SABTU-MINGGU, 7-8 SEPTEMBER 2019 | Nomor 1835 Tahun VII
Hari ini 24 halaman | Rp 3.000,-
FINLANDIA vs ITALIA
TRAVEL & LIFESTYLE
KEBAHAGIAAN ITALIA
JEJAK ORIENTAL DI LANSKAP KOTA MODERN
» B9
» C17
A
DINAMIS DAN MENCERAHKAN BERITA UTAMA
SERENTAK MENOLAK PELEMAHAN KPK »
A3
ZONASI PENDIDIKAN TAK BISA INSTAN “BAPAK BANGSA” ZIMBABWE MENINGGAL DUNIA »
A4
EKONOMI
BATIK AIR BUKA RUTE DENPASAR-LABUAN BAJO »
A5
M BUDI DJATMIKO KETUA UMUM APTISI
» A6 A7
S
ejak lama, bambu men jadi bagian budaya bangsa Indonesia. Pada masa revo lusi, para pejuang mampu mengu sir penjajah dari Tanah Air meng gunakan bambu runcing. Berkat itu, sekitar 1.340 suku di Tanah Air lepas dari jerat penderitaan men jadi negara merdeka. Berpuluh tahun kemudian, riakriak perpecahan timbul tenggelam. Konflik berlatar per bedaan ras, suku, agama, dan pe mikiran, datang dan pergi. Per satuan dan kesatuan dalam bing kai NKRI perlu terus didengung kan agar harmoni bagi 264 juta jiwa di Tanah Air tetap terjaga. Salah satu media yang bisa digunakan adalah bambu yang diolah sedemikian rupa menjadi alat musik angklung. Alat musik ini mengajarkan harmoni seka ligus menghasilkan keindahan. Satu angklung bukan hanya ter diri satu tabung bambu, melain kan dua, tiga, atau lebih yang dirangkai dalam satu rangka. Setiap satu angklung me wakili satu not nada sehingga untuk memainkan sebuah lagu diperlukan beberapa angklung. Serupa dengan manusia yang tidak bisa hidup sendiri, perlu
Anak didik KDM yang sebagian besar anak jalanan dan kaum duafa tak perlu merasa terdiskriminasi lagi. bersosialisasi dengan yang lain nya agar bisa hidup selaras. Sedangkan tabung angklung menggambarkan perkembangan manusia. Tabung kecil merupakan gambaran manusia yang memiliki citacita. Sedangkan tabung besar mengibaratkan perlu usaha untuk menjadi besar. Kedua tabung itu mempunyai makna manusia harus tahu dan
paham akan batasanbatasan dirinya, layaknya kedua tabung angklung yang dibunyikan ber iringan menghasilkan harmoni. Pun manusia harus berjalan ber iringan sehingga menciptakan harmoni dalam kehidupan ber masyarakat. Cover story kali ini mengintip salah satu kegiatan Kampus Diakoniea Modern (KDM) di
Bekasi, Jawa Barat, yang mengajarkan kepada anak didik nya tentang indahnya harmoni melalui angklung. Meskipun ber asal dari berbagai daerah dan la tar belakang, mereka bisa hidup harmonis bersama di kampus itu. Mereka tak perlu lagi merasa ter diskriminasi karena sebagian be sar di antara mereka anak jalanan dan duafa yang kehilangan hak haknya. Melalui alat musik itu, mereka sangat terbantu dalam upaya melatih kesabaran dan fokus. Mereka yang semula hidup bebas menjadi terbiasa bersabar menunggu giliran agar sesuai ketukan dan tidak me lenceng dari lagu. Mereka pun harus fokus dengan terus mem perhatikan arahan dirigen kapan tiba bagiannya menggoyangkan angklung. l
MENGASAH KESABARAN DAN KERJA SAMA | MEREKA DIKARUNIAI POTENSI TERPENDAM » A2 Jakarta
24 - 31°C
Bandung
20 - 29°C
Semarang
24 - 33°C
Yogyakarta
23-32°C
Surabaya
26-35°C
Denpasar
26-35°C
Hujan Lebat
Hujan Sedang
Hujan Ringan
Berawan
Cerah Berawan
Cerah sumber: BMKG
SEKELOMPOK ANAK DIDIK KAMPUS DIAKONEIA MODERN (KDM) TENGAH BERLATIH MEMAINKAN ANGKLUNG DI KAMPUS JL RAWADOLAR NO 29 RT 001 RW 05, JATISAMPURNA, BEKASI, JAWA BARAT, RABU (4/9) – HARIAN NASIONAL | ESTI TRI PUSPARINI
KETAKUTAN PARLEMEN BERKOBAR