SELASA, 3 JULI 2018 | Nomor 1493 Tahun V
Hari ini 24 halaman | Rp 3.000,-
TRAVEL & LIFESTYLE
KOLOMBIA vs INGGRIS
SENSASI JELAJAH AWAN BIRU
TRAUMA TITIK PUTIH
»A11
»B17
A
DINAMIS DAN MENCERAHKAN
JAKARTA (HN) Kepemimpinan perempuan di lingkup eksekutif diyakini bisa memajukan roda pemerintahan. Dalam kontestasi Pilkada Serentak 2018 di 171 daerah, keterpilihan sejumlah perempuan dinilai bisa jadi momentum untuk membuktikan bahwa kaum Hawa layak menjadi pemimpin dan mampu bekerja di sektor pelayanan publik, karena selama ini cenderung didominasi laki-laki. Pada dasarnya, perempuan berhak, bahkan berpotensi menempati jabatan strategis di pemerintahan, mengingat tak sedikit yang berprestasi dan mampu menjadikan Tanah Air jaya. Data sementara rekapitulasi suara, sekitar 15 perempuan berpotensi memenangi kontestasi pilkada tahun ini. Sebaliknya, hasil yang didapat dari metode hitung cepat ini memperkirakan 28 calon perempuan kalah. Direktur Perludem Titi Anggraini menilai, meningkatnya keterpilihan perempuan membuktikan pemilih semakin melek politik dan pemilu. Pilkada, kata dia, menjadi arena untuk memilih kepemimpinan yang tidak lagi tersandera stereotip gender. Artinya, pemilih perlahan mulai melihat figur dan rekam jejak calon sebagai pertimbangan mencoblos ketimbang mempersoalkan jenis kelamin dan juga partai. “Kepemimpinan perempuan di (pilkada) akan berkontribusi bagi kemajuan daerah, kesejahteraan
warga, dan inklusifitas pembangunan,” katanya kepada HARIAN NASIONAL, Senin (2/7). Keberhasilan perempuan di pesta demokrasi lokal itu juga bisa dijadikan sebagai tolok ukur, kaum Hawa punya prospek yang menjanjikan untuk diusung sebagai calon. Daya tarung mereka untuk memenangkan pilkada luar biasa spartan seperti Khofifah Indar Parawansa yang dua kali gagal “nyagub” di Pilgub Jatim 2008 dan 2013. Pilkada Jatim 2018, Khofifah berhasil mengalahkan Syaifullah Yusuf. Pegiat Pemilu Wahidah Suaib mengatakan, hasil Pilkada 2018, khususnya terhadap calon perempuan yang unggul, merupakan kabar baik dalam keterwakilan kaum Hawa di kancah
PEREMPUAN KEPALA DAERAH (PILKADA 2018) Data berdasar sistem informasi penghitungan suara (Situng)
SUARA MASUK
PEREMPUAN MENANG
PEREMPUAN KALAH
100%
15
28
SUARA BELUM BERPOTENSI MENANG MASUK
100%
25-31°C
Bandung
20-30°C
30
Sumber: Perludem | KPU RI
VAKSINASI BAGI JAMAAH HAJI DIKEBUT » Jakarta
15
BERPOTENSI KALAH
A4
Semarang
politik. Setidaknya, fakta ini harus menjadi catatan penting bagi semua pihak, terutama partai politik (parpol), agar mengubah stigma soal ketidakyakinan terhadap perempuan menjadi seorang pemimpin di pemerintahan. “Sikap tidak yakin terhadap perempuan harus dihilangkan karena terbukti, kaum Hawa menunjukkan kapabilitas dan punya modal sosial,” ujar Wahidah. Menurut dia, jumlah kandidat perempuan di setiap pemilu dan pilkada perlu diperbanyak karena pesta demokrasi mencari ribuan calon pemimpin yang salah satu esensinya adalah mengusung hak-hak kaum Hawa. Wahidah mengimbau, rekapitulasi suara Pilkada 2018 yang masih berlangsung harus benar-benar dijaga terutama untuk calon pemimpin perempuan yang berpotensi menang. “Itu harus dikawal ketat.” Pilkada Serentak diikuti 101 calon perempuan (8,85 persen) dari total 1.140 pendaftar bakal calon kepala/wakil kepala daerah. Menurut data KPU, mereka mendaftar di 78 (45.61 persen) daerah yang menggelar Pilkada Serentak 2018 pada tujuh provinsi, 26 kota, serta 45 kabupaten. Tercatat 49 perempuan mendaftar menjadi calon kepala daerah (8.60 persen). Dua mendaftar sebagai calon gubernur dan lima perempuan mencalonkan diri menjadi calon wakil gubernur. Selain itu 31 sebagai calon bupati, 16 calon wali LEBARAN TEKAN PENJUALAN MOBIL »
22-32°C
Yogyakarta
23-32°C
Surabaya
26-35°C
AFP | BNPB | HO
Sekitar 15 kaum Hawa berpotensi memenangi kontestasi Pilkada Serentak 2018.
LAVA PIJAR GUNUNG AGUNG Foto yang dirilis Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menunjukkan aktivitas Gunung Agung di wilayah Kabupaten Karangasem, Bali, Senin (2/7). Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi mencatat kawah Gunung Agung, Senin malam pukul 21.04 WITA, melontarkan lava pijar kawah hingga sejauh 1,5 kilometer.
kota, 28 calon wakil bupati, dan 18 calon wakil wali kota. Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengatakan, proses pelantikan kepala daerah terpilih harus sesuai aturan yang berlaku. Kemendagri, kata dia, akan mempersiapkan proses pelantikan baik bupati, wali kota maupun gubernur sesuai masa jabatan berakhir. Khusus gubernur, akan dilaksanakan langsung oleh Presiden Joko Widodo. “Bupati dan wali kota juga akan bertahap dan SK-nya dari saya yang melantik. Kalau
A5
Denpasar
ada gubernur yang tidak bisa melantik, akan kami lakukan di Kemendagri,” kata Tjahjo. Tjahjo memastikan, prosesi pelantikan semuanya sama, baik untuk gubernur, bupati, atau wali kota terpilih. Bagi calon kepala daerah terpilih yang berstatus tersangka, selama belum berkekuatan hukum tetap dari pengadilan, akan tetap dilantik karena aturan membolehkan. “Saya berpegang pada aturan hukum yang ada.” O ARIF RAHMAN | ARIA TRIYUDHA
>> Berita Terkait di Halaman A2
KUBU KIRI BERKUASA DI MEKSIKO » 26-35°C
Hujan Lebat
Hujan Sedang
Hujan Ringan
Berawan
A10 Cerah Berawan
Cerah sumber: BMKG