SABTU-MINGGU, 6-7 FEBRUARI 2016 | Nomor 807 Tahun III
A
Hari ini 40 halaman | Rp 3.000,-
KMP TINGGAL KENANGAN
NUANSA KONTEMPORER RUANG TAMU
»A3
»C29
» B17
DINAMIS DAN MENCERAHKAN
UPAYA JAGA
KENDI, ARI-ARI
T
radisi leluhur menjadikan kebudayaan Indonesia kian beragam. Dalam satu tradisi saja, masing-masing daerah memiliki ritus berbeda. Cara memperlakukan ari-ari atau plasenta
Contoh gerabah atau kendi produksi warga Jakarta yang lazim dipakai usai persalinan, Jumat (3/1).
MEMILIH BERTAHAN DENGAN TANAH »A2
bisa jadi contoh. Di Bali, ritus menanam ariari dilakukan dengan menggelar upacara Garbha Homa. Dalam Kitab Manawa Dharmasastra, perlakuan terhadap plasenta tak ubahnya saudara. Di dalam kitab, diceritakan bahwa ketika dalam kandungan, Bhatara Ciwa –perwujudan Tuhan– menggendong bayi. Tak ayal, saudara bayi (ari-ari) harus dirawat, wujud melindungi ciptaan Tuhan. Warga keturunan Batak lain lagi. Salah satu suku terbesar di Indonesia ini memercayai ari-ari sebagai saudara kembar bayi. Maka itu, usai keluar dari tubuh, ari-ari harus dimasukkan dalam bakul anyaman daun pandan, atau gerabah, untuk ditanam. Di Palembang, meski serupa, proses persemayaman harus diikuti sejumlah benda sebagai simbol pengharapan orangtua. Ragam benda akan mengikuti jenis kelamin. Perempuan, misalnya, disertai bumbu dapur. Jika bayi laki-laki, terlengkapi alat tulis. Di Jawa, ada upacara khusus memperlakukan ari-ari, mendhem. Bagi masyarakat Jawa, ritus ini menjadi salah satu cara menyikapi kehidupan, proses kelahiran. Ritus ini sarat nilai. Sesuai tradisi dan keper-
cayaan leluhur, mendhem ari-ari menjadi simbol dan pengakuan bahwa plasenta merupakan adik spiritual bayi. Keberadaan ari-ari pun bukan tanpa alasan. Bagi pemahaman masyarakat Jawa, ariari ada untuk melindungi bayi dari penyakit, baik datang dari bumi atau langit. Usai disemayamkan, mereka percaya ariari akan menjadi pengawal bayi saat menjalani kehidupan. Tradisi memperlakukan ariari di Indonesia, sejatinya menjadi ciri khas kebudayaan. Di luar Indonesia, tak ada temuan tradisi serupa. Kini, tradisi kian terkikis imbas modernitas. Tapi, upaya mempertahankan tradisi leluhur masih melekat di sebagian warga. HARIAN NASIONAL coba merekam keberadaan tradisi ini. O
SOSOK & PEMIKIRAN
EKONOMI
GLOBAL
HAULA ROSDIANA
MALINDO AIR BUKA RUTE KE HONG KONG
BABAK BARU KRISIS SURIAH
» A8 A9
» A11
Jakarta
23-34°C
Bandung
20-32°C
Semarang
24-37°C
Yogyakarta
23-34°C
Surabaya
25-36°C
» A15 Denpasar
25-34°C
Hujan Lebat
Hujan Sedang
Hujan Ringan
Berawan
Cerah Berawan
Cerah sumber: BMKG
Berkaitan Peringatan Tahun Baru Imlek 2567 , harian ini TIDAK TERBIT pada Senin, 8 Februari 2016 . HARIAN NASIONAL terbit lagi Selasa, 9 Februari 2016. Kepada pembaca dan relasi harap maklum.
FOTO-FOTO: HARIAN NASIONAL | AULIA RACHMAN
TRADISI