Harian Nasional

Page 1

SELASA, 7 JUNI 2016 | Nomor 906 Tahun III

Hari ini 32 halaman | Rp 3.000,-

PESISIR AUSTRALIA LULUH LANTAK

KE BINATU SEPATU PUN JADI “BARU”

»A11

»C25

A

DINAMIS DAN MENCERAHKAN

Kenaikan Pangan Dinilai Anomali FILOSOFI PEMERINTAH DAN PENGUSAHA DIANGGAP BERBEDA

HARIAN NASIONAL | YOSEP ARKIAN

JAKARTA (HN) Kenaikan harga pangan menjelang Ramadhan di Indonesia seperti budaya. Kenaikan harga jelang hari-hari besar keagamaan hanya terjadi di Indonesia. Direktur Eksekutif Institute for Development Economics and Finance (INDEF) Enny Sri Hartati mengatakan, di negara lain yang mayoritas warganya menganut Islam seperti di Malaysia dan Brunei Darussalam, tidak mengalami gejolak harga pangan. “Bahkan di Eropa dan lainnya, hari besar keagamaan justru menjadi ajang diskon. Saat Natal, biasanya ada diskon besar-besaran,” katanya di Jakarta, Senin (6/6). Menurut dia, diskon saat Natal yang diberikan pengusaha merupakan strategi meningkatkan pangsa pasar. Saat ada permintaan besar, mereka akan menggunakan momentum menarik pembeli. Itu dilakukan karena persaingan yang ketat antara pelaku usaha di negaranegara lain. Pemberian diskon dinilai dapat memudahkan penetrasi pasar. “Pada hari besar keagamaan memang ada peningkatan permintaan. Tapi di Indonesia yang unik setiap kali perayaan keagamaan, permintaannya bisa jauh lebih tinggi,” ujar Enny. Ia menilai, saat ini gejolak harga pangan sudah sangat parah. Menjelang hari besar keagamaan seperti Ramadhan, Idul Fitri atau Natal, kenaikan sepertinya telah menjadi agenda rutin. “Saat Orde Baru, dua-tiga hari atau seminggu sebelum puasa memang ada kenaikan harga. Tapi saat ini sebulan sebelum Ramadhan harga-harga sudah naik,” katanya.

Warga berburu hidangan berbuka puasa (takjil) di Pasar Bendungan Hilir (Benhil), Jakarta, Senin (6/6). Di bulan Ramadhan, Pasar Benhil selalu menawarkan aneka hidangan untuk berbuka puasa.

Menteri Pertanian Amran Sulaiman menyatakan sudah bertemu Presiden Joko Widodo membahas perkembangan harga pangan. Harga beras, cabai, bawang, ayam, dan minyak goreng, menurut dia, turun 5,5 persen di tingkat produsen. Namun dia mengakui memang ini ada anomali. “Mengapa kita produsen minyak goreng CPO terbesar di dunia, kita ekspor. Tapi harganya kok ikut naik. Ayam stoknya berlipat kok juga naik,” ujar Amran. Deputi Bidang Statistik, Distribusi, dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS) Sasmito Hadi Wibowo mengatakan, seharusnya kenaikan harga tidak akan terjadi

HARGA KEBUTUHAN POKOK NASIONAL JUNI 2016 (RP/KG) KOMODITAS/TANGGAL

1

2

3

6

Daging Sapi

113.370

114.050

114.050

116.190

Daging Ayam Broiler

32.170

32.330

32.330

32.780

Telur Ayam Ras

23.790

23.890

23.890

24.230

Tepung Terigu

9.000

9.010

9.010

8.990

Kedelai Impor

10.860

10.800

10.800

10.770

Kedelai lokal

11.140

11.170

11.170

11.190

Beras Medium

10.570

10.570

10.570

10.570

Gula Pasir

15.520

15.530

15.530

15.670

Cabai Merah Keriting

30.840

30.930

30.930

33.020

31.860

33.240

Cabai Merah Biasa

31.850

31.860

Bawang Merah

40,620

40,320

sepanjang produksi terpenuhi. Ia mencontohkan, kenaikan harga daging sapi yang terus terjadi menjelang Lebaran dan Idul Adha.

40.320 39.410 Sumber: Kementerian Perdagangan

“Kuncinya, sediakan pasokan yang cukup di seluruh Indonesia. Sepanjang produksi ada, tidak ada masalah soal harga pangan.”

Ketua Asosiasi Pedagang Daging Indonesia (APDI) Asnawi mengatakan, kenaikan harga pangan, khususnya daging sapi, dipicu kekurangan pasokan dan pelemahan nilai tukar rupiah. Ia menilai, kebijakan impor yang dilakukan pemerintah pun belum mampu menekan harga pangan di Tanah Air. “Untuk bisa menekan harga, pemerintah perlu swasembada daging. Tapi untuk bisa swasembada daging, pemerintah harus swasembada sapi dulu,” ujarnya. Ia menyarankan pemerintah menyediakan data sapi atau produksi pangan lainnya secara akurat. Selain itu importasi induk sapi betina harus dilakukan karena sudah banyak yang dipotong untuk konsumsi masyarakat. “Jadi bukan impor daging sapi beku. Masyarakat tidak mau karena bukan daging sapi segar,” ujarnya. Ketua Asosiasi Pengusaha Importir Daging Indonesia, Thomas Sembiring mengatakan, kebijakan impor sudah dilakukan pemerintah sejak 1970-an. Namun sejak 2012-2013, kata dia, kegaduhan mulai terjadi karena pemerintah menekan kuota impor hingga 60 persen. “Filosofi pemerintah dan pengusaha berbeda. Pemerintah ingin harga pangan stabil tapi kan pengusaha harus bermain karena pasar terus bergerak. Bursa (pasar modal) saja 10 menit bergerak,” katanya. Ia menilai, permintaan kebutuhan pokok tidak bisa ditahan karena populasi terus naik. “Kuncinya stok. Masalahnya, tidak ada yang tahu stok pangan kita berapa (yang valid),” ujarnya. O ELVI ROBIATUL ADAWIYAH

IMSAKIYAH RAMADHAN 1437 H | 7 JUNI 2016 JAKARTA & SEKITARNYA Imsak 04.27 Subuh 04.37 Maghrib 17.48

SURABAYA & SEKITARNYA Imsak 04.05 Subuh 04.15 Maghrib 17.22

MEDAN & SEKITARNYA Imsak 04.42 Subuh 04.52 Maghrib 18.37

MAKASSAR & SEKITARNYA Imsak 04.35 Subuh 04.45 Maghrib 17.59

BALIKPAPAN & SEKITARNYA Imsak 04.38 Subuh 04.48 Maghrib 18.16

MANADO & SEKITARNYA Imsak 04.01 Subuh 04.11 Maghrib 17.48

JAYAPURA & SEKITARNYA Imsak 04.09 Subuh 04.19 Maghrib 17.40 Sumber: Kementerian Agama RI

Jakarta

24-33°C

Bandung

21-29°C

Semarang

:25-32°C

Yogyakarta

24-33°C

Surabaya

26-35°C

Denpasar

26-35°C

Hujan Lebat

Hujan Sedang

Hujan Ringan

Berawan

Cerah Berawan

Cerah sumber: BMKG


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.