Harian Nasional

Page 1

JUMAT, 31 JULI 2015 | Nomor 653 Tahun II

Hari ini 32 halaman | Rp 3.000,-

Penetapan Harga BBM Ditunggu

Nyaman Menginap Berkat Aplikasi Pintar

»A7

»C25

PEMANASAN SEMPURNA

DINAMIS DAN MENCERAHKAN

A

» B17

RUMPUT KERING KAWASAN MONAS

HARIAN NASIONAL | YOSEP AKRIAN

Pengunjung menikmati kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta, Kamis (30/7). Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) meminta Dinas Pertamanan rajin menyiram taman agar rumput di kawasan itu tetap hijau di tengah kemarau panjang.

Waspadai Cara Culas Petahana KPU siap menindak tegas penyalahguna fasilitas negara. JAKARTA (HN) Data sementara KPU menunjukkan 145 dari 827 pasangan bakal calon yang mendaftar Pilkada Serentak 2015, berstatus petahana. Sejumlah pemerhati memperingatkan adanya potensi pelanggaran mereka lakukan guna memenangkan pesta demokrasi di daerah itu. ”Harus diwaspadai, mereka berpeluang memobilisasi birokrasi, politisasi anggaran, dan menyalahgunakan wewenang,” kata Direktur Eksekutif Perludem Titi Anggraini kepada HARIAN NASIONAL di Jakarta, Kamis (30/7). Menurut Titi, sejumlah potensi pelanggaran itu mengacu catatan Perludem pada 2010, banyak petahana kembali memenangkan pertarungan. ”Dari 213 daerah yang kami petakan, 103 di antaranya dimenangkan petahana.” Titi berpendapat, keunggulan calon berstatus petahana tak jarang didukung gerakan publik Jakarta

26-33°C

Bandung

dan media. Terlebih, petahana terhitung kuat, mengakar, dan berkinerja baik. Faktor itu sekaligus menjadi pemicu kurangnya pasangan bakal calon di sejumlah daerah. Menurut Titi, terobosan pengawasan perlu dilakukan Badan Pengawas Pemilu di daerah berkaca dari potensi pelanggaran maupun penyalahgunaan wewenang oleh petahana. Pengawas harus pula mempermudah akses masyarakat dalam menyampaikan temuan dan laporan pelanggaran pilkada. ”Pengawas juga harus memberikan perlindungan hukum bagi masyarakat yang mau terlibat mengawasi dan melaporkan pelanggaran pilkada.” Koordinator Nasional Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR) Masykurudin Hafidz mengakui, calon berstatus petahana berpeluang unggul. Salah satu pemicunya, mereka disokong partai politik yang cenderung berperilaku pragmatis. ”Parpol saat ini pragmatis misalkan mencari dana politik, terlalu ingin menang, dan mendekat ke

18-30°C

Semarang

25-34°C

Yogyakarta

PETAHANA DI AJANG PILKADA Bengkulu Bakal Calon Wakil Gubernur Rohidin Mersyah (Wakil Bupati) Jambi Bakal Calon Gubernur Hasan Basri Agus (Gubernur Jambi) Zumi Zola Zulkifli (Bupati Tanjung Jabung Timur) dan Fachrori Umar (Wakil Gubernur Jambi) Kepulauan Riau Bakal Calon Gubernur Muhammad Sani (Gubernur Kepulauan Riau) Bakal Calon Gubernur Soerya Respationo (Wakil Gubernur Kepulauan Riau)-Bakal Calon Wakil Gubernur Ansar Ahmad (Bupati Bintan) Sumatera Barat Bakal Calon Gubernur Irwan Prayitno (Gubernur Sumatera Barat) Kalimantan Selatan : Bakal Calon Gubernur H Muhidin (Wali Kota Banjarmasin) Sulawesi Tengah Bakal Calon Gubernur Rusdi Mastura (Wali Kota Palu) Bakal Calon Wakil Gubernur Sodarto (tertulis incumbent) Catatan: Di Kalimantan Utara, Kalimantan Tengah, dan Sulawesi Utara tidak ditemukan bakal calon tertulis incumbent. Sumber: Situs KPU hingga Kamis (30/7) malam. 22-32°C

Surabaya

23-34°C

Denpasar

calon yang kuat,” ujarnya. Namun, kata dia, bukan berarti calon petahana tidak bisa dikalahkan. Calon dari jalur independen atau perseorangan mampu menyaingi jika bermodal citra baik di mata masyarakat. Ketua KPU Husni Kamil Manik tak menampik, petahana berpotensi menyalahgunakan fasilitas negara. KPU siap menindak tegas, jika mereka terbukti melakukan pelanggaran itu. ”Kalau ada rekomendasi Bawaslu, kami eksekusi. KPU punya kewenangan administratif,” katanya. Namun, menurut dia, 145 bakal calon berstatus petahana harus dipastikan terlebih dahulu apakah mereka memang menjabat kepala daerah atau wakil kepala daerah yang terakhir. Tak jarang seseorang bakal calon masih dinyatakan petahana meskipun sudah tidak lagi menjabat karena masa jabatannya sudah berakhir. “Kepastian status petahana penting guna mengetahui ada tidaknya penyalahgunaan wewenang seperti penggunaan fasilitas negara agar kecurigaan 22-32°C

Hujan Lebat

Hujan Sedang

nanti (ada penggunaan fasilitas negara) atau (melalui) programprogram, itu lebih bisa terjelaskan. Bisa saja dia (seorang calon yang disebut petahana) akan berakhir (jabatannya) sebelum pemungutan suara,” tuturnya. Komisioner KPU Hadar Nafis Gumay menginformasikan, jumlah petahana masih bisa berubah mengingat 145 pasangan bakal calon itu berdasarkan laporan yang diterima hingga kemarin pukul 17.30 WIB. “Angka ini saya kira angka yang masih terlalu rendah. Kolom pekerjaan masih banyak yang kosong. Kami masih butuh waktu melengkapi ini.” Hingga kemarin petang, tercatat 827 pasangan bakal calon terdata di KPU. Mereka terdiri atas 20 pasangan untuk pemilihan gubernur dan wakil gubernur, 691 pasangan untuk pemilihan bupati dan wakil bupati, serta 116 pasangan untuk pemilihan wali kota dan wakil walikota. Pasangan bakal calon yang diusung parpol 670 dan 157 melalui jalur perseorangan. O ARIA TRIYUDHA Hujan Ringan

Berawan

Cerah Berawan

Cerah sumber: BMKG


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.