JUMAT, 6 DESEMBER 2019 | Nomor 1911 Tahun VII
Hari ini 24 halaman | Rp 3.000,-
TRAVEL & LIFESTYLE
MAN CITY vs MAN UNITED
WELLNESS PACU MAKAN SEHAT
PENENTU NASIB
» A11
» B17
A
DINAMIS DAN MENCERAHKAN Penyuluhan dan edukasi bencana belum menyentuh seluruh lapisan masyarakat.
JUAL MURAH BERAS BULOG Pekerja mengangkut karung beras di Gudang Perum Bulog Divisi Regional DKI Jakarta dan Banten di kawasan Kelapa Gading, Jakarta, Kamis (5/12). Perum Bulog berencana menjual 20.000 ton cadangan beras yang berasal dari stok cadangan beras pemerintah (CBP) dengan harga murah, imbas kualitas CBP mengalami penurunan mutu. » Berita di Halaman A5
ANTARA | GALIH PRADIPTA
JAKARTA (HN) Serangkaian kasus gempa terus terjadi sepanjang Desember tahun ini. Dalam catatan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), sedikitnya tujuh gempa melanda Indonesia. Kemarin, ada dua kasus yang tercatat. Titik lokasi pertama berada di 137 kilometer barat laut Kota Sabang, Aceh, berkekuatan 5,5 magnitudo. Kasus kedua terjadi di 148 kilometer timur laut Melonguane, Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara. Kekuatan gempa mencapai 5,8 magnitudo. Beruntung, keduanya tidak berpotensi tsunami. Bulan lalu, BMKG mencatat, sedikitnya 1.306 gempa terjadi. Sepanjang 2019, dalam catatan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), kasus gempa bumi membuat 69 masyarakat meninggal, termasuk 1.905 orang luka-luka, dan 311.874 warga mengungsi. Namun, upaya mengurangi risiko bencana melalui penyuluhan dan sosialisasi belum menyeluruh. Safria Samual, salah satu korban gempa di Nabire, Papua, 2004 silam, menyatakan belum pernah menerima pendidikan mitigasi bencana hingga kini. Pemerintah daerah, termasuk Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), kata Safria, seharusnya menyentuh seluruh kalangan dalam upaya mitigasi bencana. Dalam catatan BNPB, sedikitnya 513 wilayah di Papua memiliki kerentanan tinggi, atau zona merah gempa bumi. “Sosialisasi gempa itu bukan hanya anak sekolah yang perlu, atau pegawai-pegawai kantor, masyarakat lain juga perlu. Semua mau selamat,” kata Safria ketika dihubungi HARIAN NASIONAL dari Jakarta, Kamis (5/12). Syifa Adilah Yusuf serupa. Warga Bandung berusia 26 tahun ini juga belum pernah men-
Siaga Bencana belum Terbentuk dapatkan penyuluhan menghadapi gempa. “Saya hanya tahu dari internet, kalau gempa harus keluar rumah,” katanya. Dadan Hamdani, warga Lampung, beruntung pernah diberikan pendidikan seputar gempa oleh BPBD. Alhasil, ketika menjadi salah satu korban gempa di Lombok, tahun lalu, ia mampu tenang dan menyelamatkan diri. Peneliti kebencanaan Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Melva Harahap menyatakan, mitigasi bencana juga harus didukung regulasi. Ia berharap aturan tentang lingkungan terus ditaati, seperti pembangunan infrastruktur yang jauh dari bibir pantai. “Harus berjalan bersamaan antara penyuluhan, regulasi,
CAPRES GOLKAR DIDUKUNG NASDEM » Jakarta
24 - 31°C
Bandung
20 - 29°C
A2
Semarang
SUMATERA 26 DESEMBER 2004 BARAT BANDA ACEH 9,1 MAGNITUDO 30 METER 227.898 ORANG
SULAWESI 28 MARET 2005 NIAS 8,6 MAGNITUDO 3 METER 1.000 ORANG
Yogyakarta
28 SEPTEMBER 2018 DONGGALA & PALU 7,4 MAGNITUDO 11.3 METER 2.045 ORANG
GEMPA & TSUNAMI TERBESAR SEPANJANG 2004-2018
JAWA 22 DESEMBER 2018 SELAT SUNDA 0,9 - 2 METER 437 ORANG GEMPA
TSUNAMI
LOMBOK 17 JULI 2006 NIAS 7,7 MAGNITUDO 20 METER 664 ORANG
23-32°C
Surabaya
27 MEI 2006 BANTUL, YOGYAKARTA 6.3 MAGNITUDO 4.659 ORANG
26-35°C
A4
Denpasar
5 & 19 AGUSTUS 2018 LOMBOK 7 MAGNITUDO 0,1 - 0,3 METER 555 ORANG Sumber: BNPB | BMKG | Pusat Data Harian Nasional
MENINGGAL
KEPINGAN SURGA DI PULAU LIHAGA » 24 - 33°C
25 OKTOBER 2010 KEPULAUAN MENTAWAI 7,7 MAGNITUDO 12 METER 456 ORANG
dan sistem peringatan dini. Kalau tidak, korban akan tetap banyak,” ujarnya. Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Agus Wibowo mengakui kesiapasiagaan bencana, terutama di masyarakat, belum terbentuk. Kendati demikian, ia memastikan, BNPB terus melakukan penyuluhan. Sejumlah program juga dibuat, seperti Desa Tangguh Bencana (Destana). Menurut Agus, sebanyak 3.096 wilayah rawan gempa sudah menerapkan standardisasi Destana. Namun, sambungnya, terbatasnya anggaran sosialisasi, rotasi petugas, juga akses komunikasi menjadi kendala BNPB memberikan edukasi. Sekretaris BPBD Maluku Utara Ali Yau juga memastikan sosialisasi dan pelatihan untuk masyarakat terus dilakukan, terutama demi meminimalisasi risiko gempa. Kendati demikian, ia mengakui, “belum seluruh masyarakat siaga bencana. Untuk itu, kami terus melakukan pelatihan evakuasi mandiri.” O ESTI TRI PUSPARINI | SERUNI RARA JINGGA
MOGOK NASIONAL LUMPUHKAN PRANCIS » 26-35°C
Hujan Lebat
Hujan Sedang
Hujan Ringan
Berawan
A10 Cerah Berawan
Cerah sumber: BMKG