SABTU, 30 AGUSTUS 2014 | Nomor 348 Tahun I
Hari ini 32 halaman | Rp 3.000,-
A
» C25
The Best Never Rest » B17
HOTEL PANTAI INCARAN WISATAWAN DINAMIS DAN MENCERAHKAN
RASKIN BELUM EFEKTIF » A5
BUNGA KREDIT AKAN NAIK » A7
TENTARA PBB HILANG DI SURIAH » A16
Wisuda Ribuan Mahasiswa UI
ANTARA | INDRIANTO EKO SUWARSO
Ribuan mahasiswa mengikuti wisuda program sarjana reguler dan paralel semester genap tahun akademik 2013-2014 disaksikan para mahasiswa baru di Balairung Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, Jumat (29/8). UI meluluskan 2.944 wisudawan terdiri atas 2.777 wisudawan program sarjana reguler dan 167 wisudawan sarjana kelas internasional.
“Jangan Buru-buru Cabut Subsidi” Sejumlah simulasi berupa skenario mengantisipasi kenaikan harga BBM dilakukan tim transisi. JAKARTA (HN) Pemerintahan Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla (JK) disarankan tidak terburuburu mencabut subsidi bahan bakar minyak (BBM). Ada dua cara yang bisa ditempuh pemerintahan baru menyusul penolakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menaikkan harga BBM tersebut. “Pemerintahan Jokowi-JK lebih baik mengoptimalkan penerimaan dan melakukan efisiensi pengeluaran rutin APBN,” kata Direktur Eksekutif Indonesia of Global Justice (IGJ) Riza Damanik di Jakarta, Jumat (29/8). Menurut Riza, pemerintahan Jakarta
23-33° C
Bandung
mendatang perlu menjalankan kebijakan berpihak pada rakyat dengan mengenakan pajak progesif terhadap kegiatan eksploitasi sumber daya alam (SDA), industri ekstraktif, memaksimalkan pungutan bea keluar terhadap raw material, serta mendorong industrialisasi dalam rangka meningkatkan nilai tambah. “Penerimaan pajak juga harus ditingkatkan,” ujarnya. Riza mengatakan, model ekonomi Indonesia masa depan perlu berbasis pengolahan dan peningkatan industri kreatif seperti yang dilakukan di Amerika Serikat. “Anak mudanya harus berperan aktif dan mengganti beban masa lalu. Sampai saat ini, kita masih bergantung pada eksploitasi SDA, ekspor barang mentah, dan ekspor tenaga kerja murah,” tuturnya. Hingga kini,
22-32° C
Semarang
23-33° C
Yogyakarta
industri pengolahan di Tanah Air baru mencapai 10 persen. Menurut peneliti Ekonomi IGJ Salamuddin Daeng, kebijakan soal pajak progresif dan peningkatan penerimaan pajak negara perlu diambil mengingat banyaknya potensi SDA di Indonesia. Dia mengatakan, target pungutan bea keluar tahun depan terjadi penurunan. “Pada 2014 pungutan bea keluar Rp 20,6 triliun dan pada 2015 ditargetkan menjadi Rp 14,3 triliun. Semestinya bea keluar lebih ditingkatkan sebagai konsekuensi pelaksanaan Undang-undang Minerba,”katanya. Selain peningkatan bea keluar, kata Daeng, pajak lingkungan terhadap eksploitasi kekayaan alam baik migas, mineral, dan batubara harus diberlakukan. “Pemerintahan Jokowi-JK juga harus berani 22-32° C
Surabaya
24-33° C
Denpasar
mengambil sikap tegas memberantas mafia migas dan mafia pajak yang terbukti telah merugikan negara,” ujarnya. Sebelumnya, Deputi Tim Transisi Jokowi-JK, Andi Widjajanto mengatakan, sejumlah simulasi dilakukan terkait rencana kenaikan harga BBM apakah Rp 500, Rp 1.000, Rp 1.500, atau Rp 3.000. Simulasi juga berkait waktu kenaikan harga BBM apakah November atau bulan lain. “Kami lihat ekonomi makronya. Biasanya inflasi melonjak pada Desember-Januari saat belanja pemerintah juga melonjak. Lebaran tahun depan juga berdekatan liburan sekolah dan tahun ajaran baru. Simulasi juga berkait nilai tukar,” tuturnya. Menurut dia, beberapa hal perlu disimulasikan secara serius sekaligus memikirkan bantalan 22-31° C
Hujan Lebat
Hujan Sedang
sosial yang harus disiapkan. Argumentasinya, secara makro menaikkan harga BBM adalah suatu keniscayaan, namun tetap ada mekanisme khusus menyelamatkan masyarakat. “Pada saat harga BBM dinaikkan, pasti angka kemiskinan bertambah,” ujar Andi. Tim transisi juga mengusulkan langkah-langkah kebijakan yang harus diambil pemerintah sebelum, saat, dan sesudah harga BBM dinaikkan. Jokowi-JK yang akan mengambil keputusan ini. “Efektifnya baru dipikirkan setelah 20 Oktober,” katanya. Andi mengatakan, poin utama yang dikedepankan adalah kenaikan harga BBM diikuti pembukaan celah ruang fiskal bagi program-program nyata bagi masyarakat. O ARIF KUSUMA » Berita Terkait di Halaman A7 & A8 Hujan Ringan
Berawan
Cerah Berawan
Cerah