Harian Nasional

Page 1

RABU, 28 OKTOBER 2015 | Nomor 726 Tahun III

Hari ini 32 halaman | Rp 3.000,-

SUMPAH DARI KRAMAT 106

A

LEBIH AGRESIF!

»C25

Untuk Man City, hasil imbang tanpa gol lawan Crystal Palace bagaikan aib.

» B17 DINAMIS DAN MENCERAHKAN

AS Investasi Rp 275,4 Triliun KESEPAKATAN AS-INDONESIA US$ 20,25 MILIAR (SEKITAR RP 275,4 TRILIUN) KESEPAKATAN BISNIS (US$ 15,705 MILIAR) Perjanjian jual beli gas alam cair (LNG) antara Pertamina dan Corpus Christie Liquefaction senilai US$ 13 miliar dan untuk pengiriman LNG ke FSRU Lampung bagi kebutuhan gas di wilayah barat Indonesia dan LNG Terminal untuk Indonesia Timur

Ekspansi Phillip Morris sebesar US$ 1,9 miliar (US$ 500 juta untuk belanja modal dan US$ 1,4 miliar berupa penerbitan saham baru Sampoerna). Belanja modal untuk perluasan pabrik dan perkantoran serta investasi akan dilakukan selama periode 2016-2020

Coca Cola juga akan investasi US$ 500 juta untuk perluasan dan penambahan produksi,

akan dilakukan Saka Energi dengan Swift Energy di Webb County, Texas dengan nilai US$ 175 juta

Kesepakatan bisnis antara PLN dengan General Electric yaitu antara PLN Gorontalo dengan General Electric dengan nilai US$ 100 juta untuk pembangunan 100 MW gas turbin dan cydepower di Gorontalo

Kerja sama Universitas Udayana dengan Skychaser Energy untuk konservasi air dan reduce power consumption dengan nilai US$ 30 juta

Kerja sama BNI syariah dengan MasterCard untuk peluncuran kartu debit haji dan umrah

REUTERS | JONATHAN ERNST

pergudangan, distribusi, dan infrastruktur minuman ringan selama 2015-2018

Rencana pengembangan lahan shale gas Eagle Ford, Fasken milik Swift Energy yang

Presiden AS Barack Obama dan Presiden Joko Widodo saat pertemuan di Oval Office, Gedung Putih, Washington DC, Senin (26/10) waktu setempat. Pertemuan ini menghasilkan kesepakatan investasi AS di Indonesia senilai US$ 20,25 miliar (sekitar 275,4 triliun).

yang diselenggarakan BNI Syariah dengan MasterCard

PERTAMBANGAN MENJADI SEKTOR TERBESAR

KESEPAKATAN GROUP (US$ 4,547MILIAR) Kelompok 1

PT PLN dengan UPC Renewables senilai US$ 850 juta untuk pembangunan 350 MW Pembangkit Listrik Tenaga Bayu periode 2015-2018

Cikarang Listrindo dengan General Electric sebesar US$ 600 juta untuk perluasan pembangunan pembangkit listrik (IPP)

PT Indonesia Power dengan General Electric untuk pembangunan pembangkit di Jawa Tengah sebesar 700 MW senilai US$ 400 juta

PT PLN Batam dengan General Electric senilai US$ 525 juta untuk pembangunan pembangkit bergerak (mobile) 500 MW di Mataram, Bangka, Tanjung Jabung, Pontianak, Lampung dan Sei Rotan. Kelompok 2

PT Kereta Api Indonesia dengan General Electric senilai US$ 60 juta untuk perawatan 50 lokomotif selama delapan tahun

PT PLN dengan Caterpillar senilai US$ 500 juta untuk proyek 2 GW pembangkit tenaga hibrid dan Proyek Solar PV+ energy storage untuk microgrid di daerah-daerah terpencil (500 pulau) dengan solusi pembiayaan initial capital investment melalui power purchase agreement dengan PLN

Rencana perluasan investasi Cargill pada 2015-2019 dengan nilai US$ 750 juta. Sebesar US$ 84 juta sudah direalisasikan sehingga investasi baru yang akan dilakukan sebesar US$ 666 juta

Pembangunan Remanufacturing Facility untuk Cylinder Head di Cileungsi, Bogor oleh Caterpillar senilai US$ 12 juta yang merupakan self signing

