SABTU-MINGGU, 29-30 AGUSTUS 2015 | Nomor 677 Tahun II
A
Hari ini 40 halaman | Rp 3.000,-
SOSOK
SENDRATARI Pelestari Legenda
Fauzie Yusuf Hasibuan Fauz Ketua U Umum Dewan Pimpinan Nasional PERADI 2015–2020 Nasion
»A8-A9
»C29
TANPA TANDING Messi kembali dinobatkan sebagai Pemain Terbaik Eropa.
» B17
DINAMIS DAN MENCERAHKAN
POSTER FILM DI GEDUNG PUSAT PERFILMAN H USMAR ISMAIL, JAKARTA, KAMIS (27/8) – HARIAN NASIONAL | TEGUH INDRA
HARGA PERTAMAX AKAN TURUN Harga premium dan pertalite tetap pada September.
» A11 PERCERAIAN TERUS MENINGKAT
» A14 KORBAN MIGRAN BERTAMBAH
MERETAS ASA FILM KITA Cukup lama perfilman nasional tidak lagi mati suri. Dari tahun ke tahun bilangan film dengan beragam genre yang dihasilkan cukup menggembirakan. Namun, sudahkah film Indonesia bisa menjadi tuan rumah di negeri sendiri?
K » A15 Jakarta
26-33°C
Bandung
elesuan perfilman nasional pada era 1990-an membaik memasuki tahun 2001. Film horor Jelangkung besutan Rizal Mantovani sebagai menggebrak menyusul sukses Petualangan Sherina setahun sebelumnya, kemudian disusul pemunculan Ada Apa Dengan Cinta? pada 2002. Pelan tapi pasti, produksi si film Indonesia meningkat at pada tahun-tahun berikututnya. Data Sinematek Indonesia sia mencatat, total karya sineas lokal menembus angka 40 judul dul
18-30°C
Semarang
25-34°C
Yogyakarta
memasuki 2004. Meski sempat turun dalam dua tahun berikutnya, film produksi anak bangsa merangkak naik lagi pada 2007 dengan judul beredar di bioskop mencapai 57 buah. Setahun berikutnya kondisi membaik pesat. Total 92 film diproduksi sepanjang 2008. Selama tiga g tahun beruntun sesudahnya, angka sesud produksi film lokal produ selalu sela di atas 80
judul. Bahkan, dua tahun lalu mampu mencapai 101 judul. Euforia pun masih terasa pada 2015 ini. Memasuki bulan kesembilan, tercatat telah 74 film lokal menyebar di berbagai bioskop di penjuru Indonesia. Bukti industri perfilman nasional tidak lagi mati suri meskipun terus menuntut kreativitas insaninsan perfilman nasional untuk menghasilkan karya-karya berkualitas yang digemari maupun diinginkan publik. ‘’Secara kuantitas, dapat dikatakan kita terus maju di bidang ini,” ujar Ketua Sinematek Indonesia Adisurya Abdy kepada HARIAN NASIONAL di Pusat Perfilman H Usmar Ismail, Jakarta,
Genre bukan Penentu Mutlak »A2 22-32°C
Surabaya
23-34°C
Denpasar
22-32°C
Hujan Lebat
Hujan Sedang
pertengahan pekan ini. Menurut Adi, demikian ia karib disapa, banyak faktor yang membuat industri perfilman kian berkembang. Selain peluang produksi yang luar biasa tinggi, perkembangan teknologi juga andil memaksimalkan serta memudahkan sineas lokal menggarap film. Memang belum menyamai kecanggihan Hollywood, tapi teknologi yang digunakan sineas muda Tanah Air saat ini sudah jauh lebih maju. Namun, di antara banyak pendukung itu, Adi menilai masih ada satu faktor yang bisa menghambat perkembangan industri film dalam negeri. ‘’Sekarang, tinggal sumber pembiayaan yang bisa dijadikan modal membuat sebuah film bagus hingga bisa diterima masyarakat luas,” tuturnya. O ADINDA PRYANKA Hujan Ringan
Berawan
Cerah Berawan
Cerah sumber: BMKG