SABTU-MINGGU, 7-8 MARET 2020 | Nomor 1982 Tahun VII
Hari ini 24 halaman | Rp 3.000,-
COVID-19
MAN UNITED vs MANC CITY
WHO MENILAI BANYAK NEGARA TAK SERIUS
DUEL KLASIK
» A11
» B17
LION AIR PACU WISATAWAN DOMESTIK » A5
NUSANTARA
P
LAYANAN TANGGAP CORONA DIPERKUAT
» A12 PENGUNGSI KORBAN BANJIR MASIH BUTUH BANTUAN
» A13 KESRA RS CORONA DITARGET SEGERA RAMPUNG PERSIAPAN IBADAH HAJI TERUS BERJALAN
» A14 POLHUKAM RAMAI-RAMAI DUKUNG RUU CIPTA KERJA
» A15 GALERI GEGER MASKER
» A8 A9 Jakarta
24 - 31°C
rofesi sebagai seniman tato alias tattoo artist sempat dicap negatif. Stigma itu perlahan luntur seiring waktu berjalan. Perkembangan persepsi tentang seni, juga tren fesyen di seluruh dunia, andil memengaruhi pergeseran persepsi. Namun, sulit dibantah, sebagian orang masih menganggap tabu profesi ini, mengaitkannya dengan kebiasaan-kebiasaan yang dinilai kurang positif. Pandangan tersebut rupanya tidak mampu membuat Adith Setya mengubah haluannya. Kecintaan terhadap seni tato membuatnya mantap mengasah kemampuan. Ini menjadi bukti keseriusannya menekuni profesi sebagai tattoo artist. Motivasi terjun ke ranah tak biasa ini tentu saja tidak terlepas dari tantangan yang dihadapinya saat menato. Ia merasakan sensasi berbeda ketika menggores tinta di atas selembar kertas dan di permukaan kulit. “Saya memang seorang adrenaline junkies. Ketika (menekuni) tato, saya melihat tantangan yang tidak berhenti. Kanvasnya beda, kliennya juga beda. Baik secara fisik maupun mental. Jadi, tidak akan ketemu kanvas yang sama,” kata dia kepada HARIAN NASIONAL di studionya di kawasan Pademangan, Jakarta Utara, Kamis (5/3). Jauh sebelum memutuskan serius di dunia profesional, Adith belajar kepada seorang tattoo artist ternama. Ia membutuhkan waktu lima tahun untuk mengenyam pendidikan hingga dinyatakan ahli.
KANVAS Asa tattoo artist membangun komunitas seni yang suportif.
“Saya passion banget dengan dunia tato. Tidak pernah ‘selingkuh’ dengan dunia lain. Namun, sebelum itu saya harus belajar banyak dahulu. Saya belajar ke SonneeTattoo selama lima tahun,” tuturnya. Setelah itu, Adith membangun studio sendiri. Ia menamainya Twin Monkey Tattoo Studio. Membidik segmen tato tinta hitam. “Nama twin itu karena saya kembar. Saudara saya tinggal di Semarang. Sedangkan nama monkey dipetik dari pengalaman masa kecil. Dulu saya biasa dipanggil ‘monyet’ karena sering pecicilan,” terangnya, menambahkan.
Dua dekade bergelut dengan tato, tak sekali pun Adith kehilangan passion—meski ia mengakui mengalami pasang-surut semangat. Tattoo artist yang fokus di style neo-tribal itu memendam cita-cita besar agar dunia tato Indonesia lebih berkembang. Salah satunya, dengan menciptakan hal positif dalam dunia tato. Adith berharap tattoo artist dapat berkomunikasi lebih intensif sehingga tercipta sebuah komunitas seni yang suportif. “Pada titik ini saya ingin memiliki sebuah art community. Sudah ada lima tattoo artist yang sedang understudies di sini agar berkomitmen mengedukasi para penggemar tato,” katanya. O BINTANG RAHMAT
SENI MELAWAN PERSEPSI » A2 | NIKMAT BERKARYA DENGAN IDEALISME » A3 Bandung
20 - 29°C
Semarang
24 - 33°C
Yogyakarta
23-32°C
Surabaya
26-35°C
Denpasar
26-35°C
Hujan Lebat
Hujan Sedang
Hujan Ringan
Berawan
Cerah Berawan
Cerah sumber: BMKG
HARIAN NASIONAL | BAYU INDRA KAHURIPAN
DINAMIS DAN MENCERAHKAN