SELASA, 29 SEPTEMBER 2015 | Nomor 702 Tahun III
A
Hari ini 32 halaman | Rp 3.000,-
Pajak Deposito Eksportir Dipangkas
Mengikat Jejak Perjalanan
»A7
»C25
» B17 BARCELONA vs BAYER LEVERKUSEN
SEGITIGA PATAH KAKI
DINAMIS DAN MENCERAHKAN
Skenario Besar Diduga Dimainkan KRONOLOGI PEMBUNUHAN SALIM 9 September Masyarakat gelar aksi damai menolak tambang pasir
ANTARA | ABRIAWAN ABHE
10 September Masyarakat menerima pengancaman terbuka 11 September Masyarakat melaporkan pengancaman ke polisi 19 September Aktivis KontraS merilis penyidikan 20 September Masyarakat melaporkan illegal mining ke polisi
Sejumlah mahasiswa dan petani yang tergabung dalam Front Perjuangan Rakyat berunjuk rasa di bawah Jembatan Layang, Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (28/9). Mereka mendesak pemerintah segera menyelesaikan konflik agraria dan mewujudkan reformasi agraria serta menghentikan perampasan tanah rakyat.
Polri siap men menindak nin indak kt di balik b lik kk aktor kasus pembunuhan Salim Kancil. JAKARTA (HN) Elemen masyarakat sipil meminta pemerintah dan kepolisian tak memandang latar kasus pembunuhan Salim Kancil (46) dan penganiayaan berat terhadap Tosan (52) di Desa Selok Awar-awar, Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, sekadar konflik horizontal. Mereka menilai, di balik kasus ini ada skenario besar. “Ada perusahan besar di balik ini. Perusahaan kecil tambang liar sekadar dijadikan cuci tangan,” kata aktivis Jaringan Tambang Ki Bagus di Jakarta, Senin (28/9). Peristiwa tragis yang dialami aktivis Forum Komunikasi Masyarakat Peduli Desa Selok Awarawar itu terjadi pada Sabtu (26/9). Salim dan Tosan, dua dari enam petani, sudah diancam oknum tertentu karena sering demo menolak tambang pasir ilegal di daerahnya. Penambangan itu sudah Jakarta
26-33°C
Bandung
dimulai di d mulai pada awal 2014. Ketika itu, itu warga mendapatmendapat kan undangan kepala desa soal sosialisasi pembuatan kawasan wisata tepi pantai Watu Pecak. Namun, hingga kini hasil sosialisasi belum pernah terealisasi. Yang terjadi justru maraknya pertambangan pasir di areal tersebut. Konsesi tambang pasir itu diduga atas nama PT Indo Modern Mining Sejahtera (PT IMMS). Secara hukum, lahan itu milik Perhutani. Menurut Bagus, opini yang digiring kepolisian, kasus tersebut konflik warga yang pro dan kontra tambang. “Mau digiring seolah tambang ilegal, padahal yang mengkoordinasi portal buat untuk menarik retribusi angkutan tambang, oknum kepala desa setempat. Mulai dari perusahaan, oknum pemkab, hingga oknum pemerintahan desa bermain,” ujarnya. Dia mengatakan, tambang liar itu didugaa kuat didorong PT IMMS. Perusahaan itu menampung komoditas pasir besi hasil penambangan liar. “Mereka mendapatkan untung dobel
18-30°C
Semarang
25-34°C
Yogyakarta
karena tak perlu lapor dan kasih pemerintah. Kalau ada royalti ke pemerintah kasus di lapangan, perusahaan gampang cuci tangan,” katanya. Dia menyebutkan, PT IMMS yang punya konsesi di pesisir selatan Lumajang pernah disidik Kejati Jawa Timur terkait kasus gratifikasi Amdal. Dirut, mantan bupati, dan tim pengkaji Amdal Pemkab Lumajang pun sudah ditetapkan sebagai tersangka. “Tapi kasusnya enggak berlanjut sampai sekarang.” Kapuspenkum Kejagung Amir Yanto mengaku belum tahu perkembangan kasus dugaan gratifikasi itu. “Saya harus cek dulu ke Kejati Jatim. Tapi kalau memang berkaitan dengan dugaan korupsi, tentunya Satgassus bakal turun tangan,” katanya. Aktivis Walhi Munhur Satyahaprabu mengatakan, Salim adalah bagian dari petani yang dari awal bersuara lantang menolak penambangan pasir di desanya. Para petani menolak karena penambangan pasir itu telah merusak dan mengancam produksi pertanian warga, khu22-32°C
Surabaya
23-34°C
Denpasar
susnya di Desa D sa De a Selok Sel e ok Awar-awar. dibunuh, diSebelum dibu bunuh Salim di jemput paksa di rumahnya oleh sejumlah preman dan dibawa ke Kantor Desa Selok Awar-awar. Di kantor desa itu, Salim dianiaya beramai-ramai dengan kedua tangan terikat. Setelah meninggal, mayatnya dibuang di tepi jalan dekat areal pemakaman. “Petani lain yang dianiaya, Tosan. Tosan dianiaya di dekat rumahnya. Kini, Tosan masih kritis dan dirawat di rumah sakit,” ujar Munhur. Munhur menerangkan, penolakan atas kegiatan penambangan sudah sejak lama mereka lakukan mulai dari aksi di DPRD, pengaduan ke pemerintah daerah sampai pusat, tetapi belum ada tanggapan sama sekali. “Aksi itu membuat warga Desa Selok Awar-awar diintimidasi kepala daerah dan kroni-kroninya, karena menolak penambangan di desa tersebut,” katanya. Wakil Ketua Komnas HAM Siti Nurlaila mengatakan, kasus ini mendesak dan penting. “Kami akan menyelidiki secepatnya,” ujarnya. Menurut dia, peristiwa 22-32°C
Hujan Lebat
Hujan Sedang
25 September Aktivis berkoordinasi akan melakukan aksi yang lebih besar 26 September Tosan dianiaya dan Salim dibunuh Sumber: WALHI
tersebut melanggar HAM. “Kami akan memastikan, polisi terbuka dan adil.” Kapolri Jenderal Pol Badrodin Haiti mengatakan, pelaku pembunuh Salim yang sudah ditangkap untuk sementara 20 orang. “Mungkin bisa bertambah. Ini masih dipelajari. Kan ada kepala desanya juga itu, bisa dikembangkan dari situ nanti,” ujarnya. Terkait dugaan aktor di balik kasus ini adalah PT IMMS, Badrodin menegaskan, “Kami siap menangkap dan menindak aktor intelektual di balik pembunuhan tersebut. Siapa saja yang melakukan kejahatan pasti diproses.” Dia menambahkan, kasus ini sudah ditangani Polda Jawa Timur. “Bareskrim Polri belum perlu turun.” O ARIF KUSUMA | AHMAD REZA | RIDWAN MAULANA
» Berita Terkait di A2 Hujan Ringan
Berawan
Cerah Berawan
Cerah sumber: BMKG