KAMIS, 27 OKTOBER 2016 | Nomor 1016 Tahun IV
Hari ini 32 halaman | Rp 3.000,-
LIVERPOOL 2-1 TOTTENHAM
TAK RAGU STURRIDGE
SEMESTA DALAM LUKISAN WIDI
»B17
»C25
A
4\SHP 6R[VILY
Batik Air Terbang ke
4LYH\RL :VYVUN dari
:6,2(956 /(;;( /(304 7,9+(5( 2<:<4(
FOTO-FOTO: HARIANNASIONAL | AULIA RACHMAN
DINAMIS DAN MENCERAHKAN
Pedagang bersedia menghentikan penggunaan styrofoam jika pemerintah memberikan alternatif. JAKARTA (HN) Ke p u t u s a n Pemerintah Kota Bandung melarang penggunaan styrofoam sebagai kemasan makanan tak jadi pemelajaran. Padahal, seperti yang kerap disosialisasikan Badan Pengawasan Obat dan Makanan serta Kementerian Kesehatan, penggunaan styrofoam sebagai pembungkus makanan justru merusak kesehatan. Lantaran tak adanya peraturan yang mengukuhkan pelarangan penggunaan bahan konstruksi bangunan itu, penggunaan styrofoam sebagai kemasan makanan tak bisa dibendung. Dirjen Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga Kementerian Perdagangan Syahrul Mamma mengatakan, Kementerian Perdagangan tak memiliki aturan soal styrofoam. Alhasil, menurut dia, pengawasan dan pengaturan menjadi milik Badan POM. “Kemasan pangan diawasi Badan POM,” katanya saat dikonfirmasi HARIAN NASIONAL di Jakarta, Rabu (26/10). Ihwal pengawasan, ia mengakui Kementerian Perdagangan tak terlibat. Peneliti Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia Natalya Kurniawati menilai pemerintah belum serius menangani penggunaan styrofoam sebagai pembungkus makanan. Sampai saat ini, ia mencontohkan, belum ada regulasi jelas terkait hal tersebut. “(Styrofoam) Untuk wadah makanan panas akan me-
ngontaminasi makanan. Efek sampingnya bisa menimbulkan kerusakan imun tubuh, rusaknya alat reproduksi, dan memicu kanker,” ungkapnya. Pemerintah, menurutnya, telah memberikan edukasi terkait bahaya penggunaan styrofoam lewat Badan POM dan Kementerian Kesehatan. Tapi, ia melanjutkan, imbauan tersebut tak diikuti kebijakan yang bersifat larangan. “Akibatnya,” kata Natalya, “wadah tersebut digunakan oleh pedagang secara bebas dan luas. Memang pada dasarnya styrofoam murah, kuat, dan mudah didapatkan, makanya digunakan pedagang.” Tak sekadar terkait medis, tutur Natalya, penggunaan styrofoam sebagai pembungkus makanan turut merusak lingkungan. Itu karena styrofoam tak mudah terurai jika ditimbun dalam tanah. Jika dibakar, sambungnya, dapat merusak ozon. “Kami sudah advokasi sejak beberapa tahun lalu, tapi tidak ada respons. Bahkan, pengusaha yang memproduksi enggan berkomentar mengenai styrofoam,” ujarnya. Ia berharap pemerintah segera melakukan pembenahan. Langkah Pemerintah Kota Bandung juga diharapkan ditiru sejumlah daerah lainnya. Ketua Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) Abdullah Mansuri mengatakan, belum ada diskusi terkait penggunaan styrofoam. Alhasil, pedagang tetap menggunakan styrofoam
PENGAWASAN PETAHANA DIPERKETAT » Jakarta
23-34°C
Bandung
20-30°C
A3
Semarang
sebagai pembungkus makanan. “Sampai sekarang belum ada perkembangan. Kami pun belum diajak diskusi soal penggunaan styrofoam,” ungkapnya. Lantaran pedagang masih sulit mencari pengganti styrofoam, ia berharap kebijakan pelarangan tidak dikeluarkan secara mendadak. Pemerintah, disarankan terlebih dulu melakukan sosialisasi, memberikan alternatif bahan pembungkus, baru menyentuh pengurangan hingga penghentian. Jika kebijakan penggunaan styrofoam dibuat, ia mengingatkan, tak bisa sekadar menyentuh pemakai. “Sedangkan pada sisi hulu atau pabrik styrofoam terus beroperasi. Jadi jika memang mau melakukan penghentian pemakaian, produknya juga dilarang masuk.” Menurut Abdullah, sulitnya mencari pengganti styrofoam lantaran pasokan bungkus makanan alami kian sulit ditemukan. “Dulu banyak lahan yang menanam pohon pisang, pohon jati, dan lainnya. Sekarang daun pisang buat pembungkus saja mahal. Pedagang hanya memakai yang mudah dicari dan terus ada.” IKAPPI, ia memastikan, siap membantu pemerintah melakukan sosialisasi jika penggunaan styrofoam dilarang. Tapi, sambungnya, “pemerintah harus memfasilitasi pedagang kecil untuk memperoleh solusi.”
