SENIN, 30 MARET 2015 | Nomor 552 Tahun II
Hari ini 32 halaman | Rp 3.000,-
RUPIAH MELEMAH
TRAVEL
UKM Terancam Pangkas Pekerja
Bangkok Kian Gempita
»A7
»C25
TANTANGAN UNTUK ROONEY
DINAMIS DAN MENCERAHKAN
A
B17
Tim SAR dibantu warga mengevakuasi jenazah yang tertimbun tanah longsor di Kampung Tegal Panjang, Kecamatan Cireunghas, Sukabumi, Jawa Barat, Minggu (29/3). Bencana yang terjadi pada Sabtu (28/3) malam itu mangakibatkan 12 orang meninggal.
Longsor Masih Mengintai
Meninggal
BMKG memprediksi curah hujan semakin tinggi saat masa transisi. JAKARTA (HN) Peristiwa longsor yang terjadi di Kampung Cimerak, Desa Tegal Panjang, Kecamatan Cireunghas, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Sabtu (28/3), menyebabkan 12 korban jiwa. Hal ini membuat masyarakat harus lebih waspada. Apalagi, berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), sedikitnya 274 kabupaten/kota rawan bencana longsor. Dari jumlah itu menempatkan 124 juta penduduk mudah terpapar bahaya. Salah satu penyebab longsor ialah hujan. Menurut Kepala Sub Bidang Peringatan Dini Cuaca Ekstrem BMKG Kukuh Ribudiyanto, perkiraan musim hujan di Indonesia bervariasi. Di sebagian wilayah, musim hujan akan berakhir di Maret. Sementara lainnya berada di April, seperti di Jakarta dan Nusa Tenggara Timur. Bahkan, di beberapa Jakarta
24-33° C
Bandung
21-30° C
BALIKPAPAN 22-12-2014 PURWOREJO 22-12-2014 BANDUNG BARAT 22-12-2014 CIANJUR 22-12-2014 SUKABUMI 22-12-2014 1 GARUT 23-12-2014 GARUT 25-12-2014 BOGOR 26-12-2014 1 MALANG 27-12-2014 CIANJUR 27-12-2014 INDRAGIRI HILIR 27-12-2014 BANDUNG BARAT 28-12-2014 2 JEPARA 2-01-2015 JEMBER 4-01-2015 SUKABUMI 4-01-2015 TASIKMALAYA 7-01-2015 1 MINAHASA SELATAN 9-01-2015 BOLAANG MONGONDOW 11-01-2015 MAGELANG 12-01-2015 TASIKMALAYA 12-01-2015 BENGKAYANG 15-01-2015 8 ACEH SELATAN 17-01-2015 1 BANJARNEGARA 18-01-2015 1 PEKALONGAN 19-01-2015 1 PEKALONGAN 20-01-2015 BANJARNEGARA 20-01-2015 BOGOR 21-01-2015 BANTUL 23-01-2015 KLATEN 28-01-2015 1 CIANJUR 28-01-2015 DEPOK 29-01-2015 1 SUKABUMI 30-01-2015 LEBONG 30-01-2015 1 KARANGASEM 31-01-2015 2 ENREKANG 1-02-2015 BANDUNG BARAT 2-02-2015 WONOGIRI 6-02-015 BANJARNEGARA 8-02-2015 REJANG LEBONG 8-02-2015 4 WONOGIRI 9-02-2015 KARANGANYAR 10-02-2015 SEMARANG 12-02-2015 SAWAH LUNTO 12-02-2015 TEMANGGUNG 17 -02-2015
daerah akan tetap diguyur hujan hingga Mei atau Juni. “Saat ini Indonesia tengah memasuki masa transisi (peralihan),” tuturnya kepada HARIAN NASIONAL di Jakarta, Minggu (29/3). Kondisi tersebut, ujar Kukuh, berpotensi terjadi hujan dengan intensitas lebat. Selain itu juga angin puting beliung disertai petir. Meski begitu, ia tak dapat memastikan perihal kecenderungan tingkatan hujan. “Di masa transisi, hujan kadang lebat tetapi sebentar,” ujarnya. Kukuh mengingatkan, sejumlah wilayah yang terlewati garis ekuator akan terkena guyuran hujan dengan intensitas tinggi, semisal Padang, Pontianak, dan Palembang. Karena itu, ia mengimbau agar sejumlah wilayah yang rentan bencana, semisal tanah longsor, untuk selalu waspada. “Yang juga perlu diwaspadai yakni angin kencang, petir, puting beliung, dan genangan,” tuturnya. Di antara banyaknya potensi, masyarakat hingga saat ini belum siap menghadapi bencana. Menurut Kepala Pusat Data
Semarang
24-32° C
Yogyakarta
24-33° C
Surabaya
Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho, meski pengetahuan kebencanaan meningkat, namun hal tersebut belum menjadi sikap. Selain itu, upaya penanggulangan bencana longsor juga belum berdampak signifikan mengurangi risiko bencana. “Banyak pemda (pemerintah daerah) belum menempatkan penanganan bencana menjadi prioritas,” ujarnya. Sementara terkait teknologi menghadapi bencana, Sutopo menjelaskan, di sejumlah daerah, seperti Banjarnegara, Bogor, dan Bandung, telah terpasangi Landslide Early Warning System (LEWS). Tapi, faktor ketiadaan biaya operasional dan pemeliharaan membuat perangkat tersebut seakan tak bermanfaat. “Kerusakan teknis menyebabkan alat menjadi tidak terawat,” kata dia. Karena itu, Sutopo berharap, pengurangan risiko bencana harus menjadi investasi pembangunan di seluruh sektor. Ia menegaskan, upaya tersebut tak hanya bisa sekadar ad hoc atau sementara, “Tapi perlu komitmen tinggi dari pemerintah 25-33° C
Denpasar
25-34° C
Hujan Lebat
Terluka
Mengungsi
15 5 2 139 2 251 3 8 4
39 669 21 235 175 59
1 27 125 3 21 2
134 104 150 3 363 4 8 50 6 4
38 315 210 6 7 1
1 Hilang
Sumber: Badan Nasional Penanggulangan Bencana
pusat dan daerah.” Kepala Departemen Advokasi Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Mukri Friatna mengatakan, hasil riset pada 2007, hanya 2 persen masyarakat yang siap menghadapi longsor. Angka itu ia nilai tak berbeda dengan kondisi saat ini, yakni sekitar 3 persen. Menurut dia, kesiapan muncul kepada masyarakat yang telah memiliki pengetahuan tentang potensi bencana di wilayah hunian. “Di Yogyakarta, masyarakat memiliki pengetahuan untuk menghindari lahar panas yang akan turun dari Gunung Merapi,” ujarnya. Karena itu, ia menyarankan pemerintah membentuk purwarupa (prototipe) wilayah untuk dijadikan percontohan penanganan bencana. Selain itu, terhadap masyarakat yang tinggal di wilayah rentan bencana, pemerintah harus melakukan relokasi dan penataan ulang tata ruang. O ARIF KUSUMA | AHMAD REZA Hujan Sedang
Hujan Ringan
Berawan
Cerah Berawan
Cerah sumber: BMKG
HARIAN NASIONAL | SURYANDA
ANTARA | BUDIYANTO
IMBAS TANAH LONGSOR