JUMAT, 6 FEBRUARI 2015 | Nomor 502 Tahun II
Hari ini 32 halaman | Rp 3.000,-
Penurunan Harga BBM Dikaji
Ide Cemerlang Antisipasi Banjir
»A7
»C25
A
B17
REAL BABAK BELUR Los Blancos bakal kehilangan tiga pemain inti di derby besok.
DINAMIS DAN MENCERAHKAN
495.143 Sarjana Menganggur Melihat Lulusan Universitas dari Kemampuan Praktisnya, Dinilai Keliru
ANTARA | NYOMAN BUDHIANA
JAKARTA (HN) Jumlah pengangguran terdidik di Tanah Air belum juga beranjak turun. Salah satu faktor pemicunya, pertumbuhan lulusan universitas tak diimbangi tersedianya lapangan pekerjaan dan kurangnya kesadaran lulusan menciptakan lapangan pekerjaan. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah pengangguran terdidik lulusan universitas pada 2013 sebanyak 434.185 meningkat menjadi 495.143 pada 2014. Kondisi ini menjadi ancaman serius menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) tahun ini. Ketua Umum Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia Edy Suandi Hamid berpendapat, inti MEA yaitu meliberalisasikan lalulintas tenaga kerja. Kondisi ini memungkinkan lulusan universitas di Tanah Air semakin banyak menganggur karena ketatnya persaingan. “Pemerintah harus serius menyiapkan tenaga kerja agar diketahui perkiraan kebutuhan lulusan dalam bidang yang dibutuhkan,” katanya kepada HARIAN NASIONAL di Jakarta, Kamis (5/2). Menurut Edy, program studi harus disesuaikan kebutuhan dunia kerja. Dia mencontohkan program studi ekonomi yang hampir ada di seluruh universitas. Jika lulusannya berlebihan, akan menimbulkan pengangguran. “Pemerintah terutama kementerian terkait harus bersinergi dengan BPS dan universitas serta dunia usaha menghadapi persoalan ini,” katanya. Sosiolog Universitas Nasional Jakarta Nia Elvina berpendapat, salah satu cara mengatasi masalah pengangguran terdidik harus dimulai dari pembenahan sektor riil. Kebijakan pemerintah pusat maupun pemerintah daerah harus mengacu pertumbuhan ekonomi dengan menguatkan serta membuka industri-industri baik swasta
maupun negeri sebagai kekuatan nasional. “Pembukaan sektor industri yang menjadi kekuatan nasional itu seperti maritim, pertanian, atau kelautan. Tujuannya, mengurangi tingkat kenaikan jumlah pengangguran terdidik setiap tahunnya,” ujarnya. Menurut dia, jika hal tersebut dilakukan dengan benar dan industri-industri sudah mulai dihidupkan sesuai potensi alam yang dimiliki Indonesia, segala kebutuhan rakyat bisa tercukupi. Di sisi lain, masyarakat harus ikut andil memajukan pendidikan dan perekonomian dengan mendukung segala program pemerintah yang bertujuan mengurangi pengangguran. “Dampak penganguran cukup besar karena bisa menyebabkan masalah sosial termasuk tindakan menyimpang seperti bunuh diri,” tutur Nia. Pengamat Pendidikan Darmaningtyas berpendapat, pendidikan di universitas seharusnya menumbuhkan kemandirian bangsa. “Kualitas mutu lulusan universitas semestinya katajaman analisis dan sikap kritisnya, bukan kemampuan praktis di dunia kerja. Pelajaran kewirausahaan diperlukan. Jadi buatlah lapangan pekerjaan,” katanya. Menurut Darmaningtyas, universitas didirikan tidak untuk menyiapkan lulusannya masuk ke dunia kerja, melainkan memiliki bekal pengetahuan menghadapi problema kehidupan. Universitas didirikan demi mencari kebenaran. Oleh karena itu, selama berpuluh tahun sejak kemerdekaan, peran universitas pada moral force (kekuatan moral) ketika ada persoalan-persoalan terkait kehidupan berbangsa dan bernegara. “Melihat lulusan universitas dari kemampuan praktisnya, keliru. Pembelajaran di universitas tentu banyak teori ketimbang praktik. Praktik banyak ditekankan di institut atau sekolah tinggi.” O WAHYU NUGROHO
SURVEI ANGKATAN KERJA NASIONAL
HARIAN NASIONAL | JOKO SUTRISNO
Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan
IBUNDA MYURAN DI LAPAS KEROBOKAN Raji Sukumaran (kanan), ibu terpidana mati Myuran Sukumaran, bersama saudara perempuannya Brintha Sukumaran berkunjung ke Lapas Kerobokan, Denpasar, Bali, Kamis (5/2). Memori PK dua warga Australia terpidana mati dalam kasus narkoba Myuran Sukumaran dan Andrew Chan ditolak PN Denpasar sehingga proses hukum mereka telah final dan menunggu eksekusi. » Berita di Halaman A2
Jakarta
24-33° C
Bandung
22-30° C
Semarang
24-31° C
Yogyakarta
23-32° C
Surabaya
24-33° C
Tidak/belum Pernah Sekolah Belum/tidak Tamat SD SD SLTP SLTA Umum SLTA Kejuruan Diploma I, II, III atau Akademi Universitas TOTAL
2013
2014
Februari
Agustus
Februari
Agustus
112.435 523.400 1.421.873 1.821.429 1.874.799 864.649 197.270 425.042 7.240.897
81.432 489.152 1.347.555 1.689.643 1.925.660 1.258.201 185.103 434.185 7.410.931
134.040 610.574 1.374.822 1.693.203 1.893.509 847.365 195.258 398.298 7.147.069
74.898 389.550 1.229.652 1.566.838 1.962.786 1.332.521 193.517 495.143 7.244.905
Sumber: Badan Pusat Statistik
Denpasar
24-32° C
Hujan Lebat
Hujan Sedang
Hujan Ringan
Berawan
Cerah Berawan
Cerah sumber: BMKG