KAMIS, 30 OKTOBER 2014 | Nomor 407 Tahun II
Hari ini 32 halaman | Rp 3.000,Cloud
Karakter Teladan Didier Drogba
Social Media
A
Need to revitalise your internal IT systems?
Cloud Solutions from IndonesianCloud can help
Mobility Big Data Analytics
» B17
www.indonesiancloud.com
DINAMIS DAN MENCERAHKAN
WUJUD KOMPENSASI BBM MASIH PERDEBATAN » A7
MENGADOPSI FILOSOFI KOPI DALAM SENI » C25
Dua Koalisi HARUS Dibubarkan PIMPINAN KOMISI DI DPR KOMISI I MAHFUDZ SIDDIQ (PKS) Tantowi Yahya (Golkar) Asril Hamzah Tanjung (Gerindra) Hanafi Rais (PAN) KOMISI II RAMBE KAMARU ZAMAN (Golkar) Ahmad Riza Patria (Gerindra) Wahidin Halim (Demokrat) Mustafa Kamal (PKS)
ANTARA | ISMAR PATRIZKI
KOMISI III AZIZ SYAMSUDDIN (Golkar) Desmond J Mahesa (Gerindra) Benny K Harman (Demokrat) Mulfahri Harahap (PAN) KOMISI IV EDHY PRABOWO (Gerindra) Siti Hedianti Soeharto (Golkar) Herman Khaeron (Demokrat) Viva Yoga Mauladi (PAN) KOMISI V DITUNDA
Sejumlah perwakilan fraksi dalam Koalisi Indonesia Hebat (KIH) di DPR bergandengan mengangkat tangan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (29/10). KIH mengajukan mosi tidak percaya pada pimpinan DPR yang dikuasai Koalisi Merah Putih (KMP) dan menunjuk Pramono Anung sebagai Ketua DPR, Abdul Kadir Karding, Syaifullah Tamliha, Patrice Rio Capella, dan Dossy Iskandar masing-masing sebagai Wakil Ketua DPR.
Jakarta
24-34° C
Bandung
dan alat kelengkapan versi KIH. Ketua Fraksi NasDem Victor Laiskodat menuding, ketidakberesan di DPR karena KMP berhasrat menjatuhkan pemerintahan Jokowi-JK.
KMP SAPU BERSIH PIMPINAN KOMISI, KIH AMBIL LANGKAH MOSI TAK PERCAYA. “Saya pastikan mereka punya niat buruk menjalankan sistem tata negara. Dengan otoriter mereka gunakan kekuasaan yang ada agar dapat menekan pemerintah. Kami dari lima partai akan melawan,” ujarnya. Wakil Ketua Fraksi NasDem Johny G Plate mengatakan, mosi tak percaya diambil sebagai langkah politik mengingat dasar hukum yang digunakan KMP tidak benar. Oleh karena itu, landasan hukum tersebut harus diperbaiki. “Kalau keputusankeputusan di semua komisi di-
22-32° C
Semarang
24-34° C
Yogyakarta
ambil sepihak, menyulitkan presiden dan dead lock. Lihat proses sidang selama ini, pimpinan DPR sepihak dan itu ditoleransi. Usaha meminta musyawarah mufakat justru dibilang menghambat. Apa salahnya musyawarah mufakat?” ujarnya. Menurut peneliti Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) Lucius Karus, pemilihan berdasarkan sistem paket otomatis menghilangkan secara total peluang KIH mendapuk salah satu pimpinan alat kelengkapan di DPR. “Kelihatan jelas bagaimana dampak pemilihan melalui paket itu dengan kondisi parlemen hanya dihuni dua kubu. DPR dikuasai total oleh KMP. Tak mengherankan, KIH protes hingga mengajukan mosi tidak percaya.” Lucius mengatakan, pemilihan berdasarkan paket merusak makna perwakilan anggota DPR. Hak otonom anggota melalui pemilu diamputasi karena semua keputusan ditetapkan elite partai di luar DPR. “Anggota hanya jadi ‘badut-badut’ memenuhi 24-34° C
Surabaya
25-36° C
Denpasar
kuantifikasi demi melegitimasi pengambilan keputusan.” Menurut dia, koalisi juga mengamputasi partai politik beserta kebinekaan mandat politik di parlemen sehingga merusak makna perwakilan. “Rakyat ditipu manajemen koalisi yang huru-hara untuk kepentingan mereka sendiri. Dengan mosi tidak percaya, tak ada jalan keluar konstruktif yang akan muncul. Jika dua koalisi tetap ngotot, yang rugi rakyat. DPR tidak akan maksimal bekerja,” tutur Lucius. Lucius mencatat, sudah sebulan dilantik, ribut-ribut kursi antardua koalisi mewarnai parlemen hingga anggota DPR seperti pengangguran. Padahal, pemerintah sudah tancap gas. “Bagaimana parlemen mau menjalankan tugas jika dua koalisi terus ‘berperang’? Seharusnya koalisi dibubarkan dan biarkan masing-masing partai bekerja melalui anggota-anggotanya di DPR. Atau, mereka tetap berkoalisi tapi jangan pernah keputusan diambil atas nama koalisi. 23-34° C
Hujan Lebat
Hujan Sedang
KOMISI VII KARDAYA WARNIKA (Gerindra) Satya W Yudha (Golkar) Mulyadi (Demokrat) Tamsil Linrung (PKS) KOMISI VIII SALEH PARTAONAN DAULAY (PAN) Deding Ishak (Golkar) Sodik Mudjahid (Gerindra) Ledia Hanifah Amaliah (PKS) KOMISI IX DEDE YUSUF (Demokrat) Syamsul Bachri (Golkar) Pius Lustrilanang (Gerindra) Asman Abnur (PAN) KOMISI X TEUKU RIEFKY HARSYA (Demokrat) Ridwan Hisyam (Golkar), Nurozi (Gerindra), Sohibul Iman (PKS) KOMISI XI DITUNDA Ketua Komisi
Sumber: DPR
Jika koalisi memutuskan, untuk apa kita repot menggaji 560 anggota yang notabene sekadar alat koalisi?” tuturnya. O TARI OKTAVIANI | ARIF KUSUMA
» Berita Terkait di Halaman A3 Hujan Ringan
Berawan
Cerah Berawan
Cerah
HARIAN NASIONAL | JOKO SUTRISNO
JAKARTA (HN) Koalisi Merah Putih (KMP) menyapu bersih sebagian besar pimpinan komisi di DPR setelah tak satu pun fraksi dalam Koalisi Indonesia Hebat (KIH) menyetorkan daftar nama mengisi komisi-komisi yang telah disusun. KIH akhirnya mengambil langkah mengajukan mosi tak percaya pada pimpinan DPR. “Dengan mosi tidak pecaya, kami tidak mengakui pimpinan yang ada sekarang sehingga kami akan mengangkat pimpinan DPR dan membentuk alat kelengkapan dewan sambil mengusulkan pada presiden menerbitkan perppu terhadap UU MD3 agar terjadi pembentukan (pimpinan) definitif secara proporsional,” kata anggota Fraksi PKB Daniel Djohan di Gedung Parlemen, Jakarta, Rabu (29/10). Menurut Djohan, UU MD3 tidak mencerminkan keadilan karena disahkan saat KIH walk out sehingga terjadi sapu bersih yang dilakukan KMP di parlemen. Jika perppu tersebut keluar, KIH akan membentuk DPR
KOMISI VI ACHMAD HAFISZ TOHIR (PAN) Dodi Reza Alex Noerdin (Golkar) Heri Gunawan (Gerindra) Azam Azman Natawijana (Demokrat)