RABU, 29 JULI 2015 | Nomor 651 Tahun II
A
Hari ini 32 halaman | Rp 3.000,-
Mengungkap Kebenaran Lewat Teknik Becermin
Harga Premium Diperkirakan Naik
»C25
»A7
CALON PRESIDEN Platini “sakit perut” jika mendengar skandal dalam FIFA.
» B17 DINAMIS DAN MENCERAHKAN
MELEPAS ‘’MISSILE MAN’’
REUTERS | DANISH SIDDIQUI
Para siswa India menyalakan lilin dan membawa foto APJ Abdul Kalam, Presiden Ke-11 India yang menjabat pada 2002-2007, dalam renungan di Mumbai, Selasa (28/7). Dikenal sebagai ‘’Missile Man’’ atau Bapak Program Nuklir India, Kalam wafat dalam usia 83 tahun di RS Bethany Shillong, Ibu Kota Negara Bagian Meghalaya, Senin (27/7) menjelang tengah malam akibat gagal jantung. Semasa hidupnya ia memimpin tim periset mengembangkan rudal berhulu ledak nuklir, sukses mengujinya pada 1998, dan menjadikannya ‘’pahlawan nasional’’ yang memantapkan status India sebagai salah satu negara kekuatan nuklir dunia.
Calon ”Boneka” Berpeluang Muncul Praktik itu dinilai bersumber dari kebiasaan mahar politik dalam parpol. JAKARTA (HN) P e m a n t a u Pilkada Serentak 2015 memperingatkan, calon kepala daerah “boneka” berpeluang muncul, baik di daerah yang hanya terdapat satu pasangan calon maupun lebih dari satu pasangan calon. “Peluang munculnya calon ‘boneka’ guna memenuhi syarat pilkada harus diikuti lebih dari satu pasangan calon, sejatinya bisa diantisipasi Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) tingkat daerah atau Panitia Pengawas (Panwas). Ini tantangan tersendiri bagi Panwas,” kata Direktur Eksekutif Perludem Titi Anggraini kepada HARIAN NASIONAL di Jakarta, Selasa (28/7). Menurut Titi, antisipasi maupun pengawasan terhadap calon “boneka” berada di tangan Panwas, mengingat KPU daerah diJakarta
26-33°C
Bandung
pastikan tidak mampu mengontrol. Upaya antisipasi bisa direalisasikan, jika Panwas mampu mengendus politik transaksional atau mahar politik dalam partai politik (parpol). “Parpol menjadi muara calon ‘boneka’. Kalau Panwas berhasil mendeteksi proses mahar politik, pencalonan (calon kepala daerah ‘boneka’) bisa dibatalkan,” ujarnya. Titi berharap, Panwas mampu merancang sejumlah strategi mengendus dan mencegah celah terjadinya mahar politik itu. ”Dugaan parpol mempraktikkan itu (calon ‘boneka’) untuk memuluskan calon yang sebenarnya mereka usung. Seharusnya, parpol tidak bisa dibeli atau dibayar. Realitasnya calon ‘boneka’ terjadi karena parpol diduga mempraktikkan politik transaksional,” katanya. Koordinator Nasional Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR) Masykurudin Hafidz berpendapat, potensi munculnya calon ‘boneka’ tak
18-30°C
Semarang
25-34°C
Yogyakarta
hanya di daerah yang memiliki terhadap pemerintahan sebecalon tunggal. ”Di daerah yang lumnya dan membangun kontrak calonnya dua atau tiga, yang ke- politik dengan calon kepala daetiga diduga terindikasi sebagai rah untuk kepemimpinan berikutnya. “Sejauh ini, calon maupemecah suara,” ujarnya. Menurut dia, dugaan adanya pun pengurus masih memancalon ‘boneka’ bisa terendus ke- dang parpol sebagai kendaraan tika calon mendaftar pada saat sewaan, sehingga mereka belum perpanjangan waktu pendaf- memanfaatkan pilkada sebagai taran yang dibuka KPU. ”Kalau proses keterbukaan publik, rekrutmen kader, ada satu papendidikan polisangan calon tik, membangun di suatu daeN NASDEM DA kontrak, serta rah, lalu tiga PDI-P USULKAN elektabilitas pehari ke depan AKLAMASI milih secara ada calon lain, jangka panjang,” bisa diduga tuturnya. itulah calon Ko m i s i o n e r ‘boneka’,” kata KPU Ferry KurHafidz. Dia menyebut, calon tunggal terdapat nia Rizkyansyah menyatakan, di Kota Surabaya, Kabupaten KPU dalam posisi sebagai pePacitan, dan Kabupaten Blitar nyelenggara menyiapkan aturan teknis proses pendaftaran dan (Jawa Timur). Hafidz memperingatkan, menyiapkan ruang yang diamapilkada serentak tidak dijadikan nahkan Peraturan KPU No 12 sekadar sebagai ajang mengejar Tahun 2015. “Penjaringan calon kekuasaan. Aspek paling penting wewenang partai. Kami (KPU) tisejatinya evaluasi menyeluruh dak mau terlibat sangat dalam
»A3
22-32°C
Surabaya
23-34°C
Denpasar
22-32°C
Hujan Lebat
Hujan Sedang
terkait mekanisme tersebut,” ujarnya. Namun, KPU sudah menyiapkan langkah mencegah munculnya calon tunggal dengan memperpanjang waktu pendaftaran pasangan calon. ”Pada 26-28 Juli proses pendaftaran, 29-31 Juli waktu jeda, dan 1-3 Agustus buka pendaftaran berikutnya. Ini akan kami sosialisasikan kepada parpol,” kata Ferry. Anggota Bawaslu Daniel Zuchron mengaku, upaya mengendus politik transaksional atau mahar politik terkait peluang munculnya calon “boneka” bukan hal mudah. Menurut dia, upaya mengantisipasi munculnya calon “boneka” terletak pada pengawasan saat seleksi pendaftaran. ”Tugas pokok dan fungsi Panwas mengawasi pendaftaran. Kalau tidak terpenuhi syarat (pendaftaran), tidak ada alasan untuk tidak membatalkan pasangan calon tersebut,” katanya. O ARIA TRIYUDHA Hujan Ringan
Berawan
Cerah Berawan
Cerah sumber: BMKG