HASIL UJI KEMASAN STYROFOAM BENTUK URAIAN KANDUNGAN KEMASAN RESIDU STIREN (PPM) GELAS Diameter (A) : 7,5 cm Diameter (B) 4,5 cm Tinggi: 8 cm (terdapat tulisan SENTRA CUP, S6M 04, logo PS, CFC free yang tercetak di bawah gelas)
43
LUNCH BOX Ukuran: 12x13 cm Tinggi: 6,5 cm Lunch box untuk burger
29
LUNCH BOX Ukuran: 18,5x13 cm Tinggi: 5 cm Lunch box untuk hot dog
23
LUNCH BOX Ukuran: 18,5x13 cm Tinggi: 6,5 cm (Terdapat tulisan TF-2N, CFC Free, ada logo PS, logo food grade yang tercetak di bagian bawah lunch box)
14
LUNCH BOX Ukuran: 17,5x17,5 cm Tinggi: 7 cm Disekat menjadi tiga (Terdapat tulisan GPS-03C, logo PS, food grade CFC Free y ang tercetak di bagian bawah lunch box)
12
LUNCH BOX Ukuran: 17,5x17,5 cm Tinggi: 7 cm (Terdapat tulisan LB-03, CFC Free, ada logo PS, logo food grade yang tercetak di bagiann bawah lunch box))
10
LUNCH BOX Ukuran: 28x22 cm Tinggi: 5 cm Ada tutup, disekat
15
O ELVI ROBIATUL ADAWIYAH
ISTILAH DALAM PERBANKAN SYARIAH AKAN DIUBAH » 22-32°C
Yogyakarta
23-32°C
Surabaya
26-35°C
Denpasar
menjadi lima bagian (Terdapat tulisan TF-05, CFC Free, ada logo PS, logo food grade yang tercetak di bagian bawah lunch box) MANGKOK Diameter atas: 13 cm Diameter bawah: 6,5 cm Tinggi: 5,5 cm
21
MANGKOK Diameter atas: s: 15 cm Diameter bawah: ah: 9,5 cm Tinggi: 6,5 cm (terdapat logo PS yang tercetak di bawah mangkok) ggkok))
21
PIRING
Diameter: 15 cm (Terdapat tulisan P-6, CFC Free, ada logo PS, logo food grade yang tercetak di bagian bawah piring)
18
PIRING
Diameter: 23 cm (Terdapat tulisan P-9, CFC Free, logo food grade yang tercetak di bagian bawah piring) ring)
26
PIRING
Diameter: 26,5 cm (Terdapat tulisan P-10, CFC Free, logo food grade yang tercetak di bagian bawah piring) ing)
17
Sumber: Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) keterangan: kandungan residu di bawah 5.000 PPM diklaim aman.
A7 26-35°C
KAMP PENGUNGSI CALAIS TAMAT » Hujan Lebat
Hujan Sedang
Hujan Ringan
Berawan
A15 Cerah Berawan
Cerah sumber: BMKG