SABTU-MINGGU, 28-29 MEI 2016 | Nomor 898 Tahun III
A
Hari ini 40 halaman | Rp 3.000,-
POLITIK UANG DI PILKADA
HEALTH
UU TIPIKOR DIJADIKAN ACUAN
WASPADAI NASOFARING
»A4
»C29
» B17 DINAMIS DAN MENCERAHKAN
OTORITAS BANDARA AKUI LALAI
» A11
TIADA MAAF OBAMA DI HIROSHIMA
» A15
SOSOK & PEMIKIRAN
PROF DR IRWANTO
» A8 A9
GURAT SENI dari BANTARAN JALAN
seluruh dunia. Selain Basoeki, Indonesia memiliki segudang maestro lukis lain. Sebut saja Affandi Koesoema, Delsy Syamsumar, atau bahkan Raden Saleh Sjarif Boestaman. Lantaran hasil yang dibuat berasal dari proses kreatif, ke-
terampilan dan keahlian, serta ketekunan yang menahun, karya dunia lukis tak bisa dimiliki seluruh kalangan imbas harga yang tak pernah bertarif. Kehadiran pelukis jalanan di sudut-sudut Ibu Kota Jakarta bisa jadi penawar rindu kemurahan seni lukis. Meski di bantaran
jalan, hasil karya para pelukis itu tak perlu diragukan. Mulai dari anggota parlemen, tokoh nasional, hingga artis pernah memanfaatkan jasa mereka. Beberapa lokasi yang biasa dimanfaatkan sebagai ruang kreasi para pelukis jalanan di Jakarta, mulai dari pelataran pusat perbelanjaan di kawasan Blok M, Pasar Baru, hingga kawasan Kota Tua Jakarta. Tapi, siapa sangka beberapa di antara pelukis tak memiliki warisan darah seni. Bahkan, di antara mereka ada yang pernah bekerja sebagai kuli bangunan. Tak ada keterangan resmi ihwal kapan para pelukis jalanan mulai menghiasi trotoar Jakarta. Tapi, kehadiran mereka dapat menjadi solusi untuk menikmati dan memiliki karya guratan tinta di atas kanvas dengan harga pas.O
POTRET TEKAD PELUKIS JALANAN » A2 Jakarta
24-33°C
Bandung
21-29°C
Semarang
25-32°C
Yogyakarta
24-33°C Surabaya
26-35°C
Denpasar
26-35°C
Hujan Lebat
Hujan Sedang
Hujan Ringan
Berawan
Cerah Berawan
Cerah sumber: BMKG
POTRET PROFESI PELUKIS JALANAN DI KAWASAN DKI JAKARTA – FOTO-FOTO: HARIAN NASIONAL | AULIA RACHMAN | BAYU INDRA KAHURIPAN
M
elukis itu menghidupkan kebudayaan. Begitu kiranya yang diguratkan dalam kanvas oleh maestro lukis Basoeki Abdullah. Gadis Sunda, misalnya. Lukisan yang menjadi salah satu koleksi Presiden Soekarno itu menghadirkan seorang perempuan muda berkebaya kuning, tengah simpuh di sebuah tikar berlatar tembok beranyam bambu. Mata sang gadis, sekilas nanar, tapi penuh arti. Yang menonjol, selain kecantikan perempuan yang dilukis, juga kesan kebudayaan khas Sunda. Imajinasi Basoeki belum berhenti. Di antara mahakaryanya, kecantikan perempuan Bali turut terkuas dalam kanvas, seperti Gadis Bali Membawa Bakul. Kesan sederhana, khas perempuan Pulau Dewata pada 1950-an langsung tersaji. Dikenal sebagai pelukis beraliran realis dan naturalis, darah kesenian Basoeki diturunkan sang ayah, Abdulllah Suriosubroto, seorang pelukis dan penari. Sedari usia 4 tahun, lelaki kelahiran Surakarta, Jawa Tengah, 1915 silam itu telah akrab dengan dunia lukis. Hasil karyanya, ketika itu, tidaklah sembarangan. Beberapa tokoh terkenal pernah ia lukis, di antaranya Mahatma Gandhi dan Rabindranath Tagore. Berkat konsistensi, karya-karyanya telah menghiasi sudut-sudut Istana Negara Kepresidenan Indonesia, juga barang koleksi di