JUMAT, 17 JANUARI 2020 | Nomor 1940 Tahun VII
Hari ini 24 halaman | Rp 3.000,-
TRAVEL & LIFESTYLE
REAL MADRID vs SEVILLA
MENELUSURI JEJAK TIONGHOA NUSANTARA
WASPADA EUFORIA
» A11
» B17
A
13
DINAMIS DAN MENCERAHKAN
TARGET PENGOPERASIAN TOL KAPAL BETUNG
ANTARA | NOVA WAHYUDI
Foto udara proyek pembangunan Tol Trans Sumatera ruas Kapal Betung (Kayu Agung - Palembang - Betung) seksi II (JakabaringMusilandas) di Desa Pegayut, Pemulutan, Ogan Ilir, Sumatera Selatan, Kamis (16/1). Pembangunan Tol Kapal Betung dengan panjang 111,69 kilometer terus dikebut agar bisa beroperasi tahun ini.
Pemilu Tertutup Kemunduran Politik Partai politik belum satu suara terkait wacana penerapan sistem proporsional tertutup. JAKARTA (HN) Wacana mengubah sistem pemilihan legislatif menjadi proporsional tertutup terus menuai polemik. Sistem ini membuat pemilih hanya mencoblos partai politik (parpol), tanpa mengetahui sosok yang akan melenggang ke parlemen. Itu karena parpol punya kewenangan penuh dalam menentukan kandidat. Kepala Pusat Penelitian Politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Firman Noor mengatakan, sistem pemilu tertutup membuat masyarakat tak bisa berinteraksi dengan calon legislatif. Itu karena para kandidat tak perlu bersosialisasi, imbas kewenangan menduduki kursi parlemen ditentukan parpol. “Proporsional tertutup akan menciptakan sebuah daftar,
mereka yang patuh dan loyal terhadap partai akan berada didaftar teratas, sementara yang kurang diletakkan di bawah, padahal bisa jadi mereka yang di urutan bawah justru memiliki kedekatan dengan masyarakat,” kata Firman kepada HARIAN NASIONAL, Kamis (16/1). Menurut Firman, penerapan sistem pemilu tertutup merupakan kemunduran dalam berpolitik. Itu karena semakin menguatkan pimpinan partai, termasuk sekadar memberikan posisi bagi kader yang mematuhi perintah partai. “Perdebatan selalu seputar pemilihan, tidak cocok sedikit langsung ingin diganti. Seharusnya biarkan dulu sistem seperti ini (terbuka) berjalan. Saya kira tidak ada buruknya, sambil rakyat terus diberi pendidikan politik,” imbau Firman. Sekjen Komite Independen Pemantau Pemilu (KIPP) Kaka Suminta menyatakan, persoalan utama dalam sistem pemilihan
MENAKAR MINAT WARGA BERTRANSMIGRASI » Jakarta
24 - 31°C
Bandung
20 - 29°C
Semarang
A4 24 - 33°C
ialah peran parpol. Imbasnya, kata Kaka, apa pun sistem yang akan diterapkan harus diikuti perbaikan di internal parpol. “Perlu ada kajian untuk keduanya, baik sistem dalam parpol maupun kemungkinan menggunakan sistem proporsional tertutup. Ini perlu dikaji dengan sangat mendalam. Intinya, perubahan (reformasi) parpol mendesak dilakukan. UU Parpol harus bisa mengakomodasi sistem demokratisasi dan keterbukaan,” ujar Kaka. Wacana kembali menerapkan sistem proporsional tertutup menjadi salah satu hasil Rapat Kerja Nasional PDI-P. Belakangan, Golkar dan NasDem merespons positif usulan tersebut. Ketua DPP NasDem Irma Suryani Chaniago mengatakan, sistem proporsional terbuka justru menguntungkan pihak tertentu, seperti pemodal besar. Kondisi ini bisa merusak sistem kaderisasi di internal parpol. “Sistem (proporsional terDANA DESA TAK TEKAN KEMISKINAN »
Yogyakarta
23-32°C
Surabaya
26-35°C
SIKAP PARTAI POLITIK PPP Demokrat PKS NasDem PDI-P Golkar Gerindra PKB PAN
buka) hanya menguntungkan cukong. Kasihan kader yang memiliki kinerja baik, tapi kalah karena kekuasaan dan uang,” kata Irma. Ketua DPP PKS Pipin Sopian beda pendapat. Pipin tak mendukung sistem pemilu tertutup lantaran berpotensi melanggengkan oligarki. Imbasnya, potensi korupsi, kolusi, dan nepotisme kian terbuka. “Kami masih mengkaji (sistem pemilu tertutup), tapi akan kami sampaikan sikap resmi PKS jika usulan ini sudah serius diajukan. Secara pribadi, saya merasa jika proses kaderisasi di internal parpol sudah berjalan dengan ma-
A5
Denpasar
Masih perlu kajian Perlu diskusi terbuka Masih dilakukan kajian Setuju proporsional tertutup Mendorong proporsional tertutup Segera melakukan kajian Belum memutuskan Masih dilakukan kajian Menolak Sumber: Hasil Wawancara
tang, mungkin sistem tersebut bisa diberlakukan,” kata Pipin. Wakil Sekjen PPP Achmad Baidowi mengatakan, proporsional tertutup mampu menguatkan parpol secara kelembagaan. Dampaknya, kata Baidowi, jenjang kaderisasi semakin bermutu. “Orangorang yang dicalonkan memiliki kualitas, bukan hanya bermodal finansial dan popularitas,” ujarnya. Kendati demikian, Baidowi sepakat jika sistem pemilu tertutup bisa menguatkan oligarki. Alhasil, perlu dilakukan kajian mendalam sebelum diterapkan. Ihwal sikap PPP, Baidowi belum bisa memastikan. “Kami masih perlu dalam di internal terlebih dulu,” katanya. Sekjen Demokrat Hinca Panjaitan belum secara tegas menyatakan Demokrat berada di posisi setuju atau menolak. Menurut Hinca, wacana tersebut harus diikuti dengan membuka ruang diskusi. O SHERLYA PUSPITA SARI
ARTIKEL PEMAKZULAN TRUMP DIBACAKAN » 26-35°C
Hujan Lebat
Hujan Sedang
Hujan Ringan
Berawan
A10
Cerah Berawan
Cerah sumber: BMKG