RABU, 31 MEI 2017 | Nomor 1188 Tahun IV
Hari ini 32 halaman | Rp 3.000,-
SPORTS
MUSEUM ADITYAWARMAN
SAATNYA JUVE JUARA EROPA
POTRET BUDAYA MINANGKABAU
»B17
»C25
A
IMSAKIYAH RAMADHAN 1438 H RABU, 31 MEI 2017
JAKARTA Imsak 04.26 Subuh 04.36 Maghrib 17.47 SURABAYA Imsak 04.04 Subuh 04.14 Maghrib 17.21 MEDAN Imsak 04.42 Subuh 04.52 Maghrib 18.35 MAKASSAR Imsak 04.34 Subuh 04.44 Maghrib 17.58 BALIKPAPAN Imsak 04.38 Subuh 04.48 Maghrib 18.15 MANADO Imsak 04.01 Subuh 04.11 Maghrib 17.47 JAYAPURA Imsak 04.08 Subuh 04.18 Maghrib 17.39 UNTUK WILAYAH & SEKITARNYA
JAKARTA (HN) Mulai melunturnya nilai-nilai Pancasila, ditandai dengan maraknya kohesi sosial, diharapkan tak terulang. Alhasil, peringatan Hari Lahir Pancasila pada 1 Juni harus dijadikan momentum pembenahan. Alhasil, pembekalan nilai Pancasila perlu kembali ditingkatkan, dimulai dari sekolah. Upaya ini dinilai realistis, mengingat beberapa satuan pendidikan tak menempatkan upacara bendara sebagai bagian dari kegiatan pembelajaran. “Jangan sampai siswa tidak bisa menyanyikan lagu Indonesia Raya,” kata Irjen Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Daryanto kepada HARIAN NASIONAL di Jakarta, Selasa (30/5). Melalui upacara setiap Senin, seturut menyanyikan lagu Indonesia Raya, Daryanto optimistis dapat menanamkan nilai Pancasila kepada peserta didik. “Sebelum pulang sekolah siswa juga diminta untuk menyanyikan lagulagu nasional dan kebangsaan.” Daryanto mengingatkan, sekolah memiliki peran besar untuk mendorong penanaman nilai Pancasila. Alhasil, guru dan kepala sekolah harus menjadi teladan. “Siswa perlu diajak berkomunikasi, begitu juga sesama siswa, tanpa membedakan suku, ras, dan agama. Harus seperti itu, jadi rasa kebinekaan dan toleransi muncul,” tuturnya. Terkait kewajiban upacara, ia memastikan ada sanksi bila sekolah tidak taat. Sanksi diberikan secara bertahap, mulai dari teguran, pembinaan, hingga pencopotan jabatan kepala sekolah. Ancaman ini diharapkan mendisplinkan sekolah. “Jadi perlu ada pendekatan dan penegakan dari Dinas Pendidikan.” Daryanto mengingatkan, sanksi berlaku untuk seluruh sekolah. “Kami akan terus memonitor dan mendorong kepala daerah aktif memantau sekolah, sehingga dipastikan tidak ada yang menyimpang,” ungkapnya. Kepala Sub Direktorat Evaluasi Kurikulum dan Madrasah Kementerian Agama Basnang Said
ASPIRASI PUBLIK TERABAIKAN » Jakarta
26-33°C
Bandung
A3
19-30°C
ANTARA | SIGID KURNIAWAN
DINAMIS DAN MENCERAHKAN
Peserta mengikuti geladi peringatan Hari Lahir Pancasila di halaman Gedung Pancasila, Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Selasa (30/5). Gedung Pancasila menjadi saksi sejarah saat Presiden Soekarno berpidato di sidang BPUPKI pada 1 Juni 1945 dengan memperkenalkan lima untuk diusulkan menjadi dasar negara.
PERTEGUH NILAI PANCASILA Sekolah tak Laksanakan Upacara Bendera Terancam Sanksi
memastikan seluruh sekolah agama diwajibkan melakukan upacara. Ihwal penanaman nilai Pancasila, menurut dia selaras dengan pendidikan agama. “Penanaman empat pilar bangsa (Pancasila, UUD 45, Bhineka Tunggal Ika, dan NKRI) sudah cukup kuat, terkoneksi dengan ilmu fikih yang di dalamnya juga dipelajari akidah dan akhlak,” kata Basnang dikonfirmasi HARIAN NASIONAL. Setelah upacara, menurut
Pancasila bukan hanya dipahami, tapi dijalankan.
Pancasila sudah final, tidak perlu diutak-atik.”
JUSUF KALLA WAKIL PRESIDEN
ARIEF HIDAYAT KETUA MK
MASKAPAI AKAN DIBERI INSENTIF » Semarang
26-33°C
Yogyakarta
Basnang, sekolah agama mewajibkan siswa menyanyikan lagu Indonesia Raya, diikuti doa bersama, pembacaan Pancasila, termasuk menyanyikan mars madrasah. “Kami tidak pernah mendapatkan kabar ada madrasah yang tidak menjalankan upacara. Jika ada, kami akan lakukan pendekatan, kami panggil kepala sekolahnya.” Sebelumnya, Basnang mengakui, ada beberapa madrasah menolak upacara lantaran dianggap musyrik karena menghormati ben-
23-32°C
Surabaya
A7 25-34°C
dera. Kementerian Agama langsung memberikan pemahaman. Sekolah kemudian patuh. Konsultan ACDP Indonesia Totok Amin Soefijanto mengingatkan, penanaman nilai Pancasila tak bisa lewat doktrin. Alhasil, sambungnya, “upacara perlu dibuat menjadi kegiatan menyenangkan untuk siswa dan guru, sambil mengenal Pancasila. Saat ini, upacara yang kering makna hanya akan menjadi ritual membosankan.” Terkait pengajaran, ia berharap tak sekadar teks, materi, dan pengetahuan kognitif. “Nilai-nilai Pancasila harus dipraktikkan. Sementara guru atau orangtua harus menjadi teladan,” imbaunya. O AINTAN NIRMALA SARI
ADA YANG LANTANG, ADA YANG MALU-MALU
AKHIR KEHIDUPAN NORIEGA, DIKTATOR ‘’BERWAJAH NANAS’’ » Denpasar
23-34°C
Hujan Lebat
Hujan Sedang
Hujan Ringan
Berawan
Berkaitan peringatan Hari Lahir Pancasila, harian ini TIDAK TERBIT pada Kamis, 1 Juni 2017. HARIAN NASIONAL terbit lagi pada Jumat, 2 Juni 2017. Kepada pembaca dan relasi harap maklum.
A2
A15
Cerah Berawan
Cerah sumber: BMKG