SABTU-MINGGU, 2-3 FEBRUARI 2019 | Nomor 1664 Tahun VI
Hari ini 24 halaman | Rp 3.000,-
SPORTS
TRAVEL & LIFESTYLE
YAA SALAAM QATAR
MAGNET BARONGSAI UNDERWATER
» B9
» C17
A
DINAMIS DAN MENCERAHKAN BERITA UTAMA KEMENKES KLAIM DBD MASIH TERKENDALI
A3
KPU HARUS JAMIN LOGISTIK AMAN PEMBAHASAN RUU PKS PERLU DIALOG KHUSUS »
A4
EKONOMI TARIF BAGASI AKAN DIATUR ULANG
INDUSTRI MANUFAKTUR TUMBUH MELAMBAT »
A5
FATMAWATI PENDIRI YAYASAN PENDIDIKAN DAN SOSIAL CERDAS BANYUWANGI
» A6 A7
S
esuai namanya ‘po’ kain, ‘te’ kantong, dan ‘hi’ boneka, wayang ini berupa boneka kain berbentuk kantong. Untuk menggerakkannya, tangan dalang masuk ke kantong itu. Seni wayang ini kali pertama ditemukan seorang pesakitan di China yang dijatuhi hukuman mati. Sambil menanti ajal, dia menghibur diri dengan membunyikan perkakas yang mengiringi pergerakan wayang terbuat dari kain atau kaus tangan itu. Lambat laun permainan tersebut terdengar sang kaisar, yang akhirnya memberikan pengampunan kepada pesakitan itu. Meski sudah ada sejak Dinasti Jin (265-420 Masehi), wayang potehi baru masuk Indonesia pada abad ke-16. Saat itu, wayang potehi memiliki fungsi sosial serta ritual bagi warga Tionghoa yaitu bersama biarawan-biarawan memper-
Seniman Jawa lebih dominan menggeluti warisan budaya China itu. sembahkan kurban dan bersujud sebelum persiapan. Hal ini tidak lepas dari lakon klasik yang dimainkan legenda dari dinasti di China seperti Si Jin Kui, Hong Kiam Chun Chiu, Cu Hun Cau Kok, dan sebagainya. Seiring perkembangan zaman, wayang potehi mengalami peleburan dengan budaya Nusantara. Kali pertama masuk Indonesia, wayang potehi dimain-
kan dalam dialek Hokkian. Kini dimainkan dalam bahasa Indonesia sehingga masyarakat pada umumnya bisa menikmati. Lakon-lakon yang dimainkan juga kerap diadaptasi menjadi tokoh-tokoh ketoprak. Misalnya, tokoh Si Jin Kui yang diadaptasi mejadi Joko Sudiro serta Li Si Bin (Kaisar Kedua Dinasti Tong) menjadi Prabu Lisan Puro. Cover story kali ini, berusaha membincangkan kondisi terkini warisan budaya yang bernilai tinggi itu, tapi di ambang kepunahan. Pada 1970-1990, seni wayang ini mengalami masa suram akibat represi penguasa terhadap budaya Tionghoa. Sejak era Presiden KH Abdurrahman Wahid, angin segar berembus. Namun, tantangan zaman tidaklah ringan. Meskipun asal muasal dari China, mengapa kini hanya sedikit warga Tionghoa mau melestarikannya dan justru seniman Jawa mendominasi? O
BONEKA KANTONG ITU TAK MUDAH DIMODIFIKASI | BUKAN WARISAN RELIGI, TAPI WARISAN BUDAYA » A2 Jakarta
24 - 31°C
Bandung
20 - 29°C
Semarang
24 - 33°C
Yogyakarta
23-32°C
Surabaya
26-35°C
Denpasar
26-35°C
Hujan Lebat
Hujan Sedang
Hujan Ringan
Berawan
Cerah Berawan
Cerah sumber: BMKG
WARGA MENYAKSIKAN PERTUNJUKAN WAYANG POTEHI YANG DIMAINKAN OLEH SANGGAR RUMAH CINTA WAYANG (CINWA) DI MALL KASBLANKA, JAKARTA, JUMAT (1/2) – HARIAN NASIONAL | AULIA RACHMAN
»