JUMAT, 28 JULI 2017 | Nomor 1231 Tahun IV
A
Hari ini 32 halaman | Rp 3.000,-
PIALA EMAS 2017
TUTTONERO COFFEE & EAT
STANDAR BARU
SENTUHAN ITALIA DALAM SECANGKIR KOPI
»B17
»C25
DINAMIS DAN MENCERAHKAN
Kawal Perjalanan Bangsa JAKARTA (HN) Jamuan nasi goreng menu pembuka pertemuan Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto dengan Ketua Umum DPP Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Puri Cikeas, Kamis (27/7) malam. Nasi goreng tersaji di meja bundar sebelum melakukan pembicaraan. Mengenakan batik coklat lengan panjang, Prabowo tiba pukul 20.30 WIB. Prabowo didampingi adiknya Hashim Djojohadikusumo dan sejumlah petinggi partainya antara lain Sekjen Gerindra Ahmad Muzani, Waketum Gerindra Fadli Zon, dan Edhy Prabowo. Rombongan disambut petinggi Demokrat seperti Sekjen Demokrat Hinca Pandjaitan dan Wakil Ketua Umum Syarif Hasan di pendopo rumah SBY. Presiden RI keenam yang mengenakan kemeja biru beserta kedua anaknya Agus Harimurti dan Edhie Baskoro kemudian keluar dan menyalami seluruh rombongan tamu. Usai pertemuan, SBY menyatakan, ini bukan sesuatu yang luar biasa. Yang luar biasa, kata dia, karena berlangsung setelah pengesahan RUU Pemilu. “Sangat dimungkinkan pertemuan tokoh politik. Prabowo bertemu beberapa kali dengan Presiden Jokowi di istana atau di kediaman Pak Prabowo,” ucapnya. Dia juga menyatakan pernah bertemu dengan Jokowi. Namun keduanya sepakat mengawal perjalanan bangsa Indonesia sesuai kepentingan rakyat. SBY mengatakan, pengawalan yang dilakukan dengan mendukung pemerintahan hingga mengoreksi jika ada hal yang dinilai kurang tepat. Pertemuan SBY dan Prabowo juga menghasilkan kesepakatan meningkatkan kerja sama antara Demokrat dengan Gerindra, meski ditekankan kerja sama bukan dalam bentuk koalisi. Direktur Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) Sirojudin Abbas berpendapat, pertemuan dua petinggi partai politik itu hal yang sangat penting. Dia menilai, pertemuan bisa dijadikan dasar bagi koalisi Demokrat dan Gerindra menjelang Pilpres 2019. “Membangun pemahaman
dua tokoh oposisi penting sebagai fondasi awal,” katanya. Soal koalisi Pilpres 2019, dia mengatakan masih perlu pembahasan lebih lanjut. Itu juga sangat bergantung respons publik dalam menyikapi pertemuan tersebut. Jika publik merespon positif, potensi ini akan berkembang menjadi kerja sama yang lebih konkret. Sebaliknya, jika respons publik kurang positif, bisa jadi potensi koalisi tidak akan berkembang lebih lanjut. Dia menilai, pertemuan dilatarbelakangi persamaan posisi atas UU Pemilu. UU ini menyebutkan presidential threshold 20-25 persen. Ini mengharuskan mereka berkoalisi. Namun, tak bisa memungkiri pertemuan itu bisa menjadi stimulus dalam menghadapi petahana, Presiden Joko Widodo (Jokowi). “Jika benar terbentuk, poros ini tidak bisa dianggap ringan oleh Jokowi dan koalisinya,” katanya. Pengamat Politik Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta Ubedilah Badrun juga menilai, itu bukan pertemuan yang biasa, tetapi pertemuan strategis untuk merespon problem politik aktual seperti UU Pemilu, Perppu Ormas, dan Panitia Angket. Dia juga melihat, keduanya semangat berkoalisi mengalahkan Jokowi pada 2019. “Tentu saja koalisi ini memerlukan duduk bersama kembali dengan partai lain yang sehaluan dalam beberapa isu terakhir seperti PKS dan PAN,” ujarnya. Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani menepis pertemuan untuk menjegal Jokowi pada Pilpres mendatang. “Tidak ada. Sudah, jangan jegal-menjegal,” ucapnya. Ketua Fraksi PKS Jazuli Juwaini menyambut baik pertemuan itu. Dia menyatakan merespon positif kalau ada tokoh bangsa dan partai politik melakukan pertemuan untuk kepentingan dan kebaikan bangsa dan negara. Sekarang, kata dia, jadwal Pilpres dan Pileg akan menjadi satu pada 2019. Jaraknya kurang dari dua tahun. Wajar jika pimpinan Parpol melakukan komunikasi politik untuk membangun kesepakatan dan kesepahaman demi perbaikan bang-
KPK FOKUS RAMPUNGKAN BERKAS NOVANTO » Jakarta
26-33°C
Bandung
19-30°C
Semarang
A4 26-33°C
ANTARA | INDRIANTO EKO SUWARSO
PERTEMUAN SBY-PRABOWO DINILAI BISA JADI DASAR KOALISI GERINDRA-DEMOKRAT.
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (kiri) berbincang dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kanan) sebelum mengadakan pertemuan tertutup di Puri Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Kamis (27/7).
sa dan negara. “Itu normal dan wajar bahkan mesti dilakukan,” katanya. Apa komentar Presiden Jokowi? Usai membuka Rakornas Pengendalian Inflasi Tahun 2017, Presiden berkata, “Per-
PUSAT UKM LION AIR GROUP MULAI BEROPERASI » Yogyakarta
23-32°C
Surabaya
25-34°C
Denpasar
A7 23-34°C
temuan antartokoh baik-baik saja.” Menurut Presiden, seperti dilansir situs setkab.go.id, pertemuan apa pun baik asal untuk kepentingan negara dan bangsa. O MERY HANDAYANI | RICAD SAKA
KONFLIK AL-AQSA BELUM USAI » Hujan Lebat
Hujan Sedang
Hujan Ringan
Berawan
A15 Cerah Berawan
Cerah sumber: BMKG