SENIN, 8 MEI 2017 | Nomor 1170 Tahun IV
A
Hari ini 32 halaman | Rp 3.000,-
CHELSEA vs M’BROUGH
LIFESTYLE
GERBANG JUARA
ANTIK, GAYA, & BERDAYA
»B17
»C25
DINAMIS DAN MENCERAHKAN
Pelaku Selalu Berulang
JAKARTA (HN)
Terungkapnya keberadaan grup pornografi anak oleh Polda Metro Jaya, medio Maret kemarin, membuka tabir ihwal tingginya ancaman jerat kekerasan seksual terhadap anak. Memasuki Mei, kasus eksploitasi seksual anak terjadi kembali. Berawal dari informasi masyarakat, Polda Kalimantan Timur membekuk seorang muncikari berinisial DL. Perempuan berusia 21 tahun itu ditangkap karena mengeksploitasi anak menjadi pekerja seks komersial. Hasil riset End Child Prostitution, Child Pornography, and Sexual Purposes (ECPAT) Indonesia, kasus prostitusi anak selalu bergerak dinamis. Namun, dari sejumlah perkara, ECPAT mencatat, permintaan terhadap anak laki-laki bisa mencapai 40 persen. Permintaan tertinggi berada di wilayah urban dan pariwisata, mayoritas didatangi turis asing, seperti Jakarta, Bali, Yogyakarta, Medan, Surayaba, dan Bandung. Perihal usia, dalam catatan ECPAT, juga dinamis. Jika sebelumnya usia tertinggi berada dalam rentang 12-14 tahun, kini menjadi 10-12 tahun, disusul 6-8 tahun. Ketua Riset Budaya dan Pariwisata ECPAT Indonesia Vitria Ariani khawatir, kasus anak menjadi korban kekerasan seksual terus terulang. Alasannya, jelas Vitiria, regulasi yang mengatur tentang pencegahan dan penanggulangan prostitusi anak belum berpihak kepada korban. Kondisi ini, menurut dia, belum terlihat ada perbaikan. “Regulasi banyak, tetapi belum menyentuh jaringan sindikatnya,” kata Vitria kepada HARIAN NASIONAL di Jakarta, Minggu (7/5). Setumpuk aturan tersebut,
ia mencontohkan, belum menyentuh sektor industri, seperti perhotelan dan indekos. Padahal, penyedia fasilitas penginapan itu dinilai turut memengaruhi kehadiran prostitusi anak. Hasil kajian ECPAT, sektor industri dan masyarakat memberi dampak terbesar terkait tren prostitusi anak. “Modusnya semakin beragam, anak seolaholah menyusul orang tua ke hotel,” ungkapnya. Alhasil, ia berharap, regulasi yang mengatur khusus perihal antisipasi terus ditingkatkan. Di Amerika Serikat, ia mencontohkan, terdapat hotel yang menolak transaksi tamu mencurigakan. Namun, persoalannya, kata Vitria, “industri (kebanyakan) tidak peduli dan hanya mementingkan keuntungan. Dituntut pun sulit karena belum ada aturan yang spesifik.” Upaya lain, menurut Vitria, pemerintah perlu melibatkan instansi lain guna mencegah dan menanggulangi persoalan. Caranya, kata dia, bisa dengan memasukkan seksologi dan kejahatan seksual dalam kurikulum pendidikan. Tujuannya mengubah cara pandang dan sikap anak terhadap permasalahan seksual. Kendati begitu, ia mengingatkan, materi pelajaran harus disesuaikan dengan kebudayaan. Hasil penelusuran Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), maraknya kasus prostitusi anak juga dilatari belum terkoordinasinya penegakan hukum. Ketua KPAI Asrorun Ni’am Sholeh mengatakan, terdapat beberapa kelemahan yang membuat kasus prostitusi anak kerap terjadi, utamanya terkait ketegasan hukum. “Rata-rata pelaku prostitusi dilakukan germo atau orang dewasa dan cenderung berulang. Ini menunjukkan penegakan hukum kita belum cukup kuat,” kata Asrorun.
WACANA PEMERINTAH TAK RELEVAN » Jakarta
25-31°C
Bandung
20-30°C
A3
Semarang
PANGGUNG MEGADETH Grup band thrash metal asal Amerika Serikat Megadeth tampil di panggung Hammersonic Festival 2017 di Jakarta, Minggu (7/5) malam. Band yang digawangi Dave Mustaine, David Ellefson, Kiko Loureiro, dan Dirk Verbeuren itu berhasil memuaskan dahaga penggemar musik metal Tanah Air, setelah pada 2014 grup yang sempat bubar pada 2002 itu gagal menggelar konser efek kondisi kesehatan sang vokalis Dave Mustaine.
HARIAN NASIONAL | BAYU INDRA KAHURIPAN
EKSPLOITASI SEKSUAL ANAK
ANAK TERJERAT EKSPLOITASI SEKSUAL RIAU 2 KASUS
KALTIM 1 KASUS
DKI JAKARTA 3 KASUS TEMUAN:
Maret 2017 JABAR 1 KASUS
GORONTALO 1 KASUS
JATIM 1 KASUS BALI 1 KASUS
JATENG 1 KASUS
TEMUAN: OKTOBER 2016 TREN KASUS
ANAK YANG DIPERDAGANGKAN
45,5 %
ANAK YANG DILACURKAN
18,2 %
Sumber: ECPAT
LAMPUNG DKI JAKARTA JAWA TIMUR KALTENG KALTIM PROSTITUSI ONLINE PROSTITUSI ANAK PORNOGRAFI ANAK
ANAK DALAM JERAT KEKERASAN PELAKU KEKERASAN SEKSUAL 2015
157
kasus
2016
146
kasus
KORBAN PROSTITUSI ONLINE 2015
117
kasus
2016
112
kasus
KORBAN KEKERASAN SEKSUAL 2015
218
kasus
2016
192
kasus
KORBAN EKSPLOITASI SEKS KOMERSIAL 2015
76
kasus
2016
69
kasus
Yogyakarta
23-32°C
Surabaya
26-35°C
>> Berita Terkait di A2
Sumber: Komisi Perlindungan Anak Indonesia
LION AIR GROUP DUKUNG PENGEMBANGAN PARIWISATA » 22-32°C
5 KASUS 150 KASUS 2 KASUS 2 KASUS 1 KASUS 3 KASUS 7 KASUS 150 KASUS
Faktor lain, ungkap Asrorun, yakni gaya hidup hedonisme tanpa kontrol moral dan agama. Selain itu, ekonomi turut menjadi faktor penyebab. Dalam konteks ini, menurut Asrorun, pelaku kerap mengiming-imingi korban dengan rayuan materi. Maraknya tempat hiburan, Asrorun menilai, juga kerap dimanfaatkan sebagai wadah melakukan tindak prostitusi. Di beberapa tempat hiburan, sambungnya, tidak cukup selektif menyaring pengunjung. Alhasil, pintu untuk anak-anak bisa terbuka. Kondisi ini kemudian dimanfaatkan pelaku eskploitas. “Upaya preventif perlu ditingkatkan. Bukan rahasia sering kali ada backing yang melindungi kegiatan ilegal dengan permainan uang. Perlu penegakan hukum yang lebih tegas. Siber pungli harus juga menjangkau hal-hal seperti ini,” imbaunya. Ihwal instrumen hukum, Asrorun menyatakan telah membaik. Namun, ia menambahkan, penegakan hukum belum optimal. O HABSARI | INTAN NIRMALA SARI
Denpasar
A7
26-35°C
PILPRES PENDOBRAK TRADISI » Hujan Lebat
Hujan Sedang
Hujan Ringan
Berawan
A15
Cerah Berawan
Cerah sumber: BMKG