Harian Nasional

Page 1

SABTU-MINGGU, 15-16 FEBRUARI 2020 | Nomor 1964 Tahun VII

Hari ini 24 halaman | Rp 3.000,-

EKONOMI

LAZIO vs INTER MILAN

PESAWAT LION AIR GROUP BEBAS CORONA

WASPADA REVANS

» A5

» B17

EVAKUASI LANSIA DI DIAMOND PRINCESS » A11

DINAMIS DAN MENCERAHKAN

TAMPIL BEDA

NUSANTARA PELARANGAN ONDEL-ONDEL DIMATANGKAN

» A12 EMPAT DAERAH RAWAN DBD

KESRA DETEKSI CORONA TAK MENGENDUR

» A14 POLHUKAM GELOMBANG PROTES BERPOTENSI MENDERAS

» A15 GALERI KESETIAAN MERAWAT KUCING

» A8 A9

ukan rahasia, lelaki merasa tampil beda bila memelihara bulu-bulu halus pada pipi, area di bawah hidung dan di atas bibir, serta dagu. Tak sedikit dari mereka percaya cambang, kumis, dan janggut—dikenal dengan sebutan berewok—meningkatkan sisi maskulinitas, sekaligus menambah kegantengan. Berewok acap kali diasosiasikan dengan kedewasaan dan kejantanan, membuat kaum Adam merasa terlihat lebih “garang” serta lebih matang. Tak heran, banyak lelaki berjuang menumbuhkan berewok di wajah demi menunjang penampilan manly sempurna. Begitu pun barisan lelaki yang tergabung komunitas Brengozer. Komunitas yang beranggotakan lakilaki pemelihara berewok ini menganggap berewok adalah bagian yang sakral dari wajah. “Soalnya (orang) Indonesia juga jarang yang berewokan, lebih banyak yang polos. Jadi, dengan adanya berewok, kita jadi tampil beda. Misalnya, pas kondangan jadi beda sendiri,” ujar salah satu anggota Brengozer Ricky Suhendra kepada HARIAN NASIONAL di Bekasi, Rabu (12/2). Komunitas ini, kata dia, terbentuk tanpa sengaja. Semua berawal dari diskusi online. Mereka bertemu di salah

HARIAN NASIONAL | BAYU INDRA KAHURIPAN

B

» A13

satu platform ruang bersama dan iseng membahas cara menumbuhkan berewok. “Jadi dulu founder-nya (Fariz Ramadhan), wajahnya hampir tidak memiliki kumis. Dia kesulitan dalam menumbuhkannya. Hingga akhirnya dia buat thread di suatu forum diskusi online dan cuma bahas mengenai proses menumbuh berewok,” kata Rezky Irawan, anggota lainnya. Rezky melanjutkan, saat itu Fariz sudah berupaya keras menumbuhkan berewok dengan berbagai cara. Mulai dari memakai minyak firdaus, minyak tarantula, kemiri bakar, hingga mengolesi sebagian wajahnya dengan margarin. Suatu ketika, Fariz menemukan “obat” dengan kandungan minoxidil yang terbukti ampuh menumbuhkan berewok. Alhasil, thread yang diunggahnya banjir peminat. Para pengguna platform diskusi

tersebut pun berbagi cerita dan pengalaman tentang serba-serbi menumbuhkan dan merawat berewok. “Jadi founder-nya mulai kewalahan saat membalas chat di forum. Fariz kemudian membagi diskusi per region. Dari situ dibentuk komunitas Brengozer yang dipetik dari kata berengos atau kumis, yang merujuk ke

berewok juga,” jelasnya. Berangkat dari sini, komunitas Brengozer menyebar hingga seluruh Indonesia. Mereka yang berniat dan berminat menumbuhkan berewok pun bergabung, hingga terbitlah chapter di tiap-tiap daerah. Selain sebagai ajang untuk saling sharing informasi, Brengozer juga mengadakan gathering tingkat nasional. Dalam acara tahunan ini, anggota Brengozer dari seluruh wilayah di Indonesia berkumpul untuk memamerkan model berewok dan hasil perjuangan memelihara cambang, janggut, dan kumis mereka masing-masing “Dari tiap-tiap regional itu biasanya saling pamer berewok. Jadi, di-vote siapa yang berewoknya paling keren. Semacam kontes. Hadiahnya obat penumbuh berewok selusin,” kata anggota Brengozer lainnya Rizky Ramadhan. O BINTANG RAHMAT

LEBIH LAKI, LEBIH PERCAYA DIRI » A2 | PATAH SATU TUMBUH SERIBU » A3 Jakarta

24 - 31°C

Bandung

20 - 29°C

Semarang

24 - 33°C

Yogyakarta

23-32°C

Surabaya

26-35°C

Denpasar

26-35°C

Hujan Lebat

Hujan Sedang

Hujan Ringan

Berawan

Cerah Berawan

Cerah sumber: BMKG


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.