SENIN, 27 JUNI 2016 | Nomor 923 Tahun III
A
Hari ini 32 halaman | Rp 3.000,-
CAFE & RESTO
SERBAKLASIK RANAH KOPI »C25
» ULASAN LENGKAP B13-B23
DINAMIS DAN MENCERAHKAN
Solusi Permanen Harus Dibuat Kerja sama Indonesia, Filipina, dan Malaysia harus segera diimplementasikan.
KRONOLOGI PENYANDERAAN 20 JUNI | 12.30 WITA Perompakan pertama terjadi. Perompak datang dari Julu
Apalagi, ia mengingatkan, potensi penawanan kian tinggi seturut potensi ekonomi dan perdagangan yang semakin besar antara tiga negara. “Pemerintah Indonesia bersama Malaysia dan Filipina perlu segera menyepakati standard operating procedure (terkait) kerja sama keamanan di kawasan. Jika terjadi keadaan bahaya, ketiga negara telah mempunyai prosedur pengamanan,” imbaunya. Anggota Komisi I DPR Charles Honoris mengatakan, persoalan penyanderaan tak bisa dibiarkan. Ia menilai perlu ada mekanisme hukum guna menangkal aksi serupa, seperti pengumpulan informasi melalui intelijen. Upaya tersebut diyakini dapat meredam potensi perompakan. Ketiga negara, sambungnya, dapat memanfaatkan informasi menjadi sebuah kebijakan permanen. Selain itu, ia meminta Kementerian Luar Negeri RI membangun konvensi regional untuk mengatasi aksi perompakan secara permanen. “Kami mendesak pemerintah Filipina segera membebaskan sandera, termasuk menuntaskan aksi kriminal Abu Sayyaf,” ujarnya. Anggota Komisi I DPR Ahmad Muzani mengatakan pemerintah perlu mengklarifikasi perihal upaya pembebasan sandera WNI yang pernah ditawan. Menurut dia, dugaan adanya uang tebusan justru membuat potensi peristiwa serupa terulang kian terbuka. “Ini (penawanan WNI) kejadian yang berulang, di tempat yang sama, oleh orang yang sama. Kita kejeblos, kesandung dalam lubang yang sama ketiga kali. Kenapa terus berulang? Jangan
20 JUNI | 14.30 WITA Kapten Ferry Arifin dan Juru Mudi Robin mengubah laju ke selatan
20 JUNI | 12.45 WITA Perompak mengejar kapal dari arah Pulau Simisa
P. POLO
P. SIMISA
KETERANGAN Trek riil kapal saat kembali ke Samarinda Trek yang disarankan dengan selisih jarak 18 NM
20 JUNI | 12.55 WITA Perompakan kedua terjadi
SABTU 18 JUNI 16 Kapal TB Charles 001 angkat sauh dari Cagayan De Oro Port Filipina menuju Samarinda Kapal membawa 13 ABK
Kapal kemudian dilepaskan dengan sisa 10 ABK SENIN 20 JUNI TB Charles kembali dibajak Pembajak menggunakan tiga perahu beranggotakan sampai 10 orang
SENIN 20 JUNI Kapal dibajak di perairan Julu TB Charles dibajak dengan dua perahu beranggotakan 4-5 orang
Pembajak menggunakan bahasa Inggris dan bersenjata api laras panjang serta pistol
Salah seorang pembajak menggunakan bahaya Melayu dan membawa senjata api laras panjang
Empat ABK TB Charles diculik: Ismail (Mualim I), Robin Piter (Juru Mudi), Muhammad Nasir (Masinis II), M Sofyan (Oilman)
Pelaku menculik tiga ABK: Capt Fery Arifin (Nakhoda), M Mahbrur Dahri (KKM), dan Edy Suryono (Masinis II)
Kapal kemudian dilepaskan dengan sisa enam ABK: Andi Wahyu (Mualim II), Syahril (Masinis IV), Albertus Temu Slamet (Juru Mudi), Reidgar Frederik Lahiwu (Juru Mudi), dan Rudi Kurniawan (Juru Mudi).
Pembajak merampas seluruh alat komunikasi kapal
Sumber: Dinas Penerangan TNI AL
Presiden Filipina Rodrigo Duterte: Abu Sayyaf bukan Musuh Saya
AFP | FILES
JAKARTA (HN) Insiden penawanan terhadap warga negara Indonesia di perairan Filipina kembali terulang. Sebanyak tujuh pelaut Indonesia disandera kelompok Abu Sayyaf di perairan lepas pantai di Filipina Selatan. Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI memberikan respons keras terkait terulangnya peristiwa penyanderaan WNI. Apalagi, kerja sama telah dilangsungkan pemerintah Indonesia dengan Malaysia dan Filipina guna menangkal aksi serupa. Ketua Komisi I DPR Abdul Kharis Almasyhari menuturkan, terulangnya insiden penyanderaan harus dicarikan solusi permanen. Menurut dia, mekanisme pembebasan sandera harus diubah, mengingat penawanan WNI di perairan Filipina bukan kali pertama. Pendekatan diplomasi, ia mengingatkan, harus tetap diutamakan pemerintah Indonesia dengan melibatkan Kementerian Pertahanan, Kementerian Luar Negeri, Badan Intelijen Negara, termasuk Badan Intelijen Strategis. Penanganan juga bisa dilakukan bersama pemerintah Filipina. “Kami harap sandera WNI selamat secepatnya,” kata Kharis kepada HARIAN NASIONAL di Jakarta, Minggu (26/6). Menurut dia, alokasi anggaran untuk TNI yang mencapai Rp 104 triliun sejatinya cukup untuk memaksimalkan upaya pertahanan dan keamanan. Wakil Ketua Komisi I DPR Meutya Hafid menambahkan, pemerintah Indonesia harus segera mengimplementasikan kerja sama trilateral dengan Malaysia dan Filipina terkait pengamanan kawasan perairan.
>> Halaman A2
sampai keempat, kelima. Berarti ada yang tidak beres pada saat pembebasan,” katanya. Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut (Kadispenal) Laksamana Pertama TNI Edi Sucipto mengatakan, saat penawanan pertama terjadi, Senin (20/6), dua perahu perompak beranggotakan empat sampai lima orang menyandera tiga anak buah kapal (ABK). Selain menyandera, pelaku turut merampas seluruh alat komunikasi kapal. Setelahnya, para perompak melepas kapal dengan sisa 10 ABK. Belum dua jam saat insiden pertama, perompak menggunakan tiga perahu kembali menawan Kapal TB Charles 001. “Pembajak menggunakan bahasa Inggris dengan sikap kasar dan arogan, bersenjata laras panjang dan pistol, kemudian kembali menculik empat ABK,” ungkap Edi. Pelaku syahdan melepaskan kapal dengan sisa enam ABK. O TARI OKTAVIANI | ARIF KUSUMA
IMSAKIYAH RAMADHAN 1437 H | 27 JUNI 2016 JAKARTA & SEKITARNYA Imsak 04.31 Subuh 04.41 Maghrib 17.51
SURABAYA & SEKITARNYA Imsak 04.09 Subuh 04.19 Maghrib 17.26
MEDAN & SEKITARNYA Imsak 04.46 Subuh 04.56 Maghrib 18.41
MAKASSAR & SEKITARNYA Imsak 04.39 Subuh 04.49 Maghrib 18.03
BALIKPAPAN & SEKITARNYA Imsak 04.42 Subuh 04.52 Maghrib 18.20
MANADO & SEKITARNYA Imsak 04.05 Subuh 04.15 Maghrib 17.53
JAYAPURA & SEKITARNYA Imsak 04.13 Subuh 04.23 Maghrib 17.44 Sumber: Kementerian Agama RI
Jakarta
24-33°C
Bandung
21-29°C
Semarang
:25-32°C
Yogyakarta
24-33°C
Surabaya
26-35°C
Denpasar
26-35°C
Hujan Lebat
Hujan Sedang
Hujan Ringan
Berawan
Cerah Berawan
Cerah sumber: BMKG