Harian Nasional

Page 1

JUMAT, 7 APRIL 2017 | Nomor 1147 Tahun IV

A

Hari ini 32 halaman | Rp 3.000,-

NAPOLI 3-2 JUVENTUS

TREBLE DI DEPAN MATA

KERAGAMAN BANGSA KULINER PERU

»B17

»C25

MULAI 31 MARET 2017

DENPASAR

BRISBANE

DINAMIS DAN MENCERAHKAN

PEMBATASAN KENDARAAN DI SEJUMLAH TOL DINILAI MENAMBAH KEMACETAN.

JAKARTA (HN) Rencana Kementerian Perhubungan membatasi jumlah kendaraan saat mudik Lebaran 2017 dengan ganjil-genap dikritik parlemen. Anggota Komivi V DPR dari Fraksi Gerindra Nizar Zahro mengingatkan, pemerintah harus mengkaji secara serius rencana pemberlakuan ganjil-genap di sejumlah jalan tol. Nizar menilai, sistem ini tak cocok diterapkan di jalan tol lantaran bertentangan dengan UU Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Dalam aturan, sambungnya, jalan tol harus bebas hambatan, termasuk penggunaannya tidak bisa dibatasi. “(Ganjil-genap) Tidak ada dalam undang-undang, jadi harus kaji lagi. Kami akan panggil (pemerintah) bisa mengatur sistem ini di jalan tol,” kata Nizar kepada HARIAN NASIONAL di Jakarta, Kamis (6/4). Penerapan ganjil-genap di sejumlah ruas jalan di Jakarta, menurut Nizam, memiliki payung hukum peraturan daerah. Jal tol, ia mengingatkan, digunakan masyarakat dari berbagai daerah, sehingga pengawasan dan penegakan hukum oleh kepolisian diprediksi sulit dilakukan. Anggota Komisi V DPR dari Fraksi Golkar Muhidin M Said mengatakan, komisi yang menaungi sektor perhubungan ini berencana memanggil Kementerian Perhubungan. Selain membahas rencana ganjil-genap, pembahasan juga untuk memastikan kesiapan angkutan Lebaran. “Saya pernah dengar sistem ini

(ganjil-genap), kami akan panggil (Kementerian Perhubungan) untuk minta penjelasan mekanisme seperti apa dalam sistem ini di jalan tol,” tutur Muhidin. Kendati demikian, ia berharap pemerintah serius membenahi persoalan kemacetan saat mudik Lebaran. Apalagi pada 2016 persoalan membuat 12 pemudik meninggal di kawasan Brebes, Jawa Tengah. Insiden ini harus jadi pemelajaran. AVP Corporate Communication PT Jasa Marga Dwimawan Heru mengatakan, pengoperasian jalan tol tunduk pada aturan yang berlaku. Secara teknis, sambungnya, sistem ganjil-genap bisa dilakukan. Namun, penerapan harus didahului mekanisme untuk pengaturan lalu lintas. PTJasaMarga,kataDwimawan, akan menjalankan aturan yang ditetapkan pemerintah. “Kami sebagai operator jalan tol tentunya mengikuti peraturan dan kebijakan-kebijakan pemerintah,” ungkap Dwimawan memastikan. Pengamat Kebijakan Publik dan Transportasi Agus Pambagio pesimistis penerapan ganjil-genap saat mudik dapat mengurai kemacetan. Sistem ini, ia melanjutkan, justru mempersulit penegakan hukum, termasuk menambah kemacetan. Ganjil-genap, menurut Agus, sulit diterapkan di jalan tol. “Bagaimana bisa mengurai kemacetan, justru malah tambah macet,” ujarnya. “Masak kendaraan dengan pelat nomor berbeda mau disetop tengah jalan, lalu ditilang. Ini akan tambah pa-

PEMBINAAN KPUD DIKEDEPANKAN » Jakarta

25-31°C

Bandung

20-30°C

A3 Semarang

rah kemacetannya.” Agus mengatakan, cuti Lebaran yang diberikan bersamaan juga membuat ganjil-genap tak efektif. Alhasil, pemerintah diharapkan mencari solusi lain agar mudik Lebaran tidak dibebani kemacetan. Sistem pembayaran nontunai, menurut Agus, lebih efektif untuk mengatasi antrean kendaraan saat bertransaksi di gerbang tol. “Semua dibuat nontunai, ini bisa mengurai. Karena selama ini masalahnya (kemacetan) ada di gerbang tol,” kata Agus. Saat transaksi, Agus mencatat, setidaknya memerlukan 15-20 detik. Padahal, dalam standar pelayanan minimum jalan tol, ia mengingatkan, maksimal transaksi sekadar tujuh detik. O DIAN RISKI ROSMAYANTI KATA MEREKA TENTANG GANJILGENAP MUDIK

Yogyakarta

PERTAMINA VS PERTAMINI Pedagang bensin eceran menggunakan SPBU mini, biasa disebut Pertamini, menunggu pembeli di kawasan Ciganjur, Jakarta, Kamis (6/4). PT Pertamina (Persero) melarang masyarakat membeli bensin Pertamini lantaran tidak aman. Kehadiran Pertamini juga dinyatakan ilegal karena melanggar UU Migas. >> Berita di Halaman A7

» A2 FUNGSIONALISASI TRANS JAWA

PURWOREJO - WILANGAN 18 KM SAWAHAN - KEDUNGJATI KENDAL - KALIWUNGU 6 KM 13,5 KM BREBES TIMUR - TEGAL KLITIK - GULUNGAN KENDAL - KALIWUNGU SEPANJANG - WRR 10 KM 11 KM 13,5 KM 4,3 KM JAKARTA Merak TEGAL - PEMALANG WRR - DRIYOREJO Cikampek MANTINGAN - NGAWI 26,9 KM Tangerang 5,07 KM Palimanan 34,2 KM DRIYOREJO - KRIYAN Bogor Cirebon 6,1 KM SEMARANG Demak SURABAYA Pejagan Ngawi Gresik Cianjur Sumedang Bawen Madura Pemalang Batang Kertosongo Sukabumi Cileunyi Tanjung Perak Padalarang Juanda Mantingan Mojokerto Gempol Solo Masuruan Yogyakarta Pandaan PEMALANG - PEKALONGAN Malang 23,3 KM Pasuruan Situbondo BATANG - BATANG TIMUR PEKALONGAN - BATANG Banyuwangi 3,2 KM 15,9 KM BATANG TIMUR - WELERI SOLO - KARANGANYAR 36,35 KM 10 KM WELERI - KENDAL SRAGEN - MANTINGAN Sumber: Kementerian Perhubungan 11,05 KM 21,35 KM

SUKET PILKADA DKI JAKARTA JADI MASALAH » 22-32°C

HARIAN NASIONAL | YOSEP ARKIAN

Ganjil-Genap Mudik Dikritik

23-32°C

Surabaya

A11

26-35°C

Denpasar

DUTERTE KERAHKAN PASUKAN KE LAUT CHINA SELATAN » 26-35°C

Hujan Lebat

Hujan Sedang

Hujan Ringan

Berawan

A15

Cerah Berawan

Cerah sumber: BMKG


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
Harian Nasional by Harian Nasional - Issuu