RABU, 30 OKTOBER 2013 | Nomor 60 Tahun I
USD SGD JPY HKD GBP EUR CNY AUD
SENI DARI BATANG PYREX
sinarmas
terhadap Rupiah
Mata Uang
Hari ini 32 halaman | Rp 3.000,-
bank
Nilai Tukar Beli
11.060,00 8.898,00 112,58 1.422,00 17.748,00 15.189,00 1.817,00 10.466,00
Jual
11.130,00 9.019,00 114,67 1.439,00 17.956,00 15.389,00 1.843,00 10.637,00
REAL MADRID VS SEVILLA
ENERGI KEMARAHAN »B17
Informasi kurs ini dapat berubah sewaktu-waktu.
29/10/2013
A
»C25
NASIONAL H A R I A N
DINAMIS DAN MENCERAHKAN
xx
Terowongan Kereta Eropa-Asia di Bawah Selat Bosphorus
FOTO-FOTO: REUTERS | MURAD SEZER
Pekerja lift dan teknisi kereta bekerja di Stasiun Bawah Tanah Marmaray di Istanbul, Turki, Selasa (29/10). Dari stasiun ini, mulai kemarin kereta api yang melaju di atas rel dalam terowongan pada kedalaman 60 meter di bawah permukaan Selat Bosphorus mulai beroperasi menghubungkan daratan Eropa dengan Asia sebagaimana diimpikan Kesultanan Ottoman lebih dari seabad silam. Megaproyek pemerintahan PM Tayyip Erdogan ini juga dimaksudkan untuk mengurangi kepadatan lalu lintas dan mobilitas orang serta kendaraan di Istanbul yang sudah begitu padat, namun dikecam para pengkritik tidak ubahnya ‘’Proyek Fir’aun’’. >> BERITA TERKAIT DI HALAMAN A16
Pejabat Bea Cukai Ditangkap Diduga jalankan praktik pencucian uang, polisi melakukan penyidikan selama sebulan. JAKARTA (HN) Tim Direkto rat Tindak Pidana Ekonomi Khu sus Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Mabes Polri menang kap HS, salah satu Kasubdit di Direktorat Jenderal Bea dan Cu kai. Saat hampir bersamaan, polisi juga menangkap pengusaha YS. Penangkapan keduanya karena diduga melakukan tindak pidana pencucian uang. Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus Mabes Polri, Brigjen Pol Arif Sulistyanto mengatakan, HS dan YS ditangkap secara terpisah di kediaman ma sing-masing, Selasa (29/10). HS ditangkap di rumahnya di Serpong, Banten, sekitar pu kul 02.00 WIB. YS ditangkap di rumahnya di Ciganjur, Jagakarsa, Jakarta
25-33° C
Bandung
Jakarta Selatan pukul 08.00 WIB. Arif menjelaskan, kedua ter sangka ditangkap berdasarkan hasil penyelidikan selama satu bulan. HS dan YS akan dikenakan pasal Tin dak Pidana Pencucian Uang (TPPU). “Saat ini kami sedang melakukan penyidikan dua tersangka dengan perkara TPPU,” kata Arif di Jakarta, Selasa (29/10). Arif mengungkapkan, ter sangka HS dan YA masing-ma sing memiliki perusahaan yang kepengurusannya diatasnama kan office boy, tukang kebun, dan sopir. Dengan mendirikan perusahaan di bidang ekspor im por, keduanya diduga melakukan tindak pidana pencucian uang. “Belum satu tahun perusaha
21-31° C
Semarang
25-34° C
Yogyakarta
an itu berdiri namun sudah di tutup, kemudian mendirikan per usahaan lagi. Ini dilakukan untuk menghindari audit bea dan cukai. Itu modusnya,” kata Arif. Arif mengisahkan, keduanya semula memberikan barang ke pada petugas bea dan cukai. Ada beberapa cara yang mereka laku kan. Yakni memberi polis asuransi atas nama bersangkutan yang di cairkan sebelum jatuh tempo, wa lau mendapat potongan. Ada juga transfer tunai dan pemberian mobil kepada kerabat yang bersangkutan. “Dengan praktik ini, sudah diidentifikasi terjadi tindak pidana suap, ke mudian adanya transaksi atau pemberian uang yang dipindahpindahkan,” tuturnya. Menurut Arif, upaya ini di lakukan untuk mengaburkan 24-33° C
Surabaya
26-36° C
atau mengalihkan hasil kejahatan. “Saat ini kita sedang melakukan pemeriksaan intensif,” katanya. Sejumlah barang bukti milik tersangka yang telah disita pe nyidik. Di antaranya mobil Ford Everest dan Nissan Terano, satu unit air soft gun, enam telepon genggam, dokumen polis asuran si, dua buku tabungan. Isi buku tabungan di rekening itu masingmasing Rp 5 miliar dan Rp 11 miliar. Selain itu, ada beberapa dokumen transaksi perusahaan. Ini bukan kasus pertama yang melibatkan pejabat Bea dan Cukai. Jumat (25/10) lalu, Tim Kejaksaan Tinggi Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) menangkap HS Kepala Seksi Pelayanan Kepabeanan Bea Cukai Entikong, Kabupaten Sang gau. Seperti diwartakan Antara, HS diduga melakukan pungutan
Denpasar
25-33° C
Hujan Lebat
Hujan Sedang
liar terhadap keluar masuknya ba rang dari Kalbar ke Malaysia dan sebaliknya. Asintel Kejati Kalbar Lumumba Tambunan mengungkapkan, tim penyidik menemukan tersangka melakukan pungutan liar atau menarik uang terhadap PIB (pem beritahuan impor barang) dengan besaran Rp 20 juta/kontainer, se mentara yang menggunakan kar tu lintas batas dipungut Rp 500 ribu hingga Rp 700 ribu. Menurut dia, hingga saat ini PPLB Entikong belum terma suk wilayah kepabeanan. “Un tuk masuk atau tidaknya suatu wilayah kepabeanan harus ada ketetapan Menteri Keuangan, se hingga PPLB Entikong tidak boleh melakukan pemungutan dalam bentuk apa pun,” ujarnya. l RIDWAN MAULANA Hujan Ringan
Berawan
Cerah Berawan
Cerah