Harian Nasional

Page 1

SELASA, 31 MEI 2016 | Nomor 900 Tahun III

A

Hari ini 32 halaman | Rp 3.000,-

FILIPINA DICEMASKAN JADI WILD WEST

PESONA PULAU KELOR

»A15

»C25

TRAVEL

» B17

DINAMIS DAN MENCERAHKAN

Harga Pangan Minta Ditekan

Jakarta

24-33°C

Bandung

DAGING SAPI IMPOR DINILAI TAK SIGNIFIKAN MEMICU PENURUNAN HARGA DI PASAR

HARIAN NASIONAL | YOSEP ARKIAN

JAKARTA (HN) Presiden Joko Widodo (Jokowi) memanggil Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman, Menteri BUMN Rini Soemarno, dan Menteri Perdagangan (Mendag) Thomas Lembong terkait harga-harga pangan menjelang Ramadhan. Terkait harga daging, Presiden menginginkan harus di bawah Rp 80 ribu per kilogram. “Presiden menginginkan harga jagung, daging, dan pangan lainnya turun menjelang Ramadhan,” kata Amran di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (30/5). Ia sudah merekomendasikan mengimpor 10 ribu ton daging sapi untuk stabilitas harga daging sapi domestik menjelang Ramadhan dan Lebaran tahun ini. Harga pangan lainnya akan ditindaklanjuti dengan rapat bersama tiga kementerian yang melibatkan pejabat eselon 1 dan eselon 2. Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengatakan, pemanggilan ketiga menteri lantaran Presiden Jokowi ingin mengubah pandangan mengenai harga-harga pangan strategis yang selalu mahal saat puasa. Presiden sudah berulang kali memberikan instruksi kepada Mentan, Mendag, dan Menteri BUMN agar harga beberapa komoditas utama turun, bukan lagi stabil. “Presiden ingin membalikkan pandangan jika puasa dan Lebaran selalu harga-harga naik. Sekarang harga pasar ada tangan-tangan yang ingin memerkuat dan memainkan harga,” kata Pramono. Untuk stabilitas harga, kata dia, pemerintah membuka impor. Untuk daging sapi, misalnya, pemerintah sudah bekerja sama dengan Australia, Selandia Baru, dan India. Di Australia harga daging sapi Rp 58 ribu namun sampai di Indonesia menjadi Rp 120 ribu. “Harga harus ditekan hingga Rp 80 ribu,” ujarnya. Ketua Umum Ikatan Pedagang

Pembeli memilih kebutuhan sembako di Pasar Minggu, Jakarta, Senin (30/5). Jelang Ramadhan, sebagian besar harga sembako di Pasar Minggu masih normal.

Pasar Indonesia (IKAPPI) Abdullah Mansuri mengatakan, harga daging sapi sulit mencapai Rp 80 ribu per kilogram meski sudah ada daging impor. Hal ini karena daging beku tidak akan diminati pasar. Daging beku hanya masuk industri dan rumah makan. “Saya tidak yakin harga di bawah Rp 100 ribu per kilogram. Kondisinya tidak memungkinkan harga turun. Mata rantai daging cukup panjang,” ujar Mansuri kepada HARIAN NASIONAL. Ia menilai, konsumsi masyarakat akan tetap dipasok daging segar dari Rumah Potong Hewan (RPH). Harga daging di RPH sudah sangat tinggi sehingga pedagang tidak bisa menjual dengan harga rendah.

21-29°C

Semarang

:25-32°C

Yogyakarta

TARGET PRODUKSI DAN REALISASI KOMODITAS PANGAN (JUTA TON) Komoditas

Produksi 2009

Realisasi 2013

Target 2014

Baseline 2014 (pencapaian)

Sasaran 2019

Padi

64,33

71,29

75,70

70,6

82,0

Jagung

17,59

18,51

29,00

19,13

24,1

Kedelai

0,97

0,78

2,70

0,92

2,6

Gula

3,00

2,54

7,70

2,6

3,8

Daging

0,41

0,43

0,55

0,52

0,75

Ikan

-

-

-

12,4

18,8

Sumber: Aliansi Desa Sejahtera

Menurut dia, skema pemerintah menurunkan harga dengan impor tidak akan efektif. Pemerintah butuh kebijakan jangka panjang untuk menurunkan harga. Ia menilai, siklus kenaikan harga semestinya sudah dipelajari pemerintah. Jika kapal ternak tidak cukup mendistribusikan sapi, harus ada upaya lain dengan memasok sapi dari sentrasentra lainnya. “Saya mengerti kalau stabilisasi harga butuh waktu panjang, tapi saya rasa waktu satu tahun kepemimpinan cukup merancang budi daya sapi 24-33°C

Surabaya

26-35°C

Denpasar

yang lebih banyak,” katanya. Menurut dia, pemerintah perlu menggalakkan peternakan sapi di daerah penyangga DKI Jakarta, seperti Bogor, hingga Jawa Timur. Persebaran budi daya sapi harus merata, tidak hanya di NTT dan NTB. “Sekitar 40 persen kebutuhan daging sapi di Pulau Jawa. Seharusnya di sini ada peternakan sapi. Masih banyak lahan luas untuk beternak,” ujar Mansuri. Ia berharap pemerintah mampu menstabilkan harga, tidak hanya dari impor. Harga pangan yang murah akan semakin menguntungkan pedagang dan pem26-35°C

Hujan Lebat

Hujan Sedang

beli. “Kami (pedagang) berharap harga stabil sehingga hanya butuh modal sedikit. Kalau harga mahal, modal akan banyak dikeluarkan tapi pembeli sedikit.” Direktur Utama Asosiasi Produsen Daging Sapi dan Feedlotter Indonesia (APFINDO) Joni Liano meyakini impor sapi akan menstabilkan harga. Saat ini pasokan untuk mencukupi kebutuhan puasa dan Lebaran dinilai kurang. Ia menilai, produksi daging sapi nasional hanya 113 ribu ton. Padahal kebutuhan nasional mencapai 169 ribu ton. Bantuan Kementerian Pertanian (Kementan) hanya 100 ribu ekor sapi yang setara 18 ribu ton. “Kita masih kurang 56 ribu ton meski ada bantuan Kementan 18 ribu ton. Kita masih kurang 38 ribu ton daging sapi,” ujar Joni kepada HARIAN NASIONAL. Menurut dia, daging sapi impor akan membantu pemenuhan kebutuhan daging nasional sehingga menurunkan harga di pasar. Namun ia tidak bisa memprediksi harga ideal di pasar karena bisa dianggap bersekongkol membuat patokan harga. “Setidaknya jika daging cukup, mekanisme pasar akan berjalan, harga akan stabil,” katanya. Ia menilai, pemerintah juga perlu melibatkan peternak sapi lokal sekaligus mengawasi distribusi sapi dari sentra ke wilayah konsumsi terbesar. Saat ini, sentra berada di NTT dan NTB sedangkan konsumen terbesar ada di DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten. “Kami minta diawasi distribusinya dan dipercepat. Apalagi sudah ada kapal ternak untuk membantu memerlancar. Harus benar-benar dimanfaatkan untuk perpindahan sapi dari daerah sentra ke kota konsumen,” ujarnya.O ELVI ROBIATUL ADAWIYAH

POPULASI SAPI PERAH MINIM »A7 Hujan Ringan

Berawan

Cerah Berawan

Cerah sumber: BMKG


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
Harian Nasional by Harian Nasional - Issuu