MINGGU, 9 NOVEMBER 2014 | Nomor 417 Tahun II
Hari ini 32 halaman | Rp 3.000,-
SOCIEDAD vs ATLETICO MADRID
Saatnya Melambung » B13
SOSOK
Slow IT?
Cloud Social Media
A
IndonesianCloud can help
Mobility
www.indonesiancloud.com
Big Data Analytics
TEGUH DAN RUNTUHAN TEMBOK BERLIN DI PONDOK PETIR » A6-A7
DINAMIS DAN MENCERAHKAN
CATALONIA DAN REFERENDUM SETENGAH HATI » A5
KETIKA PONSEL CHINA GEMPUR INDONESIA » C21
Calon Jaksa Agung Diserahkan ke KPK
ANTARA | YULI SEPER
ICW meminta Presiden cermat memilih Jaksa Agung agar tak ada konflik kepentingan yang berpotensi disabotase parpol.
KEPRI FASHION CARNIVAL Peserta dari Kota Tanjungpinang dalam “Kepri Fashion Carnival” di Tanjungpinang, Kepulauan Riau, Sabtu (8/11). Sebanyak 140 model berpartisipasi dalam “Kepri Fashion Carnival” yang mengangkat tema kostum Regalia, yakni benda-benda pusaka yang melambangkan sifat-sifat Sultan atau Raja Kerajaan Melayu Riau Lingga.
Jakarta
24-34° C
Bandung
22-32° C
Semarang
24-34° C
Yogyakarta
24-33° C
Surabaya
JAKARTA (HN) Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Tedjo Edy Purdijatno mengaku telah menyerahkan sejumlah nama calon Jaksa Agung kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi). Nama-nama tersebut telah diserahkan Presiden kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK). Kedua lembaga tersebut dilibatkan untuk menelusuri rekam jejak calon Jaksa Agung pengganti Basrief Arief. “Sudah diserahkan,” kata Tedjo di Jakarta, Sabtu (8/11). Menurut dia, tidak ada maksud tarik ulur dalam menunjuk Jaksa Agung. Presiden Jokowi cukup hati-hati dalam menentukan figur Jaksa Agung yang dianggap layak. “Beliau (Pak Jokowi) tak ingin buru-buru. Pak Presiden ingin memberikan yang terbaik dalam keputusannya.” Dia mengaku belum mengetahui berapa nama calon Jaksa Agung yang diserahkan ke KPK dan PPATK, termasuk identitas calon. “Itu tetap keputusan Presiden. Yang jelas sudah mengerucut dan telah diserahkan,” katanya. Siapa pun yang menjadi Jaksa Agung, baik dari kalangan internal maupun eksternal, Tedjo berharap tetap yang terbaik. Sosok Jaksa Agung berkualitas sangat penting untuk menentukan kemajuan institusi kejaksaan dalam menindak perkara hukum. Kriteria Jaksa Agung, kata dia, perlu dilihat dari beberapa faktor. Mulai dari faktor penegakan hukum, kecerdasan dalam melaksanakan penegakan hukum, dan lain-lain. “Intinya harus tegas, independen, dan bisa menegakkan hukum dengan baik.” Berdasarkan informasi, sejumlah nama beredar dari kalangan internal sebagai calon Jaksa Agung. Mereka adalah Wakil Jaksa Agung Andhi Nirwanto, Jampidsus R Widyo Pramono, dan mantan Jamwas Marwan Efendi. Dari eksternal, ada nama Ketua KPK 24-35° C
Denpasar
24-34° C
Hujan Lebat
Abraham Samad, Wakil Ketua KPK Zulkarnaen, Ketua PPATK M Yusuf, politikus PDI-P Trimedya Pandjaitan, mantan Ketua PPATK Yunus Husein, dan mantan anggota UKP4 Mas Achmad Santosa. Dikonfirmasi perihal kabar yang beredar itu, Tedjo tetap menutup rapat. Dia enggan menjawab secara pasti. “Iya, bisa benar, bisa tidak,” ucapnya. Selain nama-nama tersebut, belakangan muncul nama baru. Dia adalah anggota DPR 2014-2019 HM Prasetyo yang diusung Partai NasDem. “Iya benar. Itu hak ketua umum mengajukan kadernya. Tapi kita lihat saja hasilnya nanti,” ujarnya. Koordinator Badan Pekerja Indonesia Corruption Watch (ICW) Ade Irawan berharap Presiden Jokowi tak keliru menunjuk Jaksa Agung. Dia menyebut jabatan tersebut sangat berperan memengaruhi kemajuan institusi hukum Kejaksaan. “Jabatan tersebut sangat penting dan strategis dalam penegakan hukum. Jaksa Agung harus berintegritas, memiliki kapasitas, dan paham teknis hukum,” kata Ade. ICW meminta Presiden Jokowi cermat memilih Jaksa Agung yang layak sehingga konflik kepentingan tidak berpotensi disabotase partai politik. Penegakan hukum yang objektif juga dapat terwujud. “Jangan sampai jabatan Jaksa Agung menjadi posisi bagi-bagi jatah antarpartai.” Pelaksana Tugas Jaksa Agung Andhi Nirwanto dikabarkan telah menghadap Jokowi di Istana. Namun ketika dikonfirmasi, Andhi mengelak menjelaskan kebenaran kabar itu. “Siapa bilang? Tanya langsung saja ke Istana,” kata Wakil Jaksa Agung itu. Ia mengaku tak ingin muluk-muluk, tetapi siap jika diberi kepercayaan memimpin Korps Adhyaksa. Ia pun akan menjalankan semua proses penanganan kasus di Kejaksaan. “Kita laksanakan semuanya. Semua penanganan perkara sudah ada UU dan Standar Operasional Prosedur (SOP)nya. Jadi tinggal pelaksanaan saja,” ujarnya. Basrief Arief sebelumnya mengaku lebih menginginkan penggantinya dari internal Kejaksaan. Dia menilai banyak kalangan muda di internal yang dianggap layak. O RIDWAN MAULANA Hujan Sedang
Hujan Ringan
Berawan
Cerah Berawan
Cerah