HARIAN NASIONAL | LUCAS ANGGRIAWAN

Kelompok 3

Perum Peruri dengan Crane Currency untuk pembangunan pabrik pengaman uang kertas yang akan dibangun di Karawang dengan nilai US$ 10 juta

Perum Peruri dengan Jarden Zinc untuk pembangunan pabrik di Karawang dengan nilai US$ 30 juta

Kerja sama Pertamina dengan Bechtel Corporation selama lima tahun untuk pembangunan dan pengembangan kilang dengan nilai US$ 800 juta dolar AS

Kilat Wahana Jenggala dengan Hubbell Power Systems yaitu ekspansi pada existing plant yang memproduksi/assembly insulator transmisi polymer untuk distribusi listrik dan menambah lokalisasi transmisi sebesar US$ 5-10 juta Sumber: Pusat Data Harian Nasional

Jakarta

25-34°C

Bandung

18-30°C

Semarang

25-34°C

Yogyakarta

WASHINGTON (HN) Kunjungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Amerika Serikat (AS) menghasilkan kesepakatan bisnis antara pengusaha Indonesia dan AS yang digelar di Kamar Dagang AS. Pada kesempatan itu hadir 250 pengusaha dan pengambil kebijakan dari kedua negara. Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi mengatakan, soal ekonomi menjadi prioritas dalam kunjungan Presiden Jokowi ke AS. “Lebih dari US$ 20 miliar dari 19 perusahaan berbagai sektor yang akan dikerjasamakan,” katanya. Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani mengatakan, rencana investasi AS ke Indonesia di sektor makanan, minuman, dan tembakau sebesar US$ 1 miliar dalam bentuk perluasan investasi, kelistrikan US$ 600 juta, hilirisasi sektor agro US$ 750 juta, industri alat berat/permesinan US$ 12 juta, serta sektor kertas dan percetakan masing-masing dalam bentuk statement of investment. 22-32°C

Surabaya

23-34°C

Denpasar

Rencana investasi yang diidentifikasi BKPM merupakan bagian kesepakatan bisnis Indonesia dan AS senilai US$ 20,25 miliar. “Kami akan terus mengawal agar rencana investasi yang sudah disampaikan dapat segera direalisasikan, terutama yang perluasan serta masuk dalam tahap pengajuan izin prinsip untuk yang masih dalam bentuk statement of investment,” ujarnya. Ia menilai, target diversifikasi investasi AS ke Indonesia tercapai karena sektor usaha yang dimasuki di luar sektor pertambangan. BKPM mencatat sejak 2010 hingga kuartal III-2015, investasi AS di Indonesia sebesar US$ 8,0 miliar. Lima sektor terbesar yang diinvestasikan yaitu pertambangan US$ 7,2 miliar, perdagangan/ reparasi US$ 258 juta, industri makanan US$ 167 juta, industri alat angkut US$ 142 juta, dan industri kimia/farmasi US$ 56 juta. “Porsi investasi sektor pertambangan mencapai 90 persen dari keseluruhan investasi AS di Indonesia,” ujarnya. 22-32°C

Hujan Lebat

Hujan Sedang

Ekonom DBS Research Gundy Cahyadi menilai, pilar pertumbuhan ekonomi Indonesia masih berasal dari konsumsi meski pertumbuhan konsumsi sedikit melemah di kisaran 5,0 persen. “Saya katakan perlu kemajuan peningkatan investasi dari segi realisasi anggaran. Itu sangat penting untuk menunjang pertumbuhan ekonomi Indonesia jangka menengah panjang,” ujarnya. Menurut dia, ketidakstabilan sistem keuangan yang terus terjadi di pasar keuangan global dan dalam negeri akan memicu investasi ikut terganggu. Ia mendorong pemerintah segera mengurangi hambatan investasi agar asing mudah merealisasikannya. “Hingga akhir 2015 kita masih melihat investasi akan menjadi andalan mendorong pertumbuhan hingga tahun depan. Tahun ini pertumbuhan ekonomi diperkirakan ada di kisaran 4,8 persen dan lebih baik pada 2016 di kisaran 5-5,2 persen.” O INTAN NIRMALASARI

» Berita Terkait di Halaman A8 Hujan Ringan

Berawan

Cerah Berawan

Cerah sumber: BMKG


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.