KAMIS, 4 MEI 2017 | Nomor 1167 Tahun IV
Hari ini 32 halaman | Rp 3.000,-
CELTA VIGO vs MAN. UNITED
LIFESTYLE
DARURAT “SETAN MERAH”
ISTIMEWA DENGAN SUNROOF
»B17
»C25
A
DINAMIS DAN MENCERAHKAN
WORLD PRESS FREEDOM DAY
ANTARA | AKBAR NUGROHO GUMAY
Presiden Joko Widodo (keempat kanan) bersama Director General UNESCO Irina Bokova (keempat kiri), mantan Presiden Timor Leste Jose Ramos Horta (ketiga kanan), anak penerima penghargaan UNESCO/Guillermo Cano World Press Freedom Prize 2017 Dawit Isaak, Betlehem Isaak (ketiga kiri), Mensesneg Pratikno (kedua kiri), Menkominfo Rudiantara (kedua kanan), Ketua Dewan Pers Yosep Adi Prasetyo (kanan), dan DirectorGeneral and Chief Executive Officer Sveriges Radio (Swedish Radio) Cilla Benk (kiri) menghadiri malam Penganugerahan World Press Freedom Day (WPFD) 2017 di Jakarta, Rabu (3/5). UNESCO memberikan penghargaan Dawit Isaak yang dipenjara dan belum diketahui keberadaannya atas keberanian dan komitmennya terhadap kebebasan pers.
Otonomi Ganggu Kualitas Guru Pemda Diminta Menjalankan Amanah UU Guru dan Dosen JAKARTA (HN) Upaya pemerintah meratakan akses pendidikan terbentur persoalan distribusi guru. Dari beragam temuan, distribusi guru di daerah harus tersendat sejumlah faktor, seperti otonomi daerah serta korupsi, kolusi, dan nepotisme. “Memindahkan guru SD atau SMP dari satu sekolah ke sekolah lain tidak semudah membalikkan telapak tangan, banyak sekali faktor di situ,” kata Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Sumarna Surapranata kepada HARIAN NASIONAL di Jakarta, Rabu (3/5).
Kontribusi otonomi daerah, menurut Sumarna, menjadi faktor terbesar terkait pendistribusian tenaga pengajar. Alhasil, pemerintah daerah memiliki kewenangan besar perihal pemerataan distribusi guru. Namun hasil temuan di lapangan, kata Sumarna, pendistribusian guru kerap diwarnai nepotisme. Sumarna juga mengakui bahwa kualitas guru belum merata. Karena itu, ia mengingatkan, pemerataan pendidikan harus turut meningkatkan kualitas tenaga pengajar. “Bagaimana mau berkualitas kalau rekrutmen saja bisa dilakukan sekolah sendiri, di situ ada faktor KKN,” ungkapnya. Sesuai UU Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, jelas Sumarna, tenaga pengajar harus memiliki tiga komponen wajib, yakni lulusan strata satu, sesuai kompetensi, dan memiliki sertifikat pendidikan. “Yang ter-
DISTRIBUSI TENAGA PENGAJAR
JAWA BARAT SD 219.087 SMP 85.525 34.672 Sumber: Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah SMA
JAWA TIMUR SD 208.468 SMP 81.539 SMA 33.328
AHOK EFFECT - TAMPARAN POLITIKUS PARTAI » Jakarta
25-31°C
Bandung
20-30°C
Semarang
JAWA TENGAH SD 186.559 SMP 72.125 SMA 25.637
A3 22-32°C
SD SMP SMA
BANTEN 57.428 20.742 9.409
NTT SD SMP SMA
53.762 24.361 12.778
JARINGAN LION PARCEL DIPERLUAS » Yogyakarta
sudah lumayan,” ujarnya. Wakil Ketua Komisi X DPR RI Ferdiansyah mengingatkan, kuantitas guru nasional belum diimbangi kualitas. Kondisi ini, menurut dia, membuat pendistribusian tak merata, termasuk menjadikan kepentingan tenaga pengajar menjadi beragam. “Motivasi guru beragam, ada yang kerjanya menganggur, ada yang benar-benar ingin menjadi guru, sehingga pelatihannya tidak merata. Ini karena kapasitas gurunya juga berbeda-beda,” kata Ferdiansyah. Karena itu, Ferdiansyah berharap, peningkatan pelatihan guru diikuti dengan komitmen tenaga pengajar. Selain itu, guru yang berlatar belakang pendidikan keguruan harus diprioritaskan dalam pelatihan. Upaya ini, ia optimistis, membuat persoalan kekurangan guru berkualitas dapat dibenahi. “Guru matematika harus jadi
jadi sekarang masih ada guru belum S1 tapi sudah diangkat menjadi guru, tidak kompeten, bahkan tidak memiliki sertifikat pendidik,” kata Sumarna. Jika pemerintah daerah tak menaati aturan tersebut, Sumarna pesimistis pemerataan guru yang berkualitas sulit dicapai. Apalagi, sambungnya, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tak memiliki kewenangan untuk memberikan sanksi, efek otonomi. Di sisi lain, Sumarna menganggap anggaran kebutuhan guru di daerah sudah membaik. Alhasil, ia melanjutkan, pemerintah tak perlu merevisi atau meningkatkan tunjangan untuk guru nasional. Selain mendapatkan gaji pokok, kata Sumarna, tenaga pengajar juga menerima tunjangan profesi. “Kalau mengajar di daerah khusus akan mendapatkan tunjangan khusus, artinya sudah tiga kali gaji. Jadi tidak perlu (ditingkatkan), karena
23-32°C
Surabaya
26-35°C
SD SMP SMA
PAPUA 17.500 7.663 4.178
PAPUA BARAT SD 7.526 SMP 3.558 SMA 2.166
A7
Denpasar
guru matematika. Jangan seperti sekarang, guru olahraga tapi mengajar matematika, begitu juga sebaliknya,” imbaunya. Selain itu, Ferdiansyah juga mengkritik sistem rekrutmen guru. Untuk meningkatkan kualitas guru, menurutnya, sistem rekrutmen perlu diperbaiki. Ia menilai perlu dibuat sistem untuk mengatur perencanaan karier guru. Tujuannya mendorong minat guru, termasuk mendukung peningkatan kualitas guru. “Tahapan perekrutan guru harus benar, dibuatkan carier planing yang benar, baru ada peningkatan kompensasi guru yang bisa berdampak pada kualitas. Jangan seperti sekarang, mau rajin atau malas gajinya sama rata,” ungkapnya. O INTAN NIRMALA SARI
Insentif 5.000 Guru Honorer Telat Lima Bulan
» A11
AS UJI RUDAL BALISTIK ANTARBENUA » 26-35°C
Hujan Lebat
Hujan Sedang
Hujan Ringan
Berawan
A15 Cerah Berawan
Cerah sumber: BMKG