KAMIS, 30 JUNI 2016 | Nomor 926 Tahun III
Hari ini 32 halaman | Rp 3.000,-
A
FASHION
YANG SYAR’I NAN TRENDI »C25
» ULASAN LENGKAP B13-B20
DINAMIS DAN MENCERAHKAN
Keceriaan Putu Ditutup Suap
Pintu ruang kerja anggota Komisi III DPR I Putu Sudiartana disegel Komisi Pemberantasan Korupsi di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (29/9).
gota Badan Anggaran DPR dari Fraksi Demokrat. Satgas yang dipimpin Afandi Eka Putra sempat terhalang petugas keamanan kompleks. Apalagi, kompleks hunian itu acap dihuni para anggota parlemen. Saat penangkapan, Putu diduga telah menerima uang kes senilai SIN$ 40 ribu. Uang tersebut ditengarai masuk dalam bagian suap dari proyek usulan 12 ruas jalan di Sumatera Barat yang mencapai Rp 300 miliar. Bersamaan dengan Putu, komisi antikorupsi turut mengamankan lima orang. Usai pemeriksaan, satu orang dibebaskan, sementara sisanya resmi menyandang status tersangka. Selain Putu, jelas Wakil Ketua KPK Basaria Panjaitan, Noviyanti, pengusaha Yogan Askan, Suhemi (rekan Putu), dan Kepala Dinas Pekerjaan Umum Sumatera Barat Suprapto resmi ditetapkan sebagai tersangka. “Mengenai waktu transfer, berdekatan sekali, dalam waktu 1 hari. SIN$ 40 ribu itu bukan bagian dari transfer, yang ditransfer
itu Rp 500 juta, dibagi tiga kali transfer yakni Rp 150 juta, Rp 300 juta, dan Rp 50 juta,” ungkap Basaria. Merespon perkara, Ketua Komisi III DPR Bambang Soesatyo memastikan preseden Putu tak terkait komisi hukum. “Anggota saja, tidak terkait Komisi III,” ujarnya. Anggota Komisi III Arsul Sani menguatkan Bambang. Meski rekan kerja di komisi, ia mempersilakan KPK memproses hukum. Ketua DPR Ade Komarudin menilai preseden Putu akan mencoreng kehormatan parlemen. Padahal DPR, sambungnya, baru saja menjulang prestasi dengan merampungkan APBNP dan RUU Tax Amnesty menjadi undangundang. Karena itu, ia mengimbau kepada seluruh wakil rakyat untuk tetap berada dalam koridor tugas konstitusi, juga tidak korupsi. “Hal itu (korupsi) tidak boleh terjadi dan diulangi oleh anggota yang lain,” tuturnya. Kemarin, ruang kerja Putu di lantai sembilan DPR diberikan
tanda garis KPK. Alhasil, pintu ruang kerja Putu yang bernomor 0906 tak bisa dimasuki sembarang orang. Salah seorang petugas pengamanan dalam mengaku tak tahu kapan waktu persis ruang tersebut disegel. “Tahu-tahu kami datang pagi sudah disegel,” ujarnya. Tak hanya Komisi III DPR, Partai Demokrat juga pasang badan. Wakil Ketua Umum Demokrat Syarief Hasan mengatakan, meski asas praduga tak bersalah masih harus dikedepankan, Demokrat menghormati proses hukum di KPK. Soal pendampingan hukum, ia menyatakan tidak akan diberikan. “Semangatnya tidak memberikan pendampingan, karena kami lagi sibuk berbenah,” tuturnya. Mengenai sanksi, menurut dia masih dalam tahap perbincangan. Syarief memastikan dugaan korupsi yang dilakukan Putu merupakan kepentingan pribadi, tak
berhubungan dengan Demokrat. “Ini sangat tidak bisa ditolerir, dan kami minta KPK mengusut tuntas dengan asas praduga tak bersalah,” katanya. O ARIF KUSUMA | TARI OKTAVIANI
I PUTU SUDIARTANA DUGAAN KASUS
JEJAK KARIER
Suap proyek usulan 12 ruas jalan di Sumatera Barat
Pendiri dan Komisaris Jarrak Holding
Uang suap senilai Rp 500 juta
Ketua Asosiasi Kontraktor Umum Indonesia Bali
Uang suap seniai SIN$ 40 ribu
Wakil Bendara Umum Partai Demokrat
IMSAKIYAH RAMADHAN 1437 H | 30 JUNI 2016 JAKARTA & SEKITARNYA Imsak 04.32 Subuh 04.42 Maghrib 17.52
SURABAYA & SEKITARNYA Imsak 04.10 Subuh 04.20 Maghrib 17.27
MEDAN & SEKITARNYA Imsak 04.47 Subuh 04.57 Maghrib 18.42
MAKASSAR & SEKITARNYA Imsak 04.40 Subuh 04.50 Maghrib 18.04
BALIKPAPAN & SEKITARNYA Imsak 04.43 Subuh 04.53 Maghrib 18.21
MANADO & SEKITARNYA Imsak 04.06 Subuh 04.16 Maghrib 17.53
JAYAPURA & SEKITARNYA Imsak 04.14 Subuh 04.24 Maghrib 17.45 Sumber: Kementerian Agama RI
Jakarta
24-33°C
Bandung
21-29°C
Semarang
:25-32°C
Yogyakarta
24-33°C
Surabaya
26-35°C
Denpasar
26-35°C
Hujan Lebat
Hujan Sedang
Hujan Ringan
Berawan
Cerah Berawan
Cerah sumber: BMKG
SUMBER: KPK | PUSAT DATA HARIAN NASIONAL | FOTO: ANTARA FILES
Selain Putu, KPK menetapkan empat orang lainnya sebagai tersangka.
HARIAN NASIONAL | AULIA RACHMAN
JAKARTA (HN) K e c e r i a a n Wakil Bendahara Umum DPP Partai Demokrat I Putu Sudiartana dengan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Agus Rahardjo, saat menghadiri buka puasa bersama pimpinan komisi antirasuah, Senin (27/6), seperti hilang ditelan perkara. Satu hari berselang, Selasa (28/6), melalui operasi tangkap tangan, KPK menangkap Putu yang diduga menerima suap senilai Rp 500 juta dan SIN$ 40 ribu. Uang tersebut diperoleh Putu diduga berasal dari pengusaha konstruksi jalan di Sumatera Barat. Wakil Ketua KPK Laode M Syarif mengaku tak curiga pada hari yang sama bertemu—saat acara buka bersama, Putu ditengarai menerima uang suap lewat transfer. Sang pemberi uang diduga ada dua orang, berasal dari kontraktor jalan. Uang syahdan masuk ke dalam tiga rekening berbeda. Selain milik pribadi, rekening sekretaris pribadi Putu, Noviyanti, dicurigai juga ikut serta. “(Perkara ini) Di luar nalar, apalagi dilakukan pada bulan puasa,” kata Syarif di Jakarta, Rabu (29/6). Saat bertemu Putu, pimpinan KPK membahas banyak hal, termasuk upaya pemberantasan korupsi. Selain politikus Demokrat, Putu juga anggota Komisi III DPR yang membidangi hukum. Alhasil, komisi tersebut menjadi rekan kerja KPK. Saat operasi, sebanyak 11 orang tim satuan tugas KPK, Selasa (28/6) sekitar pukul 20.30 WIB, dengan menumpangi dua mobil menciduk Putu di kawasan Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan. Ketika itu, Putu sedang berada di kediaman ang-