Harian Nasional

Page 1

MINGGU, 5 JANUARI 2014 | Nomor 124 Tahun I

»C21

ASA MULIA

KEPALA BSN BAMBANG PRASETYA

Perang Peranti Standardisasi

SURGA SEPATU

A

Hari ini 32 halaman | Rp 3.000,-

TAMAN PURING

AS Roma ingin membuka lembaran 2014 dengan sempurna dan juara.

»A6-A7

»B13

NASIONAL H A R I A N

DINAMIS DAN MENCERAHKAN

Meninjau Kesiapan Pelaksanaan BPJS

ANTARA | M RISYAL HIDAYAT

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono didampingi Ibu Ani Yudhoyono mengamati pelayanan Poli Gigi di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Pucang Sewu, Jalan Pucang Anom Timur Surabaya, Sabtu (4/1). Presiden SBY juga meninjau kesiapan pelaksanaan puskesmas ini sebagai Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS). Presiden dan Ibu Negara melakukan kunjungan kerja ke Jawa Timur sejak Jumat (3/1) hingga Minggu (5/1) ini. Jumat malam Presiden SBY dan Ibu Ani Yudhoyono menghadiri Haul Gus Dur di Jombang.

PRESIDEN UMUMKAN KENAIKAN ELPIJI 12 KILOGRAM

Masyarakat Diminta Tetap Tenang JAKARTA (HN) Masyarakat di­ minta tetap tenang dan tidak ter­ pancing oleh sejumlah informasi sumir serta menyesatkan yang dapat membuat situasi tidak kondusif. Masyarakat juga di­ minta melaporkan ke Pertamina bila menemukan agen atau dis­ tributor nakal yang menaikkan harga di luar batas kewajaran. Permintaan itu dikemuka­ kan Vice President Corporate Communication Pertamina Ali Mu­dakir ketika dihubungi, tadi malam. Ali dimintai tanggapan soal rencana Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang akan mengambil keputusan soal harga elpiji nonsubsidi tabung 12 kilo­ gram, Minggu (5/1). “Saya tidak berani mengatakan apa pun. Bapak Wakil Presiden sudah menyebutkan Presiden yang akan mengumumkan soal kenaikan elpiji 12 kg besok. Saya hanya berharap masyarakat tetap Jakarta

22-32° C

Bandung

tenang,” kata Ali kepada HARIAN NASIONAL di Jakarta, Sabtu (4/1). Ketika ditanya apakah rapat tersebut membahas pembatalan Keputusan Menteri ESDM terkait kenaikan harga elpiji 12 kg yang telah diputuskan pada 1 Janu­ ari 2014, Ali tidak bersedia men­ jawabnya. Kemarin, Wakil Presiden (Wapres) Boediono mengadakan rapat bersama sejumlah menteri dan pejabat tinggi negara mem­ bahas kenaikan gas elpiji 12 kg di Istana Wapres. Kepada wartawan usai pertemuan, Wapres berkata, ““Besok akan ada rapat untuk membahas elpiji dengan Presiden dan besok akan diputuskan.” Berlangsung sekitar 3,5 jam, rapat antara lain dihadiri Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa, Menteri Energi Sumber Daya Mineral Jero Wacik, Menteri Keuangan Chatib Basri, Kepala UKP4 Kuntoro Mangkusubroto,

21-29° C

Semarang

24-31° C

Yogyakarta

dan Dirut PT Pertamina Karen Agustiawan. Menurut Wapres, dalam rapat dibahas secara rinci untuk kebi­ jakan baru harga gas elpiji dengan melihat dari berbagai sudut serta sudah melakukan pengecekan di lapangan. Boediono mengatakan rapat membahas laporan yang disampaikan para menteri dan masukan dari masyarakat yang selama ini berkembang. “Kita tadi juga bahas menge­ nai stok dan sistem distribusi gas agar sampai ke masyarakat de­ ngan lancar,” kata Wapres. Setelah berbagai masukan di­ peroleh, kata Wapres, hasil rapat akan diserahkan kepada Presiden yang sejak Jumat sampai Minggu (3-5 Januari) melakukan kunjung­ an kerja ke Jawa Timur. “Jadi ha­ sil rapat hari ini belum bisa kita sampaikan ke publik dan besok akan dilaporkan kepada Presiden,” ­katanya, seperti dikutip Antara. 23-30° C

Surabaya

25-32° C

Menko Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan keputusan yang diambil nanti, yang terbaik untuk masyarakat. Ketika dide­ sak apakah hasil yang mengun­ tungkan itu berupa penurunan harga, Hatta mengatakan, “Besok kita tunggu saja yang di­sampaikan Presiden di Halim.” PT Pertamina (Persero) per 1 Januari 2014 menaikkan harga elpiji nonsubsidi tabung 12 kg sebesar 68 persen. Ali Mun­ dakir di Jakarta, Rabu (1/1) me­ ngatakan, kenaikan itu dilaku­ kan untuk menekan kerugian bisnis elpiji 12 kg yang rata-rata Rp 6 triliun per tahun. Anggota Komisi VII (bidang energi) DPR Dewi Aryani me­ minta Pertamina mengklarifikasi soal kerugian terkait alasan me­ naikkan harga elpiji per 1 Ja­ nuari. “Harus diklarifikasi yang merugi itu Pertamina sebagai holding company (perusahaan

Denpasar

23-31° C

Hujan Lebat

Hujan Sedang

induk) atau hanya business unit elpiji? Ini jangan menjebak rakyat seolah-olah rakyat bersalah dan tidak mendukung Pertamina kalau menolak kenaikan harga ­elpiji,” katanya. Pertamina, kata Dewi, memi­ liki core business (bisnis utama) di dua sektor, hulu dan hilir. Di hulu, eksplorasi dan produksi minyak, gas, dan panas bumi. Di hilir, pengolahan, pemasaran dan niaga, serta perkapalan. Menurut Dewi, kilang LNG Per­ tamina di Arun enam unit pengo­ lahan (train) dan Bontang delapan train. Kapasitas Arun 12,5 juta ton, LNG Badak 18,5 juta ton, serta menghasilkan elpiji di Bran­ dan, Dumai, Musi, Cilacap, Balik­ papan, Balongan, dan Mundu. “Dari sini Pertamina harus transparan kepada rakyat soal cost production elpiji selama ini berapa? Berapa harga pokok e­ lpiji di pasa­ ran?” katanya. l EKO BUDI HARSONO Hujan Ringan

Berawan

Cerah Berawan

Cerah sumber: BMKG


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.