengah malam tadi WIB, Kepolisian Nepal memastikan sedikitnya 1.170 orang dilaporkan tewas di Nepal, 36 di belahan utara wilayah India, 12 di wilayah Tibet (China), serta empat di Bangladesh. Gempa tersebut dinyatakan yang terdahsyat mengguncang Nepal dalam kurun 81 tahun terakhir. Gempa lepas tengah hari itu meluluhkan permukiman warga di areal perbukitan, tepatnya di sekitar episentrum gempa yang berjarak 50 mil (80 km) arah timur dari Pokhara, kota terbesar kedua di Nepal. Selain merenggut ribuan nyawa, gempa juga merobohkan bangunan bersejarah sekaligus landmark Ibu Kota Kathmandu, yaitu Menara Dharahara (Dharahara Tower) setinggi 60 meter yang dibangun pada 1832. Selama 10 tahun terakhir menara tersebut dijadikan balkon bagi wisatawan untuk menyaksikan bentang panorama indah Ibu Kota Kathmandu hingga deretan Pegunungan Himalaya. Selain merenggut sedikitnya 300 nyawa di Ibu Kota Kathmandu, gempa dahsyat tersebut juga menyebabkan longsor di Puncak Everest dan menimbun areal untuk berkemah (base camp). Sedikitnya 18 orang dinyatakan tewas di areal menuju puncak Himalaya itu. Nepal, negara berpenduduk 28 juta jiwa, segera menyerukan permohonan bantuan internasional. India langsung merespon dengan mengirimkan pesawat militer yang dilengkapi kebutuhan medis dan para personel penyelamat serta bantuan kemanusiaan. Sekitar 300 ribu turis asing diperkirakan berada di berbagai wilayah Nepal untuk trekking musim semi dan mendaki Himalaya. Nepal pun berharap gempa kali ini tidak mengulang catatan kelam pada 1934 silam ketika gempa bumi merenggut

REUTERS | NAVESH CHITRAKAR

Kementerian Luar Negeri RI belum bisa memastikan apakah terdapat WNI menjadi korban gempa bumi di Nepal.

Semarang

DAMPAK GEMPA DI NEPAL Sedikitnya 1.170 tewas di wilayah Nepal, 36 di wilayah utara India, 12 di Tibet (China), dan empat di Bangladesh. Gempa merontokkan bangunan besejarah Menara Dharahara. Gempa menyebabkan longsor salju di areal base camp Himalaya menuju Puncak Everest. Sedikitnya 16 tewas.

25-33° C

Yogyakarta

23-32° C

Surabaya

lebih dari 8.500 nyawa. ‘’Tolong, berdoalah untuk setiap orang,’’ ujar pendaki Daniel Manzur dari Rumania yang kemahnya terkubur longsoran salju lewat linimasa akun Twitter-nya. Setahun lalu longsor di Everest mengubur hingga tewas sedikitnya 16 pemandu wisata, tepatnya di areal atas base camp. Pendaki lainnya, Alex Gavan, mengatakan ‘’longsoran salju’’ akibat gempa kemarin begitu dahsyat. ‘’Bergegas meninggalkan tenda, menyelamatkan nyawa. Base camp Everest diguncang gempa dahsyat, lalu longsor,’’ ujarnya. Gempa bumi dahsyat ini bakal menambah penderitaan Nepal. ‘’Gempa ini skenario mimpi buruk,’’ ujar Ian Kelman dari UCL Institute for Risk and Disaster Reduction di London. ‘’Negara ini mengalami konflik mengerikan, pemerintahan yang buruk, serta kemiskinan yang menyayat hati.’’ Sementara itu, Kementerian Luar Negeri

25-33° C

Denpasar

25-34° C

Hujan Lebat

Republik Indonesia belum bisa memastikan apakah ada WNI yang menjadi korban dalam musibah ‘’kiamat kecil’’ berupa gempa bumi dahsyat di Nepal ini. ‘’Kami masih menunggu laporan dari Kedutaan Besar Republik Indonesia di New Delhi, India, karena kita tidak memiliki perwakilan di Nepal,” ujar Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia dan Bantuan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri Lalu Muhammad Iqbal saat dikonfirmasi HARIAN NASIONAL. Ia berharap gempat bumi di Nepal ini tidak merenggut korban WNI. Namun, jika penelusuran nanti ditemukan korban WNI, Kemenlu RI segera melakukan koordinasi dengan lembaga kemanusiaan internasional, semisal Palang Merah Internasional, guna menggelar penanganan. ‘’Jika tidak tertangani, kami akan mengirim tim ke sana (Nepal),” ujar Iqbal. O REUTERS | DEVY LUBIS | ARIA TRIYUDHA

Hujan Sedang

Hujan Ringan

Berawan

Cerah Berawan

Cerah sumber: BMKG


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
Harian Nasional by Harian Nasional - Issuu