SELASA, 28 OKTOBER 2014 | Nomor 405 Tahun II
Hari ini 32 halaman | Rp 3.000,-
A
» B17
AJANG PELAMPISAN
DINAMIS DAN MENCERAHKAN
PASAR SAHAM TERTEKAN DATA KABINET » A7
PESONA LAMPU HIAS » C25
ANTARA | M RISYAL HIDAYAT
REFLEKSI SUMPAH PEMUDA
Mahasiswa melakukan aksi teatrikal menggunakan ribuan lilin berbentuk “86” dalam memperingati Hari Sumpah Pemuda di Universitas Dr Soetomo, Surabaya, Jawa Timur, Senin (27/10). Aksi itu sebagai refleksi Sumpah Pemuda Ke-86 dan mengajak pemuda untuk menggalang keutuhan NKRI.
Tidak ada jaminan para menteri bersih dari korupsi selama periode kepemimpinan. JAKARTA (HN) Visi,
desain, dan kontruksi revolusi mental yang menjadi jargon politik pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla masih perlu dibumikan. Pendidikan merupakan pilar utama dalam mengejawantahkan wacana tersebut. Keteladanan dan integritas para menteri juga harus terus dijaga dan dikawal secara tepat. Pembantu Rektor Universitas Islam Negeri Jakarta Prof Dr Abuddin Nata mengatakan dalam mengubah paradigma, mindset, serta cara pandang itu hanya dapat dilakukan lewat jalur pendidikan. Itu butuh waktu yang panjang. “Perlu satu generasi, minimal 25 tahun, sebuah proses panjang berkelanjutan mem-
Jakarta
24-34° C
Bandung
bentuk watak dan karakter bangsa Indonesia menjadi lebih baik,” ujar Abuddin Nata kepada HARIAN NASIONAL di Jakarta, Senin (27/10). Menurut dia, dalam membumikan dan menggerakan revolusi mental diperlukan kekuatan masyarakat sipil yang kuat. “Sayangnya saya belum melihat bagaimana bentuk visi, desain, dan kontruksi revolusi mental tersebut,” ujarnya. Dia mengatakan para menteri yang baru dilantik juga bisa menjadi cermin apakah mereka mengambil bagian dalam mengembangkan revolusi mental atau justru menjadi bagian dari elemen masyarakat yang harus direvolusi mentalnya. “Keteladanan dan integritas para menteri harus kuat dan terus dikawal sehingga mereka dapat menjalankan tugas dan fungsinya dengan baik, tidak terjebak dalam praktik kolusi, koruptif, dan nepotisme,” katanya.
22-31° C
Semarang
24-35° C
Yogyakarta
ANTARA | WIDODO S JUSUF
KAWAL INTEGRITAS MENTERI
Presiden Joko Widodo bersama Wapres Jusuf Kalla, Ibu Negara Iriana Widodo (kiri) dan Ibu Mufidah Kalla (kedua kiri) menggunakan kendaraan khusus menuju lokasi berfoto bersama dengan Menteri Kabinet Kerja di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (27/10).
Guru Besar Ilmu Psikologi Politik Universitas Indonesia Hamdi Moeloek menilai susunan kabinet Presiden Jokowi cukup proporsional. Dari 34 menteri yang terpilih, 20 orang berasal dari kalangan profesional. Keputusan itu membuat masyarakat bisa
23-33° C
Surabaya
24-36° C
Denpasar
percaya kursi eksekutif penuh dengan orang yang bekerja. Dia mengatakan secara psikologis, susunan ini seakan memberi jaminan kepada masyarakatbahwapemerintahbetul-betul akan bekerja. “Tapi tetap harus waspada, kabinet ini lemah di par-
24-33° C
Hujan Lebat
Hujan Sedang
lemen,” dia mengingatkan. Menurut dia, keberadaan menteri dari parpol akan menjadi penentu utama ketahanan kabinet ketika berhadapan dengan parlemen. Kemampuan politik mereka bisa diandalkan untuk menyukseskan program yang mungkin mendapat jegalan keras dari DPR. Namun kekuatan itu belum teruji mengingat banyak politikus dalam kabinet belum berpengalaman di eksekutif. Hamdi mengatakan masyarakat juga harus interaktif mengawal kinerja kabinet. Tanpa peran aktif, bisa terbuka celah terjadi penyelewengan tugas. Tidak ada jaminan para menteri bersih dari korupsi selama periode kepemimpinan. Peran LSM, kata dia, sangat dibutuhkan untuk melakukan pemantauan kinerja kabinet. Pemerintah juga harus bersikap terbuka terhadap data-data karena masyarakat harus tahu itu. O EKO B HARSONO | LULUS GITA Hujan Ringan
Berawan
Cerah Berawan
Cerah