SENIN, 29 JUNI 2015 | Nomor 630 Tahun II
Hari ini 32 halaman | Rp 3.000,-
(Tak) Mudah bagi Messi
A
FASHION
Kreasi Kebaya di Hari Raya
Argentina ditantang Paraguay lagi.
»B17
Quality Food Products
Kami adalah mitra usaha terbaik anda. Ka Bakery Freshly Baked PProduct r setiap hari kaya akan gizi & hygienis.
»C28-C29
Jl. Imam Bonjol No. 9 Panunggangan Barat Karawaci Tangerang , kode pos 15139
DINAMIS DAN MENCERAHKAN
KEMARAU HINGGA OKTOBER
Suasana di Bendung Katulampa, Bogor, Jawa Barat, Minggu (28/6). Dampak kemarau, debit air di bendungan itu mengering hingga 0 sentimeter. Imbasnya pasokan air ke Jakarta, Bogor, dan Depok untuk irigasi pertanian tersendat.
Sumatera. Hasil pantauan satelit Modis, kemarin, titik api di Sumatera mencapai 207 lokasi. Dari jumlah tersebut, Sutopo merinci, 71 di antaranya terpusat di Riau. Selain itu, peningkatan titik api menjadikan 142 hektare lahan terbakar. Sutopo mengatakan, petugas gabungan dari Manggala Agni, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), TNI, Polri, dan sejumlah relawan telah berhasil memadamkan sedikitnya 69 hektare. “Sedangkan 73 hektare lahan belum dapat dipadamkan. Penyebab kebaran sebagian besar dibakar untuk pembersihan dan pembukaan lahan,” ujarnya.
IMBAS KEKERINGAN WILAYAH TERDAMPAK Purbalingga (Jabar) Wonogiri (Jateng) Boyolali (Jateng) Gunungkidul (DIY)
Bojonegoro (Jatim) Tuban (Jatim) Lombok Utara (NTB) Nusa Tenggara Timur
CURAH HUJAN Jawa Timur -50 mm Bali -50 mm NTT -50 mm NTB -50 mm TITIK API SUMATERA 207 titik Riau 71 titik Pelalawan 24 titik Rokan Hilir 18 titik Bengkalis 9 titik Indragiri Hilir 6 titik Dumai 5 titik Siak 3 titik Indragiri Hulu 3 titik Kuansing 1 titik Meranti 1 titik Kampar 1 titik LAHAN TERBAKAR SUMATERA 142 hektare Sumber: BNPB
HARIAN NASIONAL | SURYANDA
JAKARTA (HN) Musim kemarau berkepanjangan membuat sebagian wilayah Indonesia mengalami kekeringan. Dalam catatan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), sejumlah daerah yang terimbas kemarau seperti Purbalingga, Bojonegoro, Lombok Utara, dan Nusa Tenggara Timur (NTT). “Sebagian besar wilayah di Sumatera juga mengalami kekeringan,” tutur Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho kepada HARIAN NASIONAL, Jakarta, Minggu (28/6). Prakiraan Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), musim kemarau yang melanda Indonesia tahun ini akan mencapai puncaknya pada September. Menurut Sutopo, sebagian besar imbas musim kemarau turut dirasakan di Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Papua bagian selatan. Selain itu, ada juga Maluku bagian Selatan dan beberapa wilayah di Sulawesi Selatan yang merasakan kekeringan. “Ratarata curah hujan kurang dari 100 mm (milimeter) per bulan. Bahkan, di Jawa Timur, Bali, NTT, dan NTB curah hujan kurang dari 50 mm,” katanya. Tak hanya berimbas kekeringan, terbatasnya curah hujan turut menyebabkan titik api terus meningkat dalam beberapa hari terakhir. Kondisi ini terjadi di
ANTARA | ARIF FIRMANSYAH
Tak hanya kekeringan, imbas kemarau turut membuat titik api di sejumlah wilayah meningkat.
Mengantisipasi kebakaran meluas, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) bersama BNPB serta TNI AU, sedari Senin (22/6), membuat hujan buatan. Tapi, kata Sutopo, upaya tersebut mengalami sejumlah kendala, semisal tidak tersedianya awan-awan potensial yang layak untuk disemai. “Kendala ini yang membuat Jumat (26/6) dan Sabtu (27/6) kemarin hujan buatan tak dilakukan penerbangan penyemaian awan,” tuturnya. Meski telah memasuki hari keenam pelaksanaan hujan buatan, upaya efektif baru dilakukan empat kali penerbangan. Sutopo khawatir jika upaya
pemadaman tak segera dilakukan, potensi terbakarnya hutan dan lahan kian meningkat. Apalagi, berdasarkan pola titik api pada 2006-2014, terutama di Sumatera dan Kalimantan, jumlah titik api akan terus meningkat hingga Oktober 2015. “Puncak titik api pada September. Semua unsur baik pemerintah, pemda, dunia usaha, dan masyarakat harus selalu mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan,” imbau Sutopo. Kepala BMKG Andi Eka Sakya mengatakan, sebanyak lima fenomena memengaruhi musim di Indonesia, yakni El Nino dan La Nina, dipole mode, sirkulasi monsun Asia-Australia, daerah pertemuan angin antar-tropis (inter tropical convergence zone), dan suhu permukaan laut di wilayah perairan Indonesia. Pada tahun ini, imbas El Nino yang membuat musim kemarau melanda sebagian wilayah di Tanah Air. Hasil perkiraan pihaknya, kondisi ini akan terus melanda Indonesia hingga Oktober. “Awal musim kemarau 2015 ada di 342 ZOM (zona musim) dan berakhir di Oktober dengan dua ZOM,” katanya. Tapi, kehadiran kemarau diprediksi berbeda-beda di setiap wilayah. Wilayah Maluku dan Papua, misalnya, yang diperkirakan berlangsung hingga Juli dan Agustus. Meski masih dalam batas normal, tapi ia mengimbau masyarakat untuk menggunakan pelindung badan ketika keluar rumah. Selain itu masyarakat diminta selalu mengonsumsi air mineral. O AHMAD REZA S >> Berita Terkait di Halaman A14
IMSAKIYAH RAMADHAN 1436 H | 29 JUNI 2015 JAKARTA & SEKITARNYA Imsyak 04.32 Subuh 04.41 Dhuhur 11.59 Ashar 15.20 Magrib 17.52 Isya 19.06
SURABAYA & SEKITARNYA Imsyak 04.10 Subuh 04.20 Dhuhur 11.39 Ashar 14.55 Magrib 17.26 Isya 18.41
MEDAN & SEKITARNYA Imsyak 04.46 Subuh 04.56 Dhuhur 12.32 Ashar 15.57 Magrib 18.41 Isya 19.56
MAKASSAR & SEKITARNYA Imsyak 04.39 Subuh 04.49 Dhuhur 12.09 Ashar 15.30 Magrib 18.03 Isya 19.17
BALIKPAPAN & SEKITARNYA Imsyak 04.43 Subuh 04.52 Dhuhur 12.19 Ashar 15.43 Magrib 18.20 Isya 19.34
MANADO & SEKITARNYA Imsyak 04.05 Subuh 04.15 Dhuhur 11.47 Ashar 15.12 Magrib 17.53 Isya 19.07
JAYAPURA & SEKITARNYA Imsyak 04.10 Subuh 04.20 Dhuhur 11.43 Ashar 15.07 Magrib 17.42 Isya 18.56 Sumber: Kementerian Agama RI
Jakarta
25-34°C
Bandung
17-30°C
Semarang
23-34°C
Yogyakarta
20-31°C
Surabaya
23-34°C
Denpasar
23-32°C
Hujan Lebat
Hujan Sedang
Hujan Ringan
Berawan
Cerah Berawan
Cerah sumber: BMKG