Harian Nasional

Page 1

SELASA, 7 APRIL 2020 | Nomor 2007 Tahun VII

Hari ini 16 halaman | Rp 3.000,-

TRAVEL & LIFESTYLE

SPORTS

JAGA JARAK, SEBAR ENERGI POSITIF

RAPOR NEYMAR

» A9

» B13

ZOOM, ANDALAN 200 JUTA ORANG DI DUNIA » A4

DINAMIS DAN MENCERAHKAN

Deteksi Virus Harus Dipercepat

JAKARTA (HN) Upaya menekan potensi penyebaran virus corona baru (COVID-19) harus dipercepat. Musababnya, hingga kemarin sore jumlah kasus positif COVID-19 mencapai 2.491, ada penambahan 218 kasus. Demi menekan dan memutus rantai penyebaran, Presiden Joko Widodo meminta pendeteksian dipercepat. Kepala Negara ingin tes swab dengan metode polymerase chain reaction (PCR) dan rapid test semakin ditingkatkan untuk mengetahui jumlah riil kasus COVID-19. Namun, tes diprioritaskan untuk orang dengan risiko tinggi, seperti dokter dan keluarganya, pasien dalam pengawasan (PDP), juga orang dalam pemantauan (ODP). “Sekali lagi, kecepatan pemeriksaan di laboratorium harus didorong lagi, ditekan lagi agar lebih cepat. Diharapkan dengan kecepatan itu bisa diketahui siapa yang telah positif dan siapa yang negatif,” kata Presiden di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (6/4). Kepala Negara juga meminta pengadaan dan pendistribusian alat pelindung diri, termasuk alat kesehatan, dipercepat. Usai disalurkan pemerintah, Joko Widodo ingin ada pengawasan pendistribusiannya di daerah. “Dilihat betul apakah sudah didistribusikan ke rumah sakit,” imbaunya. Menteri Riset dan Teknologi/ Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Bambang Brodjonegoro mengatakan, pemerintah sedang menyiapkan 100 ribu alat tes cepat COVID-19 hasil produksi lokal. Namun, kata Bambang, produksinya memerlukan waktu satu hingga dua bulan, “sembari gugus tugas mendatangkan rapid test dari luar negeri.” Jakarta

24 - 31°C

Bandung

ANTARA | FAUZAN

Presiden Joko Widodo meminta pendistribusian alat pelindung diri diawasi agar tepat sasaran.

Petugas medis mengambil sampel spesimen saat tes swab dengan mekanisme drive-thru di halaman Laboratorium Kesehataan Daerah Kota Tangerang, Banten, Senin (6/4). Presiden Joko Widodo meminta pendeteksian virus corona baru (COVID-19) dipercepat demi memutus rantai penyebaran.

CAKUPAN

SITUASI COVID-19 DI INDONESIA TERKONFIRMASI

DALAM PERAWATAN

SEMBUH

MENINGGAL

2.491

2.090

192

209

TERKONFIRMASI SEMBUH

TERKONFIRMASI SEMBUH

MENINGGAL

Riau 12 DKI Jakarta 1.232 65 99 Lampung 12 Jawa Barat 263 13 29 Kalimantan Barat 12 Jawa Timur 189 38 14 Nusa Tenggara Barat 10 Banten 187 7 17 9 Jawa Tengah 132 14KALIMANTAN 22 NTAN N Kepulauan Riau Sulawesi Tenggara 7 Sulawesi Selatan 113 19 6 Aceh 5 Bali 43 18 2 SUM S UMATERA UM A 1 Sulawesi Utara 5 DI Yogyakarta SU 40A 3 MALUKU MAL KU Sulawesi Tengah 4 Kalimantan Timur 31 1 1 Jambi 2 Sumatera Utara 26 0 4 SULAWE LAWESI Bengkulu 2 Papua 26 3 2 JAWA Belitung 2 RA Kalimantan Tengah 20 4 0 BALI BALI L K. Bangka NUSA N TENGGARA GGARA Sulawesi Barat 2 Sumatera Barat 18 0 0 Papua Barat 2 Kalimantan Selatan 18 0 0 Maluku 1 Sumatera Selatan 16 1 2 Maluku Utara 1 Kalimantan Utara 15 0 0

20 - 29°C

1 0 2 0 2 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0

MENINGGAL

0 1 2 0 1 0 1 0 0 PAPUA 0 1 1 0 1 0 0

Sumber: covid19.bnpb.go.id | Update 6 April Pukul 15.40 WIB Semarang

24 - 33°C

Yogyakarta

23-32°C

Surabaya

26-35°C

Denpasar

PSBB Peliburan sekolah dan tempat kerja Pembatasan kegiatan keagamaan Pembatasan kegiatan di tempat/ fasilitas umum Pembatasan kegiatan sosial dan budaya Pembatasan moda transportasi PENGECUALIAN Penjual kebutuhan pokok dan pangan Toko obat dan peralatan medis Pasar Tempat penjualan BBM, gas, dan energi Pelayanan kesehatan Penyelenggara sistem pembayaran Penyedia layanan telekomunikasi Media komunikasi Pasar modal Layanan keamanan dan pengamanan Moda transportasi: Barang dan logistik kebutuhan pokok Penumpang (umum atau pribadi) dengan menjaga jarak dan jumlah Sumber: Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2020 26-35°C

Hujan Lebat

Hujan Sedang

Pemerintah juga sedang mengembangkan alat tes berbasis PCR. Namun, ini juga perlu waktu. Menurut Bambang, setidaknya dalam tempo sebulan. Terkait ketersediaan APD, Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 telah menerima sebanyak 570 ribu unit, 390 ribu di antaranya didistribusikan ke sejumlah daerah dengan skala prioritas dan mengutamakan tenaga kesehatan. Kemarin, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto dilaporkan menyetujui penerapan status pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang diajukan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Saat dihubungi wartawan di Jakarta, Senin (6/4), Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan Oscar Primadi menyatakan surat persetujuan diteken kemarin malam. Namun, ketika HARIAN NASIONAL coba mengonfirmasi ulang terkait status PSBB di Jakarta, Oscar, Terawan, Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto, juga Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Doni Monardo tak menjawab. Sebelum dikonfirmasi Oscar, Terawan sempat meminta Anies melengkapi sejumlah data pengajuan PSBB. Dalam Surat Menteri Kesehatan Nomor KK.01.01/Menkes/227/2020 yang diteken 5 April, Terawan mengingatkan Anies tentang sejumlah syarat pengajuan PSBB. Ada empat data dan dokumen pendukung yang diperlukan, yakni peningkatan jumlah kasus menurut waktu, penyebaran kasus menurut waktu, kejadian transmisi lokal, serta kesiapan daerah terkait ketersediaan kebutuhan hidup dasar, sarana dan prasarana kesehatan, anggaran dan operasionalisasi jaring pengaman sosial, serta aspek keamanan. O UMMAMAH N ULJANNAH | AHMAD REZA S | ANTARA Hujan Ringan

Berawan

Cerah Berawan

Cerah sumber: BMKG


